Ada sebuah berita yang menyatakan bahwa pedesaan yang saat ini Vivi tempati terdapat sebuah manusia serigala.

Menurut berita yang beredar, setiap malam selalu ada korban dengan luka di leher seperti sebuah gigitan. Ada yang mempercayai bahwa itu kelakuan manusia serigala.

Saat ini, Vivi dan keempat sahabatnya sedang berada di pos ronda. Mereka sedang membicarakan tentang mereka ada menyelidiki kasus ini.

Keesokan malam, Vivi dan keempat sahabatnya kembali ke pos ronda. Sesuai dengan rencana mereka, mereka akan menunggu di kaki gunung, tempat para korban meninggal.

"Harus banget, ya, ke kaki gunung?" tanya Shinta.

"Kalo takut mending pulang aja," ucap Lola.

"Iya, jangan di paksain kalau takut," ucap Vivi.

"Gue sama kalian aja."

Saat ini mereka sudah sampai di kaki gunung. Mereka sedang mengumpat agar keberadaan mereka tidak diketahui oleh manusia serigala. Mereka tentu saja membawa barang-barang yang manusia serigala tidak bisa mencium keberadaan mereka.

"Lama banget, ya?" ucap Vivi.

"Jam tiga, dikit lagi," ucap Rehan.

"Eh, ada orang lewat!" ucap Shinta.

Mereka pun langsung melihat ke arah seseorang yang tengah berjalan itu, di belakangnya diikuti dengan seorang laki-laki yang berpakaian serba hitam.

Tak lama, laki-laki berpakaian hitam itu berubah menjadi manusia dan menabrak seseorang yang berada di depannya.