D U A P U L U H T U J U H

"Hai, jadi kamu yang namanya Gita?" tanya Thomas, Kakak Melody, dengan senyum yang terukir di atas wajahnya.

Aku hanya mengangguk. Aku tidak tahu harus mengatakan apa dan merasa sedikit gugup akibat mata Thomas yang memandangku dengan saksama dan memperhatikan tiap inchi tubuhku.

"Oke, namaku Thomas, tapi kamu bisa panggil aku Kak Tom atau Tom aja nggak masalah. Nggak perlu panggil aku dokter juga nggak apa, aku cuma bantu kamu di sini, kamu bukan bener-bener pasienku."

Tom adalah laki-laki berumur sekitar dua puluh tujuh tahun. Ia memiliki tubuh kurus yang menjulang tinggi, rambutnya tipis berwarna hitam, di balik kacamata hitamnya, ia memiliki mata cokelat. Aku bisa mengatakan bahwa wajahnya tak terlalu tampan, tapi jika dipikir-pikir lagi, definisi tampan bagi tiap orang berbeda-beda.

Lagipula, kenapa aku harus memikirkan ketampanan dokterku?

"Oke," jawabku setelah beberapa detik aku membiarkan kesunyian menggantung di antara kami.

Omong-omong, saat ini kami berada di rumah Melody, lebih spesifiknya lagi, kami berada di ruang kerja khusus miliki Tom. Ruangan ini sangat bagus dengan nuansa hitam-putih-birunya. Di ruangan ini, selain terdapat meja dan kursi kerja milik Tom, terdapat pula sebuah sofa putih tempat di mana aku dan Tom sekarang duduk.

"Anggep aja aku temen kamu, atau kakak kamu ... atau siapalah, nggak perlu kaku di depan aku."

Aku mengangguk.

"Oke Gita, kamu bisa cerita apapun ke aku."

Aku memandang Tom untuk beberapa lamanya sebelum akhirnya menarik napas dalam-dalam.

Here we go...

[-][-][-]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top