-Bumi Kami-

Last update 18 Januari 2018 lol.

Apakah ada yang masih nyimpan works ini di perpus buat tau apa aja yang aku mimpikan? Hehehe

Ini mimpi beberapa bulan lalu. Baru kutulis hari ini karena mendadak kepikiran. Random sih wkwkwk

Disclaimer:
Aku memang tidak bermimpi tiap malam, atau mungkin aku hanya tidak mengingatnya. Banyak mimpi buruk yang ingin aku bagikan, tapi tidak semuanya terlalu berkesan untuk ditulis.

Selamat bergabung kembali di mimpi burukku.

***

Bumi kami adalah Bumi yang indah. Satu-satunya tempat yang bisa dihuni makhluk hidup.

Lautan mendominasi Bumi kami. Hampir sepertiga sisanya layak huni di musim apapun.

Lautan magma.

Ketika hujan, kabut tebal kerap muncul akibat perbedaan suhu. Kami memanfaatkan air yang sedikit untuk bertahan, berusaha memanipulasi hujan agar awan tak terlalu tinggi dan terkontaminasi oleh racun belerang yang mungkin terkandung dalam magma.

Sebenarnya hampir di sekeliling daratan ditumbuhi oleh pohon-pohon tinggi. Kami menganggapnya pembatas antara daratan dan lautan.

Untungnya, karena daratan kami sangat luas, kami mulai mampu memikirkan cara membuat wadah tempat penampungan air.

Perjumpaan antarmanusia di beda pulau hanya bisa dilakukan ketika musim dingin yang ekstrem, ketika suhu yang dingin membuat magma membeku di kedalaman kecil.

Banyak hal yang harus kami lakukan sebelum memutuskan untuk menyeberang, mempertaruhkan jiwa dan raga.

Sebab, jika ada yang hilang di lautan beku di musim dingin ketika magma menjadi 'pijakan', dipastikan tidak akan ada yang tersisa lagi tentangnya selain nama.

Kami selalu antusias menunggu datangnya musim dingin. Sebab, di musim semi kami bisa melihat daratan baru telah tercipta. Pelan-pelan, jarak di antara pulau-pulau diprediksikan akan menyatu.

Aku yakin, akan ada banyak kehidupan baik yang menunggu kami di masa depan.

Belakangan, ada isu tentang makhluk hidup yang mampu bertahan dalam magma. Namun sulit sekali untuk melihatnya, sebab kami tak diizinkan mendekati lautan jika bukan musim dingin. Ketika musim dingin pun, kami tidak bisa melihat makhluk itu karena terkubur dalam batuan magma.

Bumi kami yang indah, kuharap suatu hari nanti semua lautan magma akan terkubur habis.

Lalu, kami akan membuat lautan air.

***

Absurd gaaaaa
Absurd gaaaaa
Absurd gaaaaa
Absurd-lah, masak enggak.

Ok, namanya juga mimpi. Kadang-kadang tak ada logikaaaaaa.

Aku masih punya banyak stok mimpi yang berkesan. Kalau nanti mood-ku balik lagi, semoga aku bisa update rutin buku koleksi mimpi ini.

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top