Sneak Peek

Dini merasa canggung tinggal berdua dengan Anisa yang terlihat sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya. Ia tak mengalihkan pandangan dari perempuan yang mengusik hatinya. Terlebih lagi ketika ia sempat menangkap sorot mata perempuan itu pada Andy. Ketika pria itu meninggalkannya setelah mengusap pelan puncak kepalanya.

"Aku tahu Mbak Anisa suka sama Mas Andy," katanya memutuskan memanggil Anisa dengan sebutan Mbak. "Sebagai sesama perempuan, aku bisa merasakan itu," tambahnya ketika melihat Anisa membuka bibir. "Aku enggak masalah. Terlepas dari kedekatanku dengan Mas Andy dan keinginan kedua orang tua kami, jika dia memilih Mbak Anisa ... aku enggak masalah. Tapi, aku punya masalah kalau ngegantung Mas Bram. Kalau di hatimu tidak ada ruang untuk kakakku, jangan kasih dia harapan!"

Dini tak memedulikan mata membelalak Anisa. Ia pun tak peduli meski wajah perempuan di sampingnya terlihat sedikit memucat. Ia tahu saat ini perempuan yang terlihat terkejut ketika ponsel di tangannya berdering tampak gugup dan sesekali meliriknya. Ia tak ingin memperpanjang drama yang ada di antara dirinya, Andy, dan Anisa. Ia tak ingin kembali mengulang cerita sedihnya. Walaupun Andy telah meyakinkan dirinya tentang posisi Anisa.

Di dalam hati, ada rasa tak suka yang terlalu kuat untuk diabaikan begitu saja. Namun, rasa tak suka terbesarnya adalah melihat sikap Anisa yang terlihat memberi harapan pada kakaknya. 

Sebagian kecil dari bab 18 untuk obat kangen.
Bagi sebagian orang, Dini menjengkelkan. 
Jujur, aku lebih kagum dengan perempuan yang enggak malu atau takut untuk mengatakan isi kepalanya. Meski bagi sebagian orang itu menjengkelkan.

Anisa yang lebih memilih untuk tidak segera menentukan pilihan, dia tetap menyimpan kedua pilihan di hatinya. Andy, sang cinta pertama atau Bram, Pria yang sangat bertolak belakang dengannya, tapi  membuatnya merasa hidup.

Dinamika kedua karakter yang bertolak belakang ini membuatku nyaman untuk menulis ulang cerita Dua Hati, meski akan selalu dibandingkan dengan versi awal. 
Tapi, penguatan tokoh, tambahan konflik dan juga interaksi para tokoh membuat cerita ini terasa berbeda.

Selamat menanti versi cetaknya guys.
Terima kasih untuk semuanya.
Love, ya!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top