Pagi ini hujan turun dengan begitu deras, mengakibatkan setiap siswa atau siswi terhambat untuk berangkat sekolah.

Namun, aku sudah berada di ruang kelas bersama dengan satu siswa yang sepertinya sedang tertidur pulas.

Suasana kelas yang hening, suara hujan, cuaca yang dingin membuatku ingin tertidur juga seperti siswa tersebut. Aku pun mulai merebahkan kepalaku di meja dan mulai menutup mataku.

"Krekkkk ...."

Suara garukan pada meja yang berasal dari belakangku membuatku terbangun dari tidurku, aku pun membuka ponsel dan melihat jam. Ternyata sudah jam tujuh, tetapi belum ada yang datang.

"Krekkk ...."

Suara garukan itu semakin keras dan nyaring di telingaku, aku mencoba untuk menoleh ke arah belakang.

Kulirik siswa yang duduk di sebelahku, aku bersyukur saat siswa tersebut sudah terbangun dari tidurnya. Namun, rasa syukur itu mulai menghilang saat pupil mata siswa tersebut mulai berubah menjadi putih seluruhnya. Siswa tersebut mulai meringis secara perlahan seoalah-olah ingin membuatku merekam senyuman itu. 

Tangan dinginnya mulai mengarah ke arah leherku dan mulai mencekikku, kuku-kuku panjang itu mulai menusuk menembus  kulit leherku. Aku ingin berteriak, namun tidak bisa.

"Vivi!" panggil Rehan.

Siswa tersebut pun langsung melepaskan tangannya dari leherku. Aku segera berlari ke arah Rehan dan langsung memeluk erat dirinya.

"Hei, kamu kenapa?"

SELESAI