Horror: 6th Sense [Renanka]


SMA Harapan Bangsa sudah terlihat sepi sore ini. Hanya meninggalkan beberapa kelompok siswa yang sibuk mengurus club. Sepanjang koridor di depan kelas juga tampak kosong, tidak ada seorang pun yang melintasinya. Ruang-ruang kelas terasa hening bak ditinggalkan seluruh penghuninya. Namun, masih ada seorang gadis yang tampak duduk menatap lapangan dari jendela kelasnya.

Dia Renatha. Gadis yang dijuluki dingin seperti es batu. Renatha memang tampak seperti gadis yang tidak punya emosi. Kadang ia berpikir bahwa siapa juga yang akan peduli perihal kepribadiannya. Menurutnya, semua orang yang tampak mengasihinya tidak pernah tulus. Semua hanya karena rasa kasihan atau sok peduli.
Renatha mengaku ia adalah gadis yang aneh. Maka dari itu, saat Mikel mantan kekasihnya memiliki pujaan hati lain ia tidak terkejut. Ia terlalu malas untuk mengungkapkan rasa sayang. Selain itu, Renatha sudah kepalang pesimis dengan semua orang yang sempat baik padanya. Ia tahu kalau mereka tidak akan selamanya baik jika mengetahui kemampuan mata batin Renatha.

Cahaya di kelas kala itu semakin temaram. Wajar saja, langit di luar sana pun sudah beranjak gelap gulita. Pertanda hujan deras akan turun.

"Aku kangen main hujan."

Barusan bukan suara Renatha, melainkan gadis yang mirip dengannya dari bayangan jendela.

"... padahal matimu karena hujan," tanggap Renatha.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top