/6/ Buat Gilang : Teringat Agar Terlupa
lupa/lu·pa/
v 1 lepas dari ingatan; tidak dalam pikiran (ingatan) lagi: karena sudah lama, ia -- akan peristiwa itu; 2 tidak teringat: dia -- membawa buku tulis; 3 tidak sadar (tahu akan keadaan dirinya atau keadaan sekelilingnya, dan sebagainya): semenjak jatuh dia sering -- akan keadaan sekelilingnya; 4 lalai; tidak acuh: jangan -- akan kewajibanmu;-- kacang akan kulitnya, pb tidak tahu diri; lupa akan asalnya;
***
Buat : Gilang
Dari : Seseorang yang menatap dalam diam
Kata orang, penulis selalu berimajinasi dengan hidupnya sendiri. Kupikir itu ada benarnya. Buku-buku yang berhasil kutulis mungkin menjadi saksinya. Puluhan dokumen cerita yang masih tersimpan aktif di laptop juga adalah bukti pembenaran hipotesis itu - kurasa. Aku memang bukan penulis sekaliber Pramoedya, atau juga penyair secemerlang Sapardi. Aku hanya aku, seorang gadis kecil dengan pena di tangan yang selalu mengawan.
Kamu, Gilang, adalah bentuk imajinasiku yang paling nyata. Selalu ada tiap atomik kehidupanmu yang menarikku pada gravitasi lintas ruang waktu, sehingga selalu tercipta berbagai khayalan dari intuisi-intuisi mengenai kamu. Aku terjebak. Setelah sekian lama. Hingga baru menyadarinya.
Kamu dan aku tidak pernah ada. Meski seolah aku selalu punya kenangan bersama setiap sendi bayangan kehidupanmu. Aku yang menatap dalam diam dari kejauhan tetap menyakitkan. Lalu pertanyaan itu muncul, Gilang, satu pertanyaan yang meluluhlantakkan imajinasiku ; "jatuhcintakah aku pada kamu? atau aku hanya terkait pada satu rantai bernama ilusi berkunci cinta di hati pada imajinasiku tentang kamu - tentang kita?"
Pada kesadaran itu aku meletakkan kekuatanku. Satu kekuatan yang tidak pernah aku sadari, kekuatan besar untuk melupakanmu. Melawan segara gerak mekanis senyawa dan kinetik energi yang terolah dalam sistem tubuh ini, yang pada hakikatnya selalu bergerak ke arahmu. Aku mampu, Gilang.
Aku mampu lepas dari bayangan.
Aku mampu bebas dari ratapan.
Lalu aku teringat, kita memang bukan apa-apa. Lalu aku lupa, seperti apa konsep tentang kita, tentang kamu, saya, juga semesta yang memisahkan kita. Lalu aku tersengat rasa sakit yang sangat. Ulu hatiku terbelah, jantungku terkoyak, rusak. Tatanan pikiranku tergoncang. Aku teringat untuk terlupa pada semua imajinasi yang mengikat kita. Atau - mengikat saya.
Kamu, Gilang, tidak perlu bertanggungjawab untuk hal itu. Kamu, Gilang, hanya perlu tahu bahwa ada seseorang dengan pena yang mengawan di sudut Jakarta menatap kamu yang tetap mengembara dari Lautan Api ke Lautan Mimpi.
(not really) Yours Truly,
x040895x
---
01.12.16 / s2a documents / series of unsent letters
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top