Malam ini, aku sedang beres-beres apartement. Tiba-tiba, seseorang memencet bel dan aku langsung membuka kan pintu.
Yang datang Jungkook, sambil menenteng plastik yang entah apa isinya.

“Ini apa?” Tanya ku di depan pintu.
“Soju dan pizza.” Jungkook datang di saat yang tepat. Aku selesai beres-beres, perutku lapar dan kulkas ku sedang kosong.

Kami duduk di ruang tamu sambil menonton Running man. Aku menoleh ke arah Jungkook yang sedang tertawa karena acara tersebut. Sial, sejak kapan ia jadi tampan?.

“Jung, kau operasi plastik ya?” Tanya ku asal dan ia langsung menjitak kepalaku.

“Enak saja. Wajah tampanku ini adalah DNA orangtuaku.” Aku terpukau. Bukan ke wajah tampan nya, sajak nya yang bagus. DNA orangtua, lucu sekali.

“Hobi minum soju juga DNA orangtuamu?” Tanya ku. aku tidak tau apa orangtua Jungkook itu peminum, tapi ibu Jungkook selalu melarang kami untuk menyentuh soju.

“Tentu saja tidak. Ini takdir untuk kita berdua.” Setelah itu, kami sama-sama diam.

Ucapan Jungkook terlalu abu-abu untuk ku mengerti.