L I M A
"All the kids that I can't compare to / Making friends like they're all supposed to / You will never come close to how I feel"
-Solitude Is Bliss, Tame Impala
-
Saat ini adalah saatnya istirahat kedua. Dan seperti biasanya, Rika berhasil memaksaku untuk ikut pergi ke kantin dengan dalih dia tidak ingin kami semua terlihat tengah bermusuhan. Dan sampai saat ini aku tak mengerti kenapa kami harus terlihat selalu bersama agar orang-orang tahu kami berteman, dan aku juga tidak mengerti kenapa jika aku tidak ikut, orang-orang akan segera mengasumsikan bahwa kami sedang bermusuhan.
Segala hal yang Rika katakan padaku sangatlah tidak masuk akal.
Aku mendengus pelan, beruntung karena tak ada yang menyadarinya. Rika, Lisa, dan Sarah tengah heboh berbincang mengenai salah satu cowok di sekolahan yang sedang dekat dengan Rika. Aku tak tahu siapa cowok itu, Rika tak sekalipun bercerita padaku, dia hanya bercerita pada Lisa dan Sarah. Awalnya kupikir karena aku tak mendengarkannya, namun ketika aku berusaha mendengarkan, aku tidak akan pernah mengerti, dan juga aku menyadari bahwa Rika tak pernah sedikitpun melirik ke arahku ketika bercerita yang mana cukup untuk membuatku tersadar bahwa Rika memang tak mau bercerita padaku.
Aku melemparkan pandanganku ke seluruh penjuru kantin yang sederhana ini. Kantin tak cukup ramai saat istirahat kedua, kebanyakan lebih memilih menghabiskan siang mereka di kelas untuk tidur atau melaksanakan ibadah.
Saat aku mulai terlarut dalam pikiranku sendiri, suara tawa keras terdengar, asalnya dari Lisa, Sarah, dan Rika. Ketiganya terlihat sedang menonton sebuah video dari ponsel Rika. Sebuah perasaan aneh muncul dari dalam hatiku saat melihat apa yang terjadi pada mereka tepat di hadapanku.
Aku mulai bertanya pada diriku sendiri.
Apa aku bukan teman yang baik?
Apa aku begitu membosankan hingga orang-orang tak mau repot-repot untuk membagi cerita mereka padaku?
Apa aku bukanlah teman yang berguna?
Apa aku begitu bodoh hingga tak mengerti apa yang mereka bicarakan?
Terlalu banyak pertanyaan menghantuiku. Terlalu kental perasaan aneh dalam hatiku.
Dan dua hal itu cukup membuatku kembali dilanda sakit pada kepala.
[-][-][-]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top