T I G A P U L U H D E L A P A N

"Udah berapa lama?" ayah bertanya, memecah begitu saja keheningan yang tadinya menyelimuti kami semua di makan malam kali ini. "Udah berapa lama kamu...." Ayah tidak melanjutkan ucapannya, kemungkinan terlalu malu untuk mengakui bahwa suatu hal yang salah terjadi dengan anaknya.

"Nggak tahu," jawabku pelan, "sekitar awal kelas sepuluh mungkin."

"Kenapa?"

Aku mengangkat bahuku. "Nggak tahu."

"Kok bisa nggak tahu?"

"Katanya Thomas kita harus ke sana bareng-bareng Minggu ini," ujar Mama tiba-tiba, ini kali pertamanya aku mendengarnya berkata sesuatu di makan malam kali ini. Mama tak biasanya hanya duduk dan diam, dia suka sekali berbicara, kebanyakan tentang teman-temannya atau hal lain sebagainya, melihatnya hanya diam sungguhlah sangat aneh.

Ayah terdiam. Ia melirik ke arah mama kemudian ke arahku kemudian ke arah kakak yang duduk di sampingku.

"Menurutmu gimana?" tanya ayah ke kakak.

"Dateng aja, Yah."

"Kamu ikut dateng?"

Kakak mengangkat bahunya sekilas. "Aku ada acara sama temen."

"Tapi Thomas bilang semua anggota keluarga diusahakan dateng," kata mama lagi sebelum ia memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

Aku bisa melihat kakak memutar bola matanya ketika ia berpikir tak ada orang yang melihat. "Oke. Aku usahain buat ikut dateng."

[-][-][-]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top