D E L A P A N B E L A S

"It's pathetic, isn't it?
I'm pathetic"
-pathetic, y.n

-

"Lo kenapa sih?" adalah pertanyaan pertama yang muncul dari bibir Melody saat dirinya menemukanku di tengah-tengah lautan manusia sewaktu jam pulang sekolah.

"Kenapa apanya?" tanyaku, mungkin terdengar sangat bodoh, tapi aku benar-benar tak tahu apa yang ia maksud.

"Lo kalau ada masalah bisa cerita ke gue kok, kita emang nggak deket banget sih tapi bukan berarti gue bakal cerita ke sana-sini soal masalah lo."

Aku tersenyum pada Melody, mengapresiasi kepeduliannya terhadapku. Sempat kupikir bahwa tak ada satupun orang di dunia ini yang mempedulikanku.

"Iya, makasih ya."

"Eh, omong-omong, gue bosen nih di rumah, temen-temen gue kebanyakan les, gue boleh nggak ke rumah lo?"

"Mau ngapain?" tanyaku dengan kening berkerut, terdengar sangat tidak sopan memang, namun aku tak dapat menahannya. Maksudku, seperti yang Melody katakan tadi, kami tidak cukup dekat.

"Ya cuma mau main, boleh ya? Lagian gue pingin kenal lo."

Aku berpikir sejenak. Mungkin bukanlah masalah besar jika aku membiarkannya ke rumahku.

"Oke."

Dan kami kemudian mulai berjalan menuju rumah menggunakan sepeda motor milik Melody yang melaju cepat di tengah jalanan.

Sesuatu dalam diriku berbisik jangan biarkan Melody memasuki kamar, tapi aku tak tahu mengapa tidak boleh dan ketika kakinya menapaki lantai kamar, aku ingat kenapa.

Dan ketika aku mengingat semuanya. Ketika itu juga aku terlambat.

[-][-][-]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top