Baka-Prince 1

-Chapter 14-

DUCKY – DOKI

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Female Character

Hinata Hyuuga

Male Character

Nara Shikamaru

Sabaku Gaara

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Genre

Romance, Drama, Humor, School

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

"Pergi..!" suara maskulin terdengar sedikit mendesis di Lorong sekolah yang sepi. Perempuan berambut coklat yang mendapat desisan seksi itu hanya memerah memalu. Dirinya tidak menyangka akan bisa sedikit mengobrol dan bertatapan lebih dari satu menit dengan salah satu pangeran sekolah.

Mimpi apa dia semalam?

"ti-tidak a-ada yang mau dibicarakan la-lagi?" tersenyum malu-malu dengan memamerkan gerakan-gerakan imut yang malah membuat mata onyx memandang jijik, kemudian bibirnya mendecih kesal.

"tidak ada... kubilang pergi lah!" Sasuke menggeram tidak suka. Beberapa kertas yang ada digenggamannya sedikit diremasnya.

Ini namanya perjuangan tolol. Sasuke itu paling anti meminta tolong dan berinteraksi. Apalagi dengan mahluk berdada menonjol yang disebut dengan perempuan. Padahal Sasuke sudah mendesis dan mengintimidasi, tapi kenapa malah perempuan di depannya ini malah menikmatinya? Apa semua perempuan jika berhadapan dengannya akan berubah menjadi masokist semua?? Ini membuatnya sedikit jijik... perempuan masokist? Ah yang benar saja!.. mmmm.... tapi jika itu adalah bebek, mungkin Sasuke akan membuat pengecualian.... Membayangkan bebek berlaku masokist padanya, membuat Sasuke berteriak girang.

Sasuke memijit keningnya ketika perempuan itu sudah pergi. Lalu membuka kertas-kertas yang berisikan banyak angka-angka. Semakin membuka lembaran-lembaran, semakin membuat matanya melebar membola.

"sumpah?.. si bebek itu benar-benar!....."

Sasuke menggeram lagi. Ini adalah kedua kalinya Sasuke mencoba mencari nomor ponsel si bebek. Kemarin dirinya sudah menyuruh dan membayar seorang laki-laki dari kelas si bebek untuk bertanya nomor si bebek. Dan katanya tidak ada yang punya satupun. Lalu, sekarang saat dirinya menyuruh seorang perempuan genit untuk mengumpulkan data nomor ponsel di kelasnya (perempuan berambut coklat sekelas dengan bebek) juga tidak ada nama Hyuuga Hinata dalam daftarnya. Apa-apaan ini? Apa si bebek itu hidup di jaman batu??? Seingat Sasuke, si bebek itu memiliki dua ponsel. Sasuke sering melihat itu,... jadi dua ponsel itu untuk apa?? Masa iya untuk memfoto-foto? Itu tidaklah normal! Jangankan nomor ponsel, bahkan Sasuke tidak dapat menemukan social media milik si bebek.... Dirinya sudah mencari semalaman,... dari mulai nama lengkap, panggilan, nama alay dan lainnya.

Tidak ada satupun.

Sebenarnya si bebek membeli ponsel untuk apa sih?

Sialan! Masa iya Sasuke harus meminta langsung ke bebek??? Sasuke kan malu..... dirinya adalah laki-laki paling di incar di sekolah ini.... Iya jika si bebek akan memberikan nomornya pada Sasuke... jika tidak?? Mau ditaruh dimana wajahnya karena ditolak?? Apalagi di depan teman-temannya yang juga sudah tidak waras karena selera perempuan mereka.

"masa iya aku harus menyewa mata-mata andalan tousan??" Sasuke mulai lemas dan putus asa. Jika nomor ponselnya saja sangat sulit didapatkan,.... Masa iya hatinya juga sulit didapatkan?? Ah tidak mungkin! Sasuke sudah sangat yakin jika si bebek memiliki rasa padanya. Buktinya wajahnya selalu memerah saat menatapnya.

.

.

.

...

.

.

.

Gaara sedikit tersenyum tertahan. Dirinya harus tetap bertingkah cool didepan perempuan jelek ini. Gaara tidak menyangka akan secepat ini. Padahal baru kemarin dirinya menaruh surat lamaran (?) dilokernya bebek. Tapi lihatlah bebek didepannya ini, tersenyum malu-malu dan bertingkah lucu.... Cepat sekali si bebek membuat keputusan untuk menerimanya... ah, inilah resiko menjadi lelaki sempurna seperti dirinya.... Tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Dari mulai yang paling cantik seperti ino yamanaka, ataupun yang terjelek seperti bebek ini. Memikirkannya membuat Gaara menyeringai senang.

Terimakasih kepada kami-sama yang menakdirkan dirinya lahir dari telur bercangkang emas.

Gaara melipat kedua tangannya. Bertingkah sok angkuh meski dalam hati berdegup kegirangan. Gaara rasanya ingin tertawa jika dirinya langsung menang seperti ini... teman-temannya sangat lambat. Tidak sia-sia Gaara bersusah payah mencari tinta emas. Gaara rasa, untuk orang semiskin bebek, tidak akan tau... yang paling kaya diantara mereka berempat. Gaara akan merahasiakan itu, jika nantinya Sabaku sudah menyalip Uzumaki, barulah Gaara akan bersorak sombong membeberkan kekayaannya. Lalu bebek akan semakin tergila-gila padanya.

Cih dasar si bebek budak cinta.

"jadi ada apa kau memanggilku? Bahkan ke tempat sesepi ini?" ah, bukannya apa-apa..... diajak ketempat sepi seperti ini membuat Gaara sedikit takut bebek akan bertingkah binal padanya... yah, meski Gaara sangat mahir berkelahi, jika yang akan memerkosa dirinya adalah si bebek... Gaara sih lebih memilih untuk bertingkah lemah dan berkata dalam hati 'silakan nikmati diriku'

Rawr!

Disisi lain, Hinata sedikit merasa tidak enak. Alasan Hinata mengajak Sabaku-san ketempat sepi tentu saja alasannya karena dirinya takut. Takut pada kekasih gelap Sabaku-san. Kekasih gelapnya Sabaku-san itu banyak sekali... seperti Nara-san, Uzumaki-san, dan Uchiha-san juga... itu juga yang baru Hinata pergoki, bagaimana jika ada laki-laki yang lain... uh, sungguhlah lelaki didepannya ini menyalahi aturan berpasangan.

Yah.... Meskipun Hinata menyukainya. Hinata sudah ngeri dengan kekasih gelapnya para pangeran.... Mereka sungguh liar, sebut saja seperti Uchiha-san yang melabraknya karena memberikan bekal pada Nara-san... meski jika boleh jujur, Hinata sangat senang saat mereka mengekspresikan kecemburuan mereka.... Tapi Hinata rasa dirinya harus berhenti bermain-main... sudah tidak boleh ada adegan cemburu-cemburuan lagi.... Sekarang Hinata ingin melihat adegan romantisme.... Hinata sudah membeli ponsel baru khusus untuk adegan yang lebih dewasa lagi antara ke empatnya.

Tiga ponsel tidaklah buruk.

"sa-Sabaku-san... mmm, a-aku di minta ka-Kakashi sen-sensei untuk meminta la-laporan or-organisasi ku" seringai itu luntur. Bayangan Gaara yang sedang diraba bebek melayang entah kemana, Gaara kecewa berat! Ternyata bebek itu hanyalah perempuan pemberi harapan palsu.

Sakit sekali ketika ekspetasi tidak sesuai dengan kenyataannya. Wajah Gaara yang tadi dibuat dingin menjadi benar-benar dingin. Jadi si bebek mengajak bertemu hanya untuk ini? Lalu bagaimana pembicaraan mengenai lamarannya? Pikir Gaara gila.

"kau belum bisa berhenti dari klub ku... bebek! Aku belum bisa memberikanmu laporannya" bebek tidak boleh keluar klub! Enak saja... itu adalah kesempatan emasnya dibanding dengan ketiga temannya... satu klub dengan bebek adalah yang dinanti-nantikan.

"e-eh? Ta-tapi se-sesuai perjanjian....... I-ini su-sudah lima mi-minggu, sa-Sabaku-san" Hinata sedikit kaget ketika suara Sabaku-san menjadi sangat menusuk. Uh... ini menakutkan. Hinata sih senang-senang saja jika bisa berlama-lama di klub... tapi disisi lain, Hinata tidak bisa melewatkan anime yang sudah ditargetkannya akan rilis pada minggu ini. Lagipula, Hinata sudah cukup puas menonton Sabaku-san dengan ketiga kekasihnya dibanding melihat Sabaku-san baku hantam dengan orang lain. Meski mereka semua tampan... tapi tak ada yang bisa menandingi ketampanan keempat pangeran disekolahnya. Untuk kakaknya Uchiha-san dan Yahiko-san mungkin masih bisa bersanding.

"perjanjian apa?" Gaara mulai berpura-pura bodoh. Menampik kenyataan bahwa dirinyalah yang membatasi bebek di klubnya dengan hanya lima minggu saja "kau akan ada di klubku sampai batas waktu yang aku tentukan" 'tentunya sampai kau jadi pacarku' lanjutnya dalam hati.

Mendengarnya membuat mata Hinata membola. Hinata benci ini, seseorang sedang mencoba menghalangi dirinya untuk menonton anime yang sudah ditunggu-tunggu?? Bahkan ayahnya pun selalu mendukung apa yang dia inginkan! Meski keluarganya tida ada yang tau bagaimana fujoshinya seorang Hinata.

Hinata tidak punya pilihan lain. Sepertinya pose yang selalu digunakan jika memohon pada neji-nisan akan digunakannya sekarang. Posenya selalu berhasil. Meski malu menunjukan kepada orang asing... Hinata pikir inilah keputusan yang bijak.

Demi animenya!

Kacamatanya mulai dilepas, Kedua tanggannya naik dan mengkup pipi tembannya, mata lavendernya dibuat mengembang sempurna dan berkaca-kaca. "ku-kumohon sa-Sabaku-san... a-aku harus pu-punya la-laporan itu a-agar lulus" pose yang baru pertama kali Gaara lihat. Ini lebih lucu daripada pose anjing dan kucing ataupun panda di kebun binatang, Apalagi ketika si bebek memainkan rambut kepangnya dengan jari-jari yang sejak kapan menjadi lentik itu. Sejak kapan si bebek bisa berpose se-hot dan se-imut ini dalam waktu yang bersamaan?? dan dengan bodohnya Gaara mengangguk tidak sadar.

"Ah terimakasih Sabaku-san" berkata tanpa bernafas, Hinata mengucapkannya dengan sangat cepat, memasang kacamatanya lagi dan mulai meninggalkan Sabaku-san. Hinata takut jika berlama-lama, Sabaku-san akan mengubah pendiriannya.

Gaara yang masih bengong mulai bergumam "apa dia sedang mencoba menggoda sisi liarku?" Gaara merasakan sesuatu yang mengeras dibawah sana. Mulut dan hidungnya ia tutupi dengan punggung tangannya, pipinya panas dan memerah. Gaara benar-benar merasa dilecehkan "sial! Bahkan aku tidak bisa menolak permintaannya...... siapa yang budak cinta sekarang?? Gaara!" punggung tangannya terasa basah, ketika dilihat.. ada seikit cairan merah yang menempel.

Ah! Sepertinya Gaara sedikit mimisan.

.

.

.

...

.

.

.

"Gaara!" Gaara yang duduk santai mulai menoleh malas ketika mendengar suara cempreng si rubah. Ada apa si bodoh rubah itu memanggilnya? Menoleh dan mendapati ketiga sahabatnya berjalan menuju dirinya.

"ada apa dengan hidungmu Gaara?" pertanyaan yang ditanyakan oleh Sasuke saat melihat ada tisu yang menyumpal hidung Gaara. Gaara hanya berdecak malas menjawab. Ini adalah rahasianya, sangat memalukan jika Gaara harus menceritakannya pada teman-temannya, jika sekarang dirinya sudah mulai nafsuan.

"insiden kecil" mendengar jawaban Gaara, membuat Sasuke menyipit curiga, begitu juga dengan Shikamaru. Sedangkan Naruto masih tetap tersenyum riang.

"hei Gaara... coba kau tebak apa yang aku dapatkan pagi ini dilokerku?" ucapan Naruto masih tak berguna untuk Gaara. Untuk apa dirinya tau perihal loker Naruto. Gaara tidak peduli. Gaara memalingkan wajahnya kearah jendela. Melihat daun yang bergoyang karena angin lebih menyenangkan dari pada mendengar ocehan tentang Naruto perihal lokernya.

Ketika Gaara merasakan dingin di lehernya, saat itu Gaara sedikit terbelalak.... Menoleh dan mendapati Naruto sedang meniupi lehernya. Mendorong kasar dan menggeram "kau gila... Naruto!" Shikamaru tertawa, sedangkan Sasuke menahan tawanya.

"habisnya kau tidak mendengarkankuuuu~" nada Naruto di buat manja... membuat Gaara jijik sedangkan Shikamaru tertawa makin keras. "Aku mendapatkan surat cinta Gaara..." mendengarnya membuat Gaara tetap tidak peduli. Itu adalah hal yang biasa untuk mereka berempat.... Tapi kenapa kali ini Naruto menceritakannya seolah-olah itu baru pertama kali? Gaara mulai was-was... mungkinkah Naruto mendapatkan surat cinta dari si bebek? Jika iya, kenapa Sasuke dan Shikamaru malah berekspresi senang begitu?? Seharusnya mereka kecewa.

"dari siapa?" Gaara memilih menanyakannya.

Naruto memasang ekspresi malu-malu... memelintirkan helai rambut pirangnya dengan jari telunjuknya... berpose seperti perempuan-perempuan imut, membuat Gaara ingin muntah melihatnnya "A-aku malu.... Me-mengatakannya~~" nada Naruto semakin memanja. sedangkan Shikamaru hanya terpingkal-pingkal dibuatnya

"tidak perlu basa-basi rubah!" Sasuke mulai kesal dengan tingkah Naruto yang menjijikan. Sasuke secara tidak sadar membayangkan jika bebek yang berpose seperti itu... agak,,.... Sedikit.... Mengganggunya.

"ini dia!" Naruto mengangkat surat cintanya. Membuat mata Gaara melotot sempurna. Gaara sangat tau perihal kertas merah dengan tinta emas itu........ bagaimana bisa?

"ba-bagaimana bisa??" Gaara sedikit berbisik dingin... meminta penjelasan. Surat direbut dari tangan Naruto oleh Shikamaru.

"ada orang bodoh yang salah meletakan suratnya... seharunya 96, tapi menjadi 69... ah rasanya aku ingin tertawa. Tidak menyangka sainganku akan sebodoh ini" sambil mengatakannya, Shikamaru memberikan suratnya pada Sasuke, Sasuke dengan senang hati menerimanya.

"wah Gaara... aku tak tau jika kau bisa seromantis ini" ucapan Naruto membuat Gaara semakin menggeram kesal. Gaara sungguh malu... membayangkan teman-temannya tertawa sambil membaca suratnya.

"aku tidak tau jika persaingannya sudah dimulai, Gaara.... Kau mengambil start sebelum aba-aba......" Sasuke mulai menganggkat suratnya kedepan wajahnya, lalu menatap Gaara dengan sinis. "Gaara.... Peraturan nomor dua, kalian boleh menghalangi lawan kalian (chapter 13)" sambil menyeringai culas, Sasuke mulai merobek-robek surat Gaara menjadi bagian-bagian kecil.

Melihatnya membuat Gaara merutuki kebodohannya. Sungguh bodoh Gaara ketika salah memasukan surat 'mikir apa sih diriku sampai salah loker... bahkan ke loker si rubah sialan' ucapnya dalam hati. Melihat lembaran lembaran kecil berjatuhan di lantai, membuat rahang Gaara semakin keras.

"brengsek"

.

.

.

...

.

.

.

Shikamaru memandangi bebek yang asik mengucah bekalnya. Uh.... Melihatnya membuat Shikamaru menjadi sangat lapar. Padahal dirinya baru saja makan dikantin Bersama para sahabatnya.

Shikamaru sedikit berfikir. Sudah tiga hari ini bebek tidak memberikannya bekal.... Dan Shikamaru terlalu gengsi jika harus memintanya langsung. Biasanya bebek sendirilah yang akan menghampirinya dan memberikan bekalnya yang enak.

Ada apa ini??

"haaah" Shikamaru menghela nafas lelah. Bahkan si bebek seperti tidak peduli terhadapnya... dan juga bagaimana tentang lamaran terselubungnya saat itu?? Si bebek seperti tidak menggubrisnya sama sekali. Memang sih... Shikamaru lah yang menyuruh bebek untuk melupakan perihal itu, hanya sajaa.... Perkiraan Shikamaru adalah bebek yang akan datang padanya dan menyesal tidak menjawab saat itu. Lalu memohon untuk dinikahi...dan Shikamaru akan berpura-pura terpaksa menerimanya.

bukankah itu happy ending untuknya?

Sebenarnya si bebek ada rasa tidak sih padanya? Lalu kenapa si bebek rutin memberikannya bekal? Selalu tersenyum malu-malu? Merona tiap kali dirinya bicara? Apalagi kalau itu bukan cinta?

Masa iya si bebek sedang mempermainkannya? Seseorang yang jenius seperti Shikamaru dipermainkan?? Ah yang benar jasa! Mau ditaruh dimana otaknya dihadapan para jenius Nara lainnya nanti??

Shikamaru menggigit bibirnya saat melihat bebek menjilati bibir bersausnya itu. Ada sesuatu yang ngilu pada tubuh Shikamaru saat melihat gerakan sensual (menurut Shikamaru) yang dilakukan si bebek. Ah sial! Ini memalukan untuk seorang Shikamaru. dia itu kalem dan jenius.

Terlebih teman-temannya yang juga tak kalah memalukan. Mereka semua sudah mulai bergerak. Lebih cepat dari perkiraan Shikamaru. Sebut saja seperti Gaara yang membuat surat cinta... untungnya Gaara salah memasukan ke loker. Lalu, tadi dirinya juga sempat mendengar jika Sasuke sudah mulai mencari nomor ponselnya si bebek.

Shikamaru masih belum tau harus bagaimana memulainya...... apa Shikamaru mulai membuatkan bekal saja untuk si bebek?? Lalu mereka bisa memulai pendekatan.... Tapi Shikamaru kan tidak bisa memasak... bagaimana jika si bebek malah keracunan dan meninggalkannya pergi ke surga?? Ah Shikamaru tidak akan kuat!

Mata kopi itu terbelalak saat melihat si bebek meminum airnya. Kepala bebek yang menenggak keatas, tetesan air yang mengalir melalui leher putihnya..... membuat Shikamaru tiba-tiba menjadi lebih lapar.

Lapar dalam artian yang berbeda. Shikamaru tidak menyangka jika bebek akan masuk kedalam makanan kesukaannya.

Saat bebek selesai minum, saat itulah Shikamaru tersadar. Matanya terbelalak lagi,.. ah sial! Shikamaru sudah bertingkah mesum.

Mengacak rambutnya dan mulai merutuk. "aaarghh!!! Lama-lama aku bisa gila!"

.

.

.

...

.

.

.

Naruto sedang menungu dengan senang. Ini sudah jam pulang.... Pastinya si bebek sebentar lagi akan datang kan? Naruto sudah menyusun beberapa batu yang di catnya dengan cantik. Bebek pasti akan jatuh cinta padanya setelah ini..... sudah dua hari dua  malam Naruto memikirkannya..... bagaimana membuat bebek tergila-gila padanya... lupakan masalah kulit tan Naruto.... Naruto yakin itu hanyalah sebuah kesalahpahaman.

Naruto melirik jam... ini sudah 15 menit dari jam pulang. Apa si bebek belum membaca surat undangannya?? Naruto yakin sudah memasukannya ke loker yang benar. Tadi saat istirahat, Naruto menulis surat ajakan bertemu di Gedung belakang setelah pulang sekolah. Masa iya si bebek belum membacanya? Naruto yakin si bebek akan selalu membuka lokernya untuk berganti sepatu dan menaruh buku-buku anehnya. Naruto bahkan sudah bergadang untuk mengecat batu-batu agar menjadi warna-warni. Naruto juga sudah membeli beberapa buket bunga warna warni yang cantik.

Ini memalukan untuk Naruto. Naruto sedikit gengsi jika harus menyatakan cinta nya terlebih dahulu pada si bebek. Oleh karena itu, Naruto tidak akan menyatakan cintanya sekarang, sekarang ini Naruto sedang menciptakan kesan romantic dengan alibi permintaan maaf akibat insiden bola sepak kemarin. Ini memang sedikit terlambat... tapi bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali?.... jika Naruto bisa mengubah pandangan bebek tentangnya.... Itu akan bagus untuknya.

Setelah ini.... Pasti bebek akan berfikir jika dirinya adalah pria paling romantis didunia... ah membayangkannya membuat senyum Naruto semakin mengembang. Naruto sudah tidak sabar!... jika si bebek benar-benar jatuh cinta padanya dan sudah sangat bisa dipastikan... barulah Naruto akan mengajaknya menikah... menikah muda bukanlah sebuah dosa.... pikir Naruto gila.

...

Lagi, Naruto melirik jam tangan mahalnya... ini sudah 30 menit setelah sekolah usai... tapi kemana si bebek?? Kenapa belum datang juga?? Naruto sangat Lelah menunggu.... Ini pertama kalinya seorang Uzumaki harus menunggu,.... Ah sialan! Si bebek ini senang sekali menguji kesabarannya.. suatu saat jika si bebek sudah menjadi miliknya, si bebek harus di beri hukuman.... Seperti melahirkan anak-anaknya contohnya.... Ah, tiba-tiba saja Naruto mulai mengkhayal kehidupan rumah tangganya bersama si bebek.... Naruto berharap anaknya akan mirip dengannya... agar tampan dan digilai para wanita. Sedangkan si bebek... menjadi wanita beruntung yang telah melahirkan anak tampan dan menikahi lelaki sempurna seperti Naruto. Untuk sejenak, Naruto sudah melupakan masalah kulit tan nya.

"Naruto?" suara dari belakang punggung Naruto menyadarkannya dari fantasi rumah tangganya. Naruto yakin ini bukan suara si bebek. Suaranya sangat maskulin... suara laki-laki. Naruto menoleh ke belakang.... Mata shapire itu melotot kaget.

"Ka-Kakashi-sen-sensei?"

.

.

.

TBC

.

.

.

Epilog

Hinata sedikit terkejut ketika mendapatkan surat lagi di lokernya. Kemarin Sabaku-san salah memasukan surat kedalam lokernya... kali ini siapa lagi??

Ah ini bukan surat.... Hanya lembaran kertas yang disana tertulis dengan jelas untuk siapa.

'Untuk Hyuuga Hinata....

Temui aku di Gedung belakang sekolah saat pulang sekolah nanti'

Tidak ada nama pengirimnya. Ini sudah waktunya pulang sekolah... mungkin kah maksudnya sekarang? Saat istirahat tadi, Hinata belum menemukan surat ini... pastilah baru ditaruh setelah Hinata mengambil bekalnya.

Hinata mencoba berfikir... mungkinkah ada seseorang yang menyukainya???

Tapi siapa? Seingat Hinata, disekolah ini tidak ada orang yang menyukainya...... malah Hinata rasa kebanyakan cenderung menjauhinya dan tidak menyukainya.

Lalu tak lama mata lavender itu membola. Pasti seperti itu... pemikiran terakhirlah yang paling logis!

Jantung Hinata berdegup kencang.... Ini pertama kali untuknya.... Hinata tidak boleh membuang-buang waktu.

Hinata berlari menjauh dari loker. tidak jadi mengganti sepatunya.

...

Kakashi baru saja akan pulang saat tiba-tiba pintunya di gedor dengan brutal. Saat Kakashi membukanya, alangkah terkejutnya dirinya melihat Hinata yang sudah kelelahan. Dari deru nafasnya, Kakashi yakin jika Hinata habis berlari,... tapi bagaimana dengan wajahnya yang terkesan pucat pasi itu?

"Ada apa? Hyuuga san?" Kakashi bertanya... dirinya sudah mau pulang dan membaca novel hentainya.... Ketika Hinata mendongkak... ketika itulah perasaannya tidak enak. Wajah Hinata seperti ketakutan. Apa Hinata bertemu dengan hantu?

"ka-Kakashi-sensei~..." Hinata mulai memberikan secarik kertas yang membuat Kakashi makin penasaran.

"a-ada ya-yang me-mengirimiku su-surat an-ancaman....." ujar Hinata lirih. Membuat Kakashi sedikit terkejut.

"Apa?"

Epilog End

.

.

.

Hai... siapa yang sudah kangen dengan si bebek??

aku ingin menjawab beberapa pertanyaan yang pernah di commentkan

1. Kapan Bebek jadi cantik?

- Kapan ya? Entahlah.... aku belum ada rencana untuk membuat bebek jadi cantik. karena disini,.... bebek terlihat menarik dengan caranya sendiri...

2. updatenya kok lama?? kapan sih update pastinya?

- tidak ada update pastinya.... kalau aku sedang sibuk, aku hanya bisa update 1 minggu 1 cerita saja, tapi jika senggang... itu tergantung mood hehehehe

3. Naruto itu bodoh ya?

- Faktanya adalah Naruto peringkat ke 4 setelah shikamaru, sasuke dan gaara di sekolahnya... Naruto itu pintar diantara orang orang yang lain, tapi ketiga sahabatnya menyebutnya bodoh karena tingkahnya yang menggelikan

4. Siapa angsa bertopeng?

- Ino Yamanaka

5. dimana Yahiko dan Itachi?

- mereka berdua akan muncul lagi... entah di chapter berapa... ingat! mereka hanya pemeran pendamping saja

6. Cerita yang paling Author sukai diantara DD, DM dan GOD?

- Aku paling suka DD....... :)) bahkan aku suka membaca ceritanya berulang-ulang..... adakah yang seperti diriku? hehehehe

7. Author laki-laki atau perempuan?

- jika aku jawab laki-laki apakah kalian akan percaya? hehehehehe

***

segitu aja dulu....

aku minta maaf kalo mereka semua semakin bertingkah tidak jelas.... aku sendiri yang menulis cerita ini juga terkadang geli dan jijik sendiri wkwkwkwkwkwk. tapi juga menyenangkan!

Vote dan komen kalian adalah sumber penyemangatkuuuu~~~

Silakan koreksi jika terdapat typo

Thanks~ semoga menikmati

Signature (Lavendark.. Jangan Lupa untuk tetap beribadah hehehe :D)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top