S A T U
"If I can't be a star I wont get out of my bed / Waking up and getting up has never been easy"
-Waking Up, Elastica
-
Aku terbangun akibat suara aneh yang dihasilkan oleh jam yang kuletakkan di atas laci. Menggerang, pada akhirnya aku mematikannya. Dengan tanganku yang masih ada pada jam, aku memandangi benda itu. Pukul setengah lima, begitulah yang tertera di sana, aku seharusnya sekarang bangun, mandi, dan bersiap untuk beribadah seperti biasanya, namun sesuatu seolah menahanku untuk tetap di atas kasur.
Kembali menggerang, kujauhkan tanganku dari jam kemudian berbalik dan menarik selimutku hingga menutup kepalaku.
Aku harap ... aku bisa terus tertidur di atas tempat ini dan tidak pernah bangun kembali. Aku harap.
Suara decitan pintu terdengar, aku bersumpah aku tak mendengar ketukan pintu sama sekali, namun di saat bersamaan merasa tak terkejut. Begitulah mama, selalu memasuki kamar tanpa mengetuk, baginya itu bukanlah sesuatu yang harus ia lakukan. Aku adalah anaknya dan dia memiliki hak untuk mengetahui segala hal tentang diriku, tak ada privasi di antaranya dan aku, begitulah yang mama katakan dan sejujurnya aku tak paham dengan semua itu.
"Gita ...," mama memanggil namaku, suaranya begitu pelan. Kudengar suara langkah kaki yang mendekat dan kemudian bisa kurasakan sebuah sentuhan di atas kepalaku yang tertutupi selimut. "Gita, bangun! Kamu nggak sholat?" begitulah kata mama, sebuah kalimat yang begitu sering kudengar jikalau aku tak langsung terbangun setelah jam berbunyi atau tertidur sebelum adzan Dzuhur saat weekend.
Aku tahu sholat adalah sebuah kewajiban yang harus kujalani. Itulah yang kulakukan sebagai seorang manusia. Namun di saat yang bersamaan aku tidak ingin pergi dari kasur ini. Aku ingin terus di sini.
Kupikir ini sebuah rasa malas, namun setelah kupikir lagi ini lebih dari semua itu. Aku sering merasakan rasa malas yang luar biasa namun perasaan itu tidak seperti yang kurasakan saat ini.
Ada sesuatu lain yang berbeda, yang tak pernah kurasakan sebelumnya.
Namun sebesar apapun keinginanku untuk terus bergelung di bawah selimut, aku tetap menyibak benda yang sejak tadi membungkusku dan terbangun dari tidur. "Iya, Ma."
[-][-][-]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top