Masih lanjutan dari kisah Nael. Kini berita tentang hilangnya Nael telah menyebar luas di era sosial media, semua orang pintar, dukun, paranormal, bahkan detektif turut mencari kejanggalan kejanggalan dari hilangnya pemuda bernama Nael itu.

Sampai pada suatu hari, seorang anak muda yang berhasil menemukan setitik kejanggalan dari hilangnya Nael. Pemuda itu Mahesa, Mahesa menemukan telapak kaki besar yang berada di sekitaran kamar mandi rumah itu.

Setelah Mahesa mencocokologi dengan telapak kaki yang dimiliki Nael, hasilnya negatif. Telapak kaki itu bukan milik Nael, berarti ada orang selain Nael di lokasi saat kejadian itu terjadi.

Nael mengacak rambutnya gusar, ini sangat menguras pikiran. "Ah sial!" umpatnya.

Mahesa melanjutkan langkah kakinya, ia baru teringat ada satu ruangan yang kabarnya belum pernah dikunjungi oleh para penyelidik. Dengan tergesa gesa Mahesa mempercepat langkahnya menuju ruangan itu, ruangan itu tidak terkunci. Hawa horor menyapa dirinya kali ini.

Mata nya menyorot tajam tiap sudut ruangan, mencari benda yang dapat menguak misteri kematian Nael. Mata tajamnya tertarik pada benda kecil pipih, nampak seperti sebuah "memori".

Dengan cepat Mahesa mengambil benda itu dan memasangkannya pada ponsel milik dirinya, pada saat itulah terkuak bahwa hilangnya Nael melainkan dibunuh di rumah ini, bukan karna bingkai besar yang terletak di ruang utama.