PARANORMAL EXPERIENCE
28 Mei 2018
Hari ini aku kembali membubuhkan notes pada telepon genggamku, bulan di balik jendela tertutup awan hitam sesekali sosok bulan muncul dan membuat langit berwarna. Udara di luar terlihat tak bergeming sedikitupun, tak ada bunyi dedaunan yang bergesekan karena angin, tak ada bunyi detak jarum jam, ataupun bunyi sunyi khas malam hari. Seperti tuli, aku tak mendengar apapun malam ini.
Aku memiliki banyak sekali tugas malam ini, tapi entah kenapa aku urungkan untuk mengerjakannya. Mungkin ini terdengar gila, tapi akhir-akhir ini aku sering mendengar bisik-bisik aneh ketika aku mengerjakan tugas tersebut. Entah berasal dari mana suara tersebut, yang kudengar suaranya terlampaui halus dan sedikit tidak jelas. Itu sebabnya aku agak meragukan suara tersebut, mungkin pendengaranku saja yang kurang sehat. Namun, entah sudah hari keberapa suara tersebut kerap muncul.
Semakin hari suaranya semakin kencang namun tetap halus dan dingin, mungkin aku akan membiarkannya jika suara tersebut mengeluarkan kalimat yang dapat kumengerti, namun suara ini terdengar menarik perhatian telingaku.
Sialnya deadline tugas tersebut adalah malam ini, aku harus mengunggahnya tepat tengah malam nanti. Sepertinya aku terpaksa harus melanjutkan tugasku.
*Jung Hoseok
Aku menutup ponselku dan mengehela nafas setelahnya. Kulihat laptop-ku masih menyala dengan tampilan aplikasi edit video yang terbengkalai.
“Baiklah, semangat Jung Hoseok! setelah ini selesai kau bisa istirahat,” ucapku menenangkan.
Belum sempat aku beranjak dari kasur suara halus tersebut kembali muncul,
‘Mââ-r’
Tubuhku bergidik seketika, kali ini suaranya terdengar lebih lantang dari biasanya. Aku berjingkat kesisi lain kamarku, berusaha menjauhkan suara halus tersebut. Aku menelan ludahku gugup, dengan perlahan aku berjalan kearah meja belajar seolah takut ketahuan oleh orang lain.
Potongan-potongan video yang sudah kurekam sebelumnya terlampir pada aplikasi edit video. Aku sudah menyususn urutannya tadi, sekarang tugasku hanya menyatukannya dan mengatur audionya dengan benar.
Kali ini konten videonya berisi cerita misteri di sekolah, sengaja aku memilih konten ini karena banyak penonton setiaku menyarankan tentang kisah ini. Beberapa cerita aku dapatkan dari pengalaman pribadiku di sekolahku sendiri dan sisanya dari urban legend yang banyak beredar.
Sebetulnya, ada satu hal lagi khusus untuk episode kali ini. Beberapa video makhluk halus sengaja aku rekam sendiri beberapa minggu yang lalu di sekolahku. Untung Jimin mau menemaniku saat itu, tapi masalahnya lepas malam itulah semuanya terjadi.
‘Mââ-ra’
‘Mââ-raa’
Lagi-lagi suara tersebut muncul, terdengar menjalar di setiap tembok kamarku. Aku memegang kepalaku pening berusaha menyingkirkan suara mengganggu tersebut.
Suara tersebut terdengar semakin nyaring, tubuhku terkejut untuk kesekian kalinya.
Bunyi genderam tok tok terdengar luar biasa dari luar, bersahut-sahutan dan suara misterius yang mengalun di udara. Detup jantungku berbalap-balapan kian cepat, begitupun dengan bulir keringat yang semakin banyak.
‘Mââ-raaa’
‘Mââ-raa’
Terus bunyi tersebut terdengar berulang-ulang, semakin nyaring bunyi lainnya pun semakin banyak yang menyahut. Bunyi jarum jam tiba-tiba terdengar cepat seperti sensasi balapan di sirkuit, suara angin yang berderu membuat gesekan dedaunan terdengar melolong menyeramkan.
Tubuhku meringkuk di hadapan laptopku, mencoba untuk menutup telingaku rapat-rapat. Kulihat jarum jam yang menari dengan cepat terlihat menyeramkan memakan habis waktu yang tersisa, aku teringat dengan deadline video ku.
Tak banyak waktu yang tersisa untukku mengedit video tersebut, dengan tergesa kupasang headseat tuk menyusun audio. Bunyi-bunyi khas film horor mengalun dari awal video, namun tak sedikitpun membuat bulu kudukku bergidik.
Suara halus tadi masih terngiang, menjalar di sekujur tubuhku.
Mengelus halus setiap kulitku, seperti bisikan menyeramkan yang siap mencekik diriku.
‘Mââ-raaa’ Mââ-raa’ bunyi tersebut terucap dengan tempo yang sangat cepat, seperti menagih sesuatu.
Mataku membola panas ketika volume suara headset yang kukenakan tiba-tiba membesar secara kontstan, sampai akhirnya meledak sebuah suara memekakkan yang sangat besar “MAARAAAA!!!”
Aku melempar headset tersebut, berusaha untuk keluar dari kamar mencari tempat berlindung. Bayangan-bayangan hitam dari benda di kamarku bergerak dengan kasar, keluar membuat wujud menyeramkan.
Sosok dengan kaki dan tangan yang sangat kurus dengan kulit bersisik kecoklatan, kepalanya terkoyak tak karuan menumbuhkan desir menyengat di tubuhku. Matanya memicing tajam kearahku, ia berjalan terseok dengan suara kasar seperti bunyi sepatu besi yang digeser pada lantai berkayu.
Mataku terpejam rapat, bibirku merintih berusaha untuk berteriak. Mundur terus mundur berusaha mencari knop pintu di belakang.
“Aaahh, tolooongg!!”
Sosok tersebut semakin dekat, namun pintu tak kunjung terbuka. Aku melihat bunyi khas jam tua yang berdengung seperti gong keramat ketika jarum jangan menunjukkan pukul dua belas malam, kulempar kursi berdecit kearahnya, ia menerima lemparan tersebut dengan telak di wajahnya.
Kepalanya bergeser kebelakang, membuat tubuhnya berjalan terbalik.
Aku memencet tombol unggah dengan cepat ketika makhluk tersebut lengah.
Mahluk di hadapanku menyeringai dengan mata hitam dan kilat merah. Lubang di bawah hidungnya menguap berucap kata yang sama berkali-kali semakin kencang dan memekakkan dari sebelumnya.
Tubuhku jatuh ke lantai menahan suara tersebut, suaranya semakin kencang hingga kupingku tak dapat menerimanya gendang telingaku pecah dengan paksa. Darah segar mengalir dari telingaku, aku menangis berusaha untuk keluar.
Dengan sisa tenaga, kupuatar knop pintu tersebut dengan lirih. Bunyi decit pintu menyambut sisa pendengaranku. Aku berbalik dengan tergesa, namun tatapanku memudar tak ada ruang tengah keluargaku atau dapur dengan perabotan berwarna merah jambu milik ibuku.
Semuanya gelap dengan jurang dalam tak berujung di hadapannya. Sosok tadi akhirnya berteriak kasar di samping telingaku, sangat kencang dari suara-suara sebelumnya. Hingga akhirnya tubuhku terperanjat dengan darah yang akhirnya mengucur di kedua telingaku.
Video berhasil diunggah
…
“Video berjudul pengalaman berhantu di sekolah berhasil menjadi trending youtube di Indonesia, videonya viral ke beberapa negara lainnya. Banyak yang mengatakan video tersebut memiliki pengaruh lain sehingga membuat siapapun tergoda untuk menontonnya.”
“Beberapa pengakuan dari penontonnya mengaku bahwa terdengar bunyi rintihan seorang pria yang meminta tolong di selang videonya berlangsung, video yang menjadi viral ini pun membuat banyak penontonnya mengalami kegelisahan luar biasa. Terhitung tiga belas remaja ditemukan tewas setelah menonton video tersebut dengan kondisi yang sama.”
“Demikian breaking news hari ini.”
Jendela terbuka dengan lebar tak berani sedikitpun bayang diriku menyeruak tuk keluar. Senyap melingkar erat di tubuhku dengan bunyi kikik yang mengalun selamanya.
Tubuhku terperangkap
‘Kreator youtube Jung Hoseok dinyatakan menghilang.’
Jendela yang terbuka tak berani aku tatap sedikitpun, entah kenapa senyap yang kurasakan melarangku untuk melihat ke sana. Beruntung posisi kasurku tepat di sampingnya jadi aku tak harus kuasa mengalihkan pandanganku dari jendela, tanpa menoleh aku menarik pelan tirai dan menutupi jendela tersebut dengan rapat.
.
.
.
.
.
.
.
the end
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top