Albar berjalan melewati jalanan malam yang sepi sambil melamun. Bulan ini banyak sekali kejadian buruk yang menimpanya. Mulai dari Raya yang ditikam sahabatnya sendiri, ibu dan adiknya sakit, dan hari ini motornya hilang.

"Ya Tuhan, kenapa gua sial terus?" gumam Albar.

Albar menendang sampah kaleng minuman di dekat kakinya dengan keras.

"WOI, SET*N! NGAPAIN LU NENDANG KALENG KE KEPALA GUA!" teriak seorang pria gondrong yang berjalan di depan Albar.

"Mampus gua,"' gumam Albar.

"Sorry, Mas! Saya-"

Plakkk

Albar mengumpat dalam hati ketika pipinya yang bengkak karena sakit gigi itu ditampar si gondrong. Ia naik pitam, setelah semua hal buruk menimpanya ia perlu melepaskan semua emosinya. Tanpa pikir panjang, Albar melayangkan tinjunya hingga pria Gondrong itu hampir terjungkal.

"Wah, lu emang nyari ribut, ya?" pria itu menantang.

Detik berikutnya mereka terlibat perkelahian hebat. Saling memukul, menampar, dan mengeluarkan sumpah serapah.

Perkelahian itu berhenti setelah beberapa orang warga memisahkan keduanya. Untung saja ada yang bersedia memediasi sehingga masalah itu tidak berbuntut panjang.

"Gua kagak tau kalo lu sakit gigi," sesal si gondrong.

"Gapapa, Mas. Saya juga ga tau kalo di depan saya ada orang waktu saya nendang kaleng itu," ucap Albar, bicaranya kurang jelas karena giginya kini sakit sekali.