Hari ini dosen tidak hadir. Aku hanya duduk di perpustakan sambil membaca buku. Sudah lama sih tidak bertemu dengan Jungkook, sejak insiden dia membaca buku diary ku. aku tidak masalah, jika menulisnya tanpa ada kalimat menjijikan. Ini... astaga. Memalukan.

Sudah sejam aku duduk di perpustakaan. Hari juga sudah malam dan aku belum makan malam sama sekali. Jadinya, aku langsung membereskan semua buku dan berjalan menuju halte bus.

Aku duduk sambil memainkan ponselku. Aku jadi rindu Busan karena ibu baru saja mengirimi ku pesan singkat. Aku juga rindu dengan Jungkook.

Tiba-tiba mobil hitam berhenti di depan ku. jadi teringat Jungkook. Tapi, tidak mungkin itu Jungkook kan?.

Si pemilik mobil membuka kaca. Dan semua yang ku simpulkan tidak benar. Itu benar benar Jungkook. Aku hanya membuang muka, karena tidak mau melihat wajahnya. Aku ini sakit, kenapa dia harus muncul dan membuatnya semakin sakit?.

Dia turun dari mobil dan menghampiriku.

“Na Young, boleh kita bicara sebentar?” ia bertanya denganku. Karena tidak enak hati jika ditolak, aku pun mengangguk. Dia menyuruhku masuk ke dalam mobil dan mengikutinya.

Kami berhenti di sebuah kedai jajangmyeong.

“Kenapa harus disini? Aku mau pulang,” Aku sedang malas makan dan kalau hanya bicara hal yang tidak penting, tidak perlu seperti ini juga.

“Aku rindu partner minum ku,” Setelah ia mengucapkan itu, aku menatapnya tak percaya. Apa-apaan dia, setelah  tau perasaanku, ia masih bersikap biasa saja. Oh, aku baru ingat, kan hanya aku yang merasakan sakit.

“Kau pikir aku apa? sudah ku bilang untuk tidak bertemu dengan ku lagi? Kau suka ya membuat hati orang sakit?.” Aku benci Jungkook. Rasanya ingin menyirami nya dengan sebotol soju.

“Bukan begitu, kau dengar aku dulu.” Jungkook berusaha berbicara denganku.

“Persetan. Aku tak peduli. Aku mau pulang.” Ucapku penuh penekanan dan berbalik untuk meninggalkan Jungkook.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top