Betapa terkejutnya Danu saat dilihatnya satu orang laki-laki dan dua orang perempuan tergeletak tak berdaya di ruang tamu rumah indekosnya. Saat mendekat, barulah ia ketahui kalau mereka adalah Ben, Rani, dan Rere. Danu mencoba membangunkan ketiganya, namun tak membuahkan hasil. Ketiganya bergeming, bahkan Ben sama sekali tak terdeteksi denyut nadinya. Danu segera menelepon ambulans dari rumah sakit milik gengnya.

***

Robot-robot pembantu tersebar di seluruh ruangan dengan tugasnya masing-masing. Ada yang berlalu-lalang di koridor seraya membawa nampan berisi makanan, ada yang membawa alat-alat kesehatan, bahkan mengerjakan tugas-tugas manusia lainnya.

Di sebuah ruangan, terdapat lima ruang kaca berbentuk kapsul besar yang berjejer. Dua di antaranya berisi manusia yang memejamkan mata. Ruang kaca melaksanakan tugasnya. Mengubah cairan yang mengalir dari tangki kecil di sampingnya menjadi uap yang menyelimuti tubuh manusia di dalamnya.

Proses itu tak berjalan lama. Sesaat kemudian, ruang kaca itu sudah terbuka. Mereka, yang berada di ruang kaca masing-masing itu, akhirnya membuka mata. Tanpa luka, dan dengan kembalinya tenaga.

Danu menghampiri mereka. "Udah sembuh?"

"Tempat apa ini?" Rani balik bertanya.

"Rumah sakit. Sengaja dibuat canggih karena milik pribadi dan didedikasikan buat anak-anak buah bos gue," jelas Danu, kemudian mengantarkan Rani dan Rere pulang.