Chapter 6
Awan berwarna abu-abu tergantung pada langit Kota Tokyo, hujan rintik-rintik turun mengguyur bumi. Aroma tanah tercium jelas, sama seperti hari itu.
Hari ini, 9 Juli. Hari ulangtahun sang center dan kakaknya, mereka merasa senang walau dalam hati masih terbesit kesedihan. Di hari yang seharusnya bahagia ini, si tokoh utama hari tersebut masih tertidur lelap di ranjang. Tetap pada posisi yang sama, tidak bergerak sama sekali.
Suasana pagi yang cukup damai, biasanya selalu ada kericuhan di dapur. Entah itu karena Riku memecahkan piring atau Tamaki yang merengek minta Ousama Pudding atau bisa saja Nagi yang berteriak tidak jelas di pagi hari.
Namun tidak untuk kali ini, semua duduk dengan tenang seraya menikmati sarapan. Kebetulan sarapan pagi ini adalah Omurice, makanan Favorit Riku. Entah apa yang di pikirkan Mitsuki sehingga ia memilih untuk memasak Omurice, Mungkin ia rindu dengan Riku--bukan Mungkin tapi pasti dan itu sangat jelas.
"Rencana kita apa hari ini?"
"Tak tahu. Kita tidak bekerja karena libur jadi um... Entahlah.. ku juga tak tahu harus melakukan apa hari ini"
Memang benar hidup mereka tanpa Riku itu hampa. Terdengar lebay memang tapi itu lah yang terjadi, lihat saja suasana pagi yang semendung awan di luar sana. Sangat tidak mengenakkan dan tidak seperti Idolish7 yang biasa.
Mungkin saja jika Riku tidak tertidur, hari ini mereka akan memiliki rencana yang sangat banyak, seperti jalan-jalan atau mengadakan pesta untuk ulang tahun sang center.
Ting
Tong
"Siapa yang datang pagi-pagi?"
"Mungkin wartawan"
"Aku akan membukanya"
Iori beranjak dari duduk, berjalan ke bawah guna membuka pintu dorm. Ia mengira itu adalah para wartawan.
Dia sudah sampai di depan pintu dorm dan membukanya perlahan-lahan.
"Lama sekali kau membukanya Izumi"
Dengan cepat ia menatap orang yang mengeluh padanya. Ternyata Trigger, Re:Vale dan Zool yang datang berkunjung. Tumben sekali mereka datang ke dorm pagi-pagi, apa ada hal yang perlu di bicarakan.
"Kalian. Ayo masuk, di luar sedang hujan bukan"
Iori mengizinkan ketiga grup itu masuk ke dormnya. Mereka langsung menaiki tangga untuk pergi ke atas.
"Siapa yang datang Iori?"
"Mitsuki~"
"Mo-Momo-san?!"
"Kami juga disini"
"Trigger!"
"Hai~ Inumaru Touma yang tampan ini kembali! Ada yang rindu--"
Bugh!
"Diam. Kau membuatku ku jijik dengan tingkah mu"
Leader Zool ini meringis kesakitan kala kepalanya di pukul oleh si center yang lebih muda darinya. Lantas ia menatap tajam si center yang di balas tak kalah tajam oleh Haruka.
"Jadi.. mengapa kalian datang kemari Senpai? Dan kenapa kalian mengajak leader fanatik Riku ini. Kalian tahu dia meresahkan bukan?"
"Aku hanya ingin melihat Riku! Apa itu salah?!"
"Tingkah mu seperti seorang pedofil Inumaru-san, karena itu mereka waspada kepada mu"
"Hidoi Yo Minami.."
Sisa dari mereka tertawa kecil, grup idol itu memang bisa sekali membuat orang tertawa. Terlepas dari image mereka yang dikenal sebagai grup bertema gangster, nyatanya Zool itu hampir mirip dengan Idolish7. Selalu menebar keceriaan kepada yang lain dengan si leader yang menjadi sasaran bully.
"Riku mana?"
Tawa kecil dan suasana hangat luntur seketika kala pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang Sunohara Momose. Yamato menghela nafas panjang.
"Dikamar, masih dengan keadaan yang sama. Tertidur pulas Seperti seorang putri tidur"
"Kalian kemari pasti ingin melihat Riku bukan? Mari aku antar ke kamarnya"
Semua mengangguk menyetujui penuturan Mitsuki, memang benar mereka ke dorm Idolish7 untuk melihat keadaan Riku yang masih tertidur.
Yamato memandu mereka ke kamar Riku yang tidak jauh dari pantry. Ia membuka pintu kamar itu dan terlihat lah Riku yang masih tertidur di kasur.
Selimut menutup dirinya sampai leher, kulit pucat dengan pipi tirus dan bibir pecah-pecah. Tentu saja pipi tembam itu menjadi tirus, dia tidak bangun selama satu minggu lebih dan itu juga tidak menyentuh makanan dan minuman sama sekali.
"Benar-benar seperti putri tidur"
"Tidak salah itu Touma? Bukannya pangeran tidur. Dia lelaki"
"Ku kira kau berbohong pada ku Yotsuba saat kau mengatakan jika dia tidur seperti putri tidur"
Mereka masuk satu persatu, mengelilingi Riku dan berdiri di dekat kasur. Melihat wajah pemuda itu yang sudah seperti mayat, pucat dan kurus.
"Jika Tenn disini pasti dia sudah mengamuk kalian karena membuat Nanase Seperti ini"
"Jangan membuat dia benar-benar datang kesini dalam wujud hantunya Yaotome"
"Memang TenTen bisa jadi Hantu?"
"Bisa. Jika dia tahu adiknya seperti ini sudah pasti ia akan membantai kita semua"
Momo duduk di dekat Riku, mensejajarkan bibir dengan telinga Riku dan membisikkan sesuatu.
"Riku... Bangun.."
Semuanya yang melihat itu langsung mencoba apa yang Momo lakukan. Tak hanya mengatakan Riku untuk cepat bangun tapi juga mengucapkan selamat ulangtahun padanya.
"Nanase Riku... Selamat ulangtahun"
Mereka mengucapkan itu secara bersamaan di hadapan Riku yang masih tertidur, setelah itu mereka keluar dari kamar Riku.
Keempat grup idol itu memutuskan untuk berbincang-bincang di ruang tamu. Membicarakan tentang hal yang terjadi beberapa hari ini, bertanya juga mengapa Idolish7 memilih Hiatus dari dunia hiburan.
Berbincang juga mengenai Trigger dan sepertinya si leader Trigger memutuskan untuk membubarkan Trigger saja. Daripada mencari anggota baru atau center baru, mereka lebih memilih membubarkan diri walau itu masih pemikiran Gaku saja.
Tak tahu ayahnya akan setuju atau tidak, mengingat Yaotome Sousuke yang pasti tidak akan membiarkan Trigger membubarkan diri begitu saja.
"Aku mau ke kamar Nanase-san. Boleh kan Nikaido-san?"
Member Idolish7 bertanya-tanya, tumben sekali center Zool ini peduli dengan Riku. Mereka kira dia orang yang cuek dan sedikit dingin.
"Silahkan.."
Yamato memberi izin, Haruka bangkit dan pergi lagi ke kamar Riku.
Saat di kamar ia menatap Riku yang masih tertidur pulas. Melihat Riku mengingatkannya akan Tenn, rivalnya. Dia duduk di sebelah kasur dan menatap wajah Riku yang terlihat pucat.
"Kenapa kau tidak bangun Nanase-san? Suasana disini menjadi berbeda kau tahu. Izumi menjadi sering melamun bahkan Yotsuba sering menangis"
Memang benar apa yang di katakan Haruka, Tamaki dan Iori adalah teman semasa sekolahnya tentu saja mereka sangat dekat dan sering bertemu untuk sekedar bermain atau berbincang-bincang seraya makan di restoran.
Haruka bangkit dan melihat wajah Riku lebih dekat namun saat melihat wajah pemuda itu ada yang mengganjal. Apa pemuda itu tidak bernafas? Bukankah tadi dia masih bernafas bahkan deru nafasnya masih ada Haruka dengan beberapa saat lalu.
Ia mendekatkan telinganya ke dada si center Idolish7, mengecek apa ia masih bernafas atau memang nafasnya itu sangat pelan.
Tapi--
"Ti....ti-tidak ada suara jantung... a-apa aku salah?.."
Dia langsung menyambar tangan kiri Riku, menekan pergelangan tangan di mana urat nadi berada namun tetap saja tidak ada pergerakan apapun.
"TOUMA!! IZUMI!! KA-KALIAN CEPAT KEMARI!!"
Teriakan lantang Haruka terdengar sampai ruang pantry, dengan panik mem Idolish7 dan yang lain datang dengan wajah tak kalah panik, ada gerangan apa si center Zool ini berteriak keras.
"Kau kenapa Haru?!"
"Ada apa Isumi-san?!"
Haruka menoleh ke belakang dan didapati rekannya dan Idolish7 serta Re:Vale dan Trigger. Air mata jatuh dari manik emasnya.
"Na..Nanase-san.. dia.. dia... Ja-jantungnya tidak be-berdetak... A-aku takut..."
"Kau bercanda kan Isumi-san?!"
"Ti-tidak.. kau bisa mengeceknya Izumi... O-Osaka-san.. bisa kau lihat lagi.. aku takut salah...."
Sougo segera masuk ke dalam, ia mengambil tangan kiri Riku, menekan nadinya namun tidak ada detak. Beralih ke leher pemuda itu, ia melempar selimut yang membungkus Riku, menekan bagian dalam leher--
Tidak ada.
Tidak ada detak disana.
I-ini pasti salah.
Tidak mungkin ini terjadi..
"Ba-bagaimana?..."
"Ti-tidak ada.... Tidak ada apa-apa disana..... Ba-bagaimana bisa?... Tadi masih kita masih melihatnya bernafas seperti biasa dalam tidur.."
Yamato masuk dan langsung mencengkeram erat pundak bermanik lavender tersebut, Sougo dengan tatapan kosong menatap Yamato.
"Katakan yang jelas Sou!! Jangan melantur. Ri-Riku baik-baik saja kan?! Ia hanya tidur kan?!!"
"Ya-Yamato-san... Riku-kun.. Riku-kun dia... Jantungnya benar-benar tidak berdetak.. dia... Dia sudah--"
"TIDAK MUNGKIN!! RIKU MASIH HIDUP AKU TIDAK PERCAYA!"
Air mata membanjiri pelupuk mata Mitsuki, ia tidak terima Riku tiada begitu saja lagipula ini adalah hari ulangtahun pemuda itu. Seharusnya menjadi hari bahagia nya bukan malah--
"A-aku tidak bohong.... Riku-kun sudah... Hiks.... Dia sudah.."
Sougo sudah menangis, dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
Mitsuki sudah menangis hebat, Iori jatuh terduduk dan air mata mengalir begitu saja.
Semuanya sudah berakhir.
Saat ini mereka kembali kehilangan seseorang yang berharga.
•
•
•
Hujan. Selalu saja hujan yang datang ketika mereka bersedih, seolah sang alam mengerti akan perasaan hancur yang mereka alami sekarang.
Lagi-lagi. Orang yang mereka sayangi telah pergi. Apa semua orang yang selalu mereka sayangi akan pergi begitu saja? Meninggalkan mereka dalam kesedihan yang mendalam dan penyesalan.
Tak habis pikir dengan semua yang terjadi, beberapa hari lalu mereka bercanda bersama, tertawa dan melakukan semua bersama-sama tanpa berpikir bahwa takdir telah bersiap untuk menghancurkan semuanya.
Di depan makam ini lah keduanya beristirahat dengan tenang, di tempat ini lah keduanya dapat kembali bersama seperti saat mereka kanak-kanak dulu.
Hari ini. Tanggal 9 Juli. Nanase Riku, Center Idolish7, saudara kembar Nanase Tenn. Telah tiada.
Nanase Riku sudah tidak ada di dunia, ia sudah kembali kepada sang pencipta, sekarang ia sudah bersama kakaknya dan bahagia di atas sana.
Tapi tetap saja Idolish7 masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Ini terlalu cepat. Padahal mereka berencana memberitahu Riku semuanya saat pemuda itu bangun namun pemuda itu malah tertidur untuk selamanya.
"Apa... Rikkun sedang bermimpi ya?.."
Tamaki membuka suara, bekas air mata terlihat di pipi walau begitu dia tidak berekspresi apapun.
".. apa maksudnya?"
"Saat tertidur kemarin dia pasti bermimpi tentang TenTen.."
"Ya... Mungkin saja... Nanase menyayangi kakaknya lebih dari siapapun dan sekarang ia sudah bersama Tenn disana.."
Air mata kembali menetes dari pelupuk mata masing-masing, ini terlalu berat bagi mereka. Bagi Idolish7 dan Trigger ini semua terlalu cepat.
Di hari ulang tahunnya yang seharusnya menjadi hari bahagia malah menjadi hari terburuk yang akan terus mereka kenang.
Mulai hari ini, di tanggal 9 Juli bukan dikenal sebagai ulang tahun Riku melainkan sebagai hari kematiannya. Setidaknya itulah yang ada di pikiran para member Idolish7.
Nanase Riku telah tiada. Idolish7 tidak lagi sama seperti masa kejayaan mereka dulu. Sekarang keputusan berada di tangan masing-masing, ingin terus melanjutkan perjalanan ini atau berhenti karena cahaya yang menerangi hidup mereka sudah hilang.
Tidak ada yang tahu. Hanya mereka yang dapat memutuskannya.
---------------------------------------
Gaje sekali:)
Yak. Mungkin kalian sudah menduga hal ini:>
Jangan gebuk author plis...
Tenn: Thor. Balikin adek gue yang udah lu bunuh.
Aku ga bunuh dia Tenshiii
Riku: yak Minna silahkan vote dan komen. Kritik dan saran juga boleh
All(-Riku): EHH RIKU??!!
Riku: apa?
Tenn: Ri-Riku masih idup--
JAA NEE👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top