-Rumah Pohon-

Zaman sekarang, minimnya tanah dan larangan dari pemerintah untuk memotong tumbuhan membuat orang berinisiatif membangun rumah pohon. Selain karena tidak ada pajak pertahunnya, tidak perlu pula surat pengalihan tanah ataupun surat merepotkan lainnya. Tidak perlu repot asalkan kau cukup bernyali dengan mengorbankan nyawamu untuk tinggal di sana.

Konon, ada sebuah pohon yang sangat tinggi, namun belum cukup tinggi untuk menyamai tinggi jalanan layang yang dijadikan sebagai akses lain untuk memudahkan perjalanan para pengendara jalan besar.

Karena adanya pembangunan jalan layang di atas pohon itu, pohon itu tidak mendapat matahari yang cukup, tapi pohon itu cukup kuat untuk menampung tiga rumah di atasnya.

Tangga di sana sangat sederhana, hanya balok kayu yang telah dihaluskan agar tidak tajam dan di paku bagian tengahnya pada batang pohon. Mereka membangun rumah di dahan yang mereka anggap kuat.

Diceritakan di sini, ada tiga keluarga yang tinggal di satu pohon yang sama. Karena persaingan kerja yang kuat, maka berkuranglah kesempatan kerja. Tak tercatat berapa jumlah kriminalitas yang terjadi setiap jamnya.

Cerita ini berpusat pada keluarga yang berada di dahan teratas. Suaminya adalah pengangguran yang sedang berusaha mencari pekerjaan, sedangkan Istrinya adalah penjahit boneka, mereka mempunyai satu Putra yang usianya hanya empat bulan dan hidup mereka bergantung pada pekerjaan sang Istri.

Suatu siang, seorang peminta-minta menaiki pohon itu melalui akses tangga, dirinya meminta-minta di keluarga di dahan pertama yang berada paling bawah, tapi ditolak. Akhirnya, peminta-minta itu membunuh semua orang yang ada di rumah paling bawah.

Dirinya lalu naik ke dahan kedua, meminta sedekah untuk kedua kalinya, lagi-lagi ditolak, dilakukannya hal yang sama pada keluarga kedua. Peminta itu akhirnya memanjat tangga dan menghampiri rumah ketiga di paling atas.

Suami tahu bahwa Peminta ini memiliki niat yang buruk, maka sudah dari awal dia memaku semua pintu dan jendela yang bisa di akses, Sang Istri menyembunyikan Putra mereka di dalam tumpukan boneka yang telah selesai dijahit olehnya.

Peminta tersebut mengamuk dan menghancurkan pintu dengan alat yang digunakannya untuk membunuh. Pintu hancur dan peminta itu langsung masuk dan menelusuri isi rumah.

Saat hendak membunuh Suami-nya, Istri-nya menjerit histeris.

Di saat bersamaan pula, semua boneka yang telah selesai dijahitnya itu, menjadi hidup dan semuanya bersamaan mendorong Peminta itu ke luar rumah, lalu Peminta itu jatuh dari atas ke tanah bersama boneka-boneka itu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top