Misteri: Suara [Raynia]
Sudah lewat tengah malam, tapi Albar masih terjaga. Sejak beberapa kejadian buruk menimpanya ia menjadi sulit tidur.
Tok tok tok
Suara itu berasal dari luar, seperti seseorang sedang mengetuk jendela. Albar mengabaikannya, ia pikir itu hanya suara ranting pohon yang mengenai jendela. Seperti biasanya.
Suara itu terdengar lagi. Lebih keras dari sebelumnya.
"Albar ...."
Albar cepat-cepat bangkit dari posisi tidurnya. Ia mengernyit sembari menatap jendela. "Siapa di sana?" tanyanya.
"Arbi ...."
"Ngapain Arbi di situ?" pikir Albar. Adiknya itu 'kan masih kecil dan takut gelap.
Akhirnya Albar mendekat ke arah jendela. Ia menyingkap tirai sedikit, mengintip ke luar untuk melihat siapa yang ada di sana. Tapi nihil, tak ada siapa pun.
Saat Albar berbalik untuk kembali ke ranjangnya suara itu terdengar lagi.
"Albar, Arbi dalam bahaya ...."
Secepat kilat Albar berbalik kemudian menyingkap tirai. Tetapi tetap tak ada siapa pun.
Albar keluar dari kamarnya, menuju kamar Arbi yang ada di sebelahnya. Perlahan Albar membuka pintu kamar sang adik.
"MALING!" teriak Albar saat melihat pria bertopeng sedang mengacak-acak lemari Arbi. Maling itu dengan cepat kabur, melompat melalui jendela yang terbuka.
Albar tak sempat mengejarnya karena adiknya sedang menangis ketakutan di pojokan. Kaki dan tangannya terikat dan mulutnya disumpal dengan kain.
Dari manapun suara tadi berasal, Albar berterima kasih untuknya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top