Bab Kedelapan
Tema ke-8: Tulis ulang sebuah dongeng (boleh tulis ulang tapi tanpa riset. Mengandalkan ingatan)
Anubis sedang jalan-jalan bersama Khepri ke taman. Dari sini tampak menara Eifell tinggi menjulang sangat indah. Sore yang sejuk si gadis manis mengajak Anubis duduk di bangku taman penuh bunga.
Anubis duduk di samping si bocah. Dia sesekali melirik isi kantong tas.
Apakah itu untukku? Anubis bertanya dalam hati.
Hari ini, Anubis tampak berbeda dari biasanya. Wajahnya selalu datar dan dingin, kini melunak dan sedikit ... ramah.
Biasanya Anubis selalu memakai baju kebesarannya. Semua serba hitam. Dari kemeja, blazer, celana panjang, dan sepatu.
Kali ini hanya memakai turtle neck warna hitam. Celana kain panjang warna senada. Tetap saja hitam.
Manik amber Anubis kembali melirik si gadis tengah asyik membuka lembar demi lembar sambil bermonolog.
Apa itu buku dongeng?
"Aku paling suka cerita dongeng. Cinderella, Snow White, Peter Pan, tapi aku lebih suka kisah curch Karen dan Goldilocks. Kau tahu kenapa?"
Anubis hanya menaikkan kedua alisnya. "Tidak," jawab Anubis pendek.
"Karen suka ke gereja dan dia anak yang nakal. Jadi, dia selalu memohon kepada Tuhan agar dia diampuni dosa-dosanya."
Amber bertemu manik cokelat sendu. Anubis dapat melihat ada kesedihan di dalam hati sang gadis. Sungguh kasihan anak ini.
Mata si Dewa Kematian kembali melirik buku yang dibaca Khepri. Apakah anak ini menganggap dirinya nakal seperti Keren?
"Kau tidak nakal, Khepri."
Mata Khepri membulat. "Benarkah?"
Anubis menahan tawa. "Kau bandel."
Khepri merengut. Pipinya menggembung dan membuang muka.
Anubis tersenyum. Ingin sekali mencubit pipi si bocah manis, tapi dia dilarang untuk menyentuh manusia seperti Khepri.
Pria Penguasa Neraka tersentak. Ponsel di saku berdering. Ringtone yang yahh sangat fenomenal di neraka, bahkan sedang dibicarakan di dunia bawahm
Entah apa yang merasukimu
*ngak ngak ngak*
Hingga kau tega--
Anubis cepat-cepat mematikan ponselnya. Wajahnya merah padam, mulut Khepri menganga seperti huruf O. Sepertinya anak itu memandang takjub.
Anubis merutuk dalam hati. Beraninya menelpon disaat aku sedang kencan sama Khepri. Awas saja, kulempar ke neraka.
Anubis mengalihkan pembicaraan. "Lalu, bagaimana kisah Goldilocks?"
"Oh, Goldilocks adalah anak kecil berwajah cantik. Rambut pirang, mata berwarna biru terang, dan bajunya juga sama seperti warna matanya."
Anubis manggut-manggut.
Khepri melanjutkan ceritanya. "Goldilocks memasuki rumah para Beruang. Setelah membuka pintu, si gadis cantik mendapati makanan sangat enak di atas meja."
"Apakah Goldilocks memakannya?" tanya Anubis ingin tahu.
"Dia memakan semuanya!" jawab Khepri antusias.
"Wow! Lalu kemana dia?" tanya Anubis.
"Dia tidur siang di tempat tidur yang sempit. Tak lama para beruang datang dan mendapati seorang manusia sedang tidur dengan lelap. Dan Kyaaaaa! Mereka sama-sama teriak. Hahhahah!"
Tawa renyah Khepri telah menular membuat Anubis ikut tersenyum. "Hari semakin gelap. Aku antarkan kau pulang."
Gadis itu mengangguk. Di dalam perjalanan pulang mereka tidak bicara apa-apa.
Entah apa yang merasukimu
*ngak ngak ngak*
Hingga kau tega mengkhianatiku
Yang tulus mencintaimu
Astaga! Siapa sih yang menelponku? Kalau ketahuan orangnya kulempar beneran ke neraka!!
Khepri melongo. Tak lama dia tertawa terbahak-bahak. Baginya pria di sampingnya ini sangat lucu. Ibaratnya tampang seperti Rambo hati bak malaikat.
Anubis hanya garuk-garuk kepala tidak gatal. Sampai di rumah si gafis, Anubis pamit. Dia berjanji akan mengunjungi Khepri.
Khepri tentu sangat senang. Dia punya teman. Walau gadis itu tidak tahu namanya yah tidak mengapa. Yang penting hatinya selalu tenang apabila pria jangkung itu ada di sisinya.
Ketika hendak membuka pintu khepri terbatuk. Semakin lama semakin menjadi. Didapatinya liquid merah di telapak tangannya.
Alam akhirat ....
Anubis melangkah gusar. Dia menunjuk-nunjuk Beren. "Siapa yang berani menelponku hah!?"
Anubis benar-benar marah. Acara kencannya jadi terganggu. Ah, sebal banget deh. "Mau kulempar ke neraka hah?!"
"Aku yang menelponmu, wahai ponakanku."
Anubis mematung. Celaka! Dia sudah kenal dengan suara berat itu dan membalikkan tubuh tegapnya. Siapa lagi kalau bukan ...
OSIRIS!!
"Apa aku akan dilempar ke neraka?"
"Tidak, Paman."
"Kau kuhukum. Tidak boleh menemui anak itu selama seminggu!"
Yah ... Anubis merasa sedih tidak bisa bertemu dengan gadis kecil imut dan lucu.
Hathor yang mendengar percakapan paman dan ponakan berkata," Rasakan."
656 kata.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top