Fever - TsukiNeko_

Genre : Romance, Fluff, comedy(?)

Pair : Akabane Karma x Reader

By : TsukiNeko_

Valentine is not everything

oOo

Hari ini adalah hari Valentine, kau telah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari. Bahkan kue yang kau buat juga telah jadi disertai dengan hiasan berbentuk hati diatasnya telah kamu simpan di atas meja belajarmu, kamu berencana memberikannya kepada kekasihmu, Akabane Karma.

Dan membayangkan Karma akan mengajakmu ketaman bermain hingga sore hari, lalu kalian akan menaiki kincir angin dan melihat matahari terbenam –layaknya pasangan pada umumnya- sebagai tanda terima kasih.

" ughhh.. panas " namun semua khayalan itu pecah, sekarang kamu tak bisa bergerak sama sekali, kamu terserang demam. Kamu tak habis pikir, bagaimana caranya kamu terserang demam di awal musim dingin?

Maa.. kamu memang tak bisa menyalahkan kondisi tubuhmu yang memang lemah –bawaan dari lahir- jadi, intinya di hari valentine ini kamu malah terkapar tak berdaya di kamar, sendirian. Adik laki-laki mu juga sudah berangkat ke sekolah –kalian berbeda sekolah- sedangkan orang tua mu tinggal di Akita.

Kalian berdua memang sengaja ingin bersekolah di Tokyo, dengan alasan ingin mandiri. Namun tak bisa kau pungkiri, kau tak bisa menyesuaikan diri dengan Tokyo membuat orang tua mu harus bolak-balik ke Akita-Tokyo seminggu sekali dan itu membuatmu merasa sangat merepotkan mereka.

Namun mereka merasa sebaliknya membuatmu makin tak enak kepada orang tuamu sendiri, dan terkadang kamu sedih karena datang ke Tokyo jauh-jauh untuk sekolah namun sayang kamu memasuki kelas E.

Bukannya kamu tak pintar hanya saja, saat kelas 2 dan pada saat itu tengah ujian kamu hanya masuk beberapa hari saja -dikarenakan faktor sakit- membuat nilaimu turun dan memasuki kelas E.

Untuk hari ini, orang tua mu sedang jadwal-jadwalnya sibuk membuatmu tak enak hati dan tidak memberi tahu mereka tentang hal ini. Kau juga telah memperingati adikmu agar tutup mulut yang dibalas dengan nada malas seperti biasa.

Namun sebelum ia pergi kamu mendengar dia memberi nasehat yang masuk ke telinga kanan, keluar telinga kiri dalam artian kau tak terlalu menanggapi kalimat itu. Tunggu!? Jika dipikir-pikir lagi dia mengatakan agar ada meminta seseorang yang bisa menemanimu atau lebih tepatnya seperti ini.

" aku sudah menguhubungi gurumu kalau kau sedang sakit. Tapi, onee-chan kusarankan kau menghubungi seseorang. Hari ini aku ada latihan baseball tapi akan ku usahakan untuk lebih awal datang. Ku harap Karma-nii-chan mau datang. Kalau begitu aku pergi, Ittekimasu "

Kamu menghela napas kesal, dan berusaha untuk menutup mata. Ingin rasanya kamu menangis, seluruh badanmu terasa remuk, kepalamu pening. Membuatmu susah untuk bergerak, dan sekali lagi kamu berusaha untuk menutup mata

oOo

Manik goldnya menatap ah!, kurasa lebih tepatnya mencari seseorang yang ada dipikirannya sekarang. Namun ia tak mendapatinya, ia malah mendapat pemandangan chocolate valentine dimana-mana.

" tak biasanya gadis itu terlambat " gumamnya, lalu menangkap sosok gurita kuning yang memasuki kelasnya, Koro-sensei. Membuat seisi kelas lalu terduduk rapi ditempatnya

' apakah ia sedang sakit? '

" nah, mari kita absen " ucap Koro-sensei memulai mengabsen. Karma menunggu giliran namamu, namun ketika giliran namamu yang akan disebut Koro-sensei melangkahinya membuat alis Karma mengkerut, hingga ketika absensi telah berakhir namamu juga masih tak disebut.

" ah! ( last name )-san sedang sakit sekarang, jadi dia tak datang " ucap Koro-sensei

' jadi benar dugaanku, aku akan menjenguknya '

" ketua kelas, apa kau bisa membuat salinan untuk pelajaran hari ini dan membawanya ke rumah ( last name )-san? "

" ha'i "

oOo

Ruangan yang terasa panas menyentuh kulitmu, namun ketika kamu menyalakan AC yang ada kamu malah menggigil kedinginan, ditambah suhu tubuh yang sama sekali tak ada niat untuk kembali normal.

Matamu beberapa kali menutup berharap kau segera melayangkan diri ke alam mimpi dengan harapan agar demammu turun dengan cepat. Tapi, sekali lagi itu tak bisa, kau malah berakhir dengan mengeluh dan guling sana-sini.

Membuatmu semakin tak bisa membawa diri ke alam mimpi, dan untuk kesekian kalinya kau menutup mata ada yang memencet bel apertemen mu. Kau mengumpat jengkel karena ada yang mengganggu istrahatmu, kau melirik jam yang masih menunjukkan pukul 10.45 siapa gerangan yang datang pagi-pagi begitu?

Ingin rasanya kamu berdiri dan segera membuka pintu itu, tetapi kepalamu masih terasa pusing. Lalu semakin pusing ketika kamu berusaha untuk duduk, kamu memaksakan untuk bangun tak ingin membuat orang itu menunggu lama –atau lebih tepatnya semakin cepat membuatnya pergi, semakin cepat pula kau akan berbaring dengan tenang-

Ketika kamu berhasil berdiri tentunya masih dengan pusing yang menyelimuti kepalamu, kamu lalu berusaha untuk berjalan sambil menyandarkan diri ke tembok tembok sebagai penopang. Langkah demi langkah kamu coba, namun kamu rasa kamu sudah tak tahan dengan rasa pusingmu membuatmu ambruk.

CKLEK

" ( your name )-chan!! " sebenarnya kamu masih dalam kondisi sadar, hanya saja kamu memang sudah tak ada tenaga untuk bangun dan hanya bisa menatapnya sambil tersenyum

" Karma-kun " ia lalu menyimpan bawaannya dan menggendongmu ala bride style ke kamarmu. Jika kalian penasaran dari mana Karma bisa membuka pintumu, itu karena kau telah memberitaunya kode rumahmu –masih dalam sepengetahuan orang tua mu-

.

.

.

" jadi, ( your name )-chan~ Kenapa bisa kamu sakit seperti ini? " ucapnya dengan lembut sambil menatapmu namun kelembutan itu sama sekali tak terasa olehmu. Malahan kamu makin merinding melihat aura kekesalannya.

GLEK

Kamu sama sekali tak memberi tau Karma bahwa kau sakit, kamu melihat ekspresi Karma yang menuntut jawaban membuatmu mengalihkan pandanganmu sejenak mencari alasan yang tepat.

" aku lupa " dua kata itu meluncur mulus dari bibirmu tanpa kau sadari, menyerah akan situasi canggung yang sedang kau alami. Ia lalu menghela nafas mendengar jawabanmu kemudian mendekatkan dahinya ke dahimu, membuatmu memerah

' wajahnya sangat dekat!'

" sangat panas ( your name )-chan~ " ucapnya menjauhkan wajahnya darimu, ia kembali menghela nafas, kemudian menatapmu sejenak dan memasang senyum di wajah menawannya.

TUK!

" ittai! " ringismu, lalu mengelus pelan jidatmu

" gadis baik jangan berpikiran mesum~ " kekehnya membuat wajahmu semakin memerah, kamu langsung menutup seluruh wajahmu dengan selimut dan membelakangi Karma.

" sudah makan? "

" belum "

" aku buatin bubur ya.."

" terserah " ia lalu mengelus puncak kepalamu dari luar selimut sebelum kedapur.

oOo

( Your name ) PoV

Ini hari valentine terburuk yang pernah ada, harusnya sekarang aku berada di taman bermain sekarang lalu bersenang-senang dengan Karma-kun lalu menikmati indahnya sunset di sore hari, tapi yang ada aku malah merepotkan Karma-kun. Terkutuklah kau demam..

" ughh.. panas " gumammu memegang jidatmu sendiri. Aku merasakan ada yang memegang pundakku, kusingkapkan selimutku mendapati Karma-kun yang sedang memegang wadah berisi handuk kecil.

Ia lalu mencelupnya lalu menempelkannya dijidatku, langsung saja kutersentak kaget

" dingin! " dia terkekeh dan kembali keluar dari kamarku. Aku menatap chocolate yang ada di meja belajarku, aku harus memberikannya hari ini. Tapi, bagaimana caranya aku mengambil itu!?

Atau mungkin, lebih baik tidak usah? Ah! Sudahlah, mending jangan. Valentine tahun ini sangat hancur, memikirkannya saja sudah membuat moodku hancur.

Kulihat kembali ke arah pintu menatap Karma-kun yang kini membawa mangkuk, apa ia membawa makanan? Memikirkan untuk menghabiskannya saja sudah membuatku mual. Tapi, aku sudah merepotkan Karma-kun jadi, aku harus bisa menghabiskannya!

" ( your name )-chan, melihatmu makan begitu lahap membuat perasaan cemasku mulai berkurang " mati! Aku akan segera muntah, ku tatap Karma-kun dengan tatapan awkward

" ( your name )-chan? "

HUEEKKKKK

.

.

.

" sumimasen " ia menghela nafas gusar, lalu kembali merapikan selimut yang telah ia ganti. Setelah itu ia menggendongku yang tadinya di sofa kini berada dikamar. Kemudian ia beralih memperbaiki selimutku, dan menaruh kembali handuk kecil di dahiku.

Setelah melakukan itu semua, ia lalu duduk dan menatapku tajam.

" ( your name )-chan, apa mungkin karena ini kamu sakit? " ucapnya menunjukkan coklat yang telah kubuat untuknya, aku tersentak kaget. Astaga aku lupa, sebelumnya aku menaruh kartu surat yang ditujukan kepadanya.

Ku jawab pertanyaan itu dengan anggukan pelan, aura kekesalannya menguar lebih dari sebelumnya, tunggu! Apa ia akan memarahiku? Ah pasti ti-

" dasar bodoh! Kau tak tau betapa khawatirnya aku setelah mendengarmu sakit? Hah!? Lalu ternyata kau sakit hanya karena coklat bodoh ini!! " ucapnya, mataku melebar mendengar ucapannya. Nafasku mulai naik-turun dan iramanya menaik, kurasakan dadaku mulai sakit.

Cokelat bodoh

Bodoh

Bodoh

TESS

Air mataku melengos begitu saja membuat Karma kaget, ia lalu memelukku dengan erat. Aku memberontak ingin melepaskan pelukannya, namun yang ada ia semakin memelukku dengan erat

" Shhh... ( your name )-chan dengarkan aku, aku bukan bermaksud melarangmu membuat cokelat. Tapi tolong jadikan kesehatanmu sebagai proritas utamamu, kita bisa membuat cokelat bersama.. " aku mulai berhenti memberontak, membiarkan tubuhku dalam dekapannya.

" tapi, Karma-kun valentine itu hanya sekali setahun. Jadi.. aku hanya ingin memberikan cokelat itu padamu dan merayakan valentine bersamamu "

" .. jadi, kamu ingin aku merasakan coklat ini " aku mengangguk pelan, ia lalu melepaskan dekapannya dan bersimpuh disampingku. Kulihat ia membukanya lalu memakannya

" ini enak, tapi dengar ( your name )-chan sebenarnya aku tak terlalu peduli dengan valentine karena yang pasangan butuhkan hanyalah cinta dan kepercayaan. Dan valentine kurasa hanyalah sebagai pelengkap, jadi jangan jadikan itu segalanya, Oke? " aku tersenyum mendengarnya

" tapi, aku akan mengucapkan ini.. selamat hari valentine ( your name )-chan "

" selamat hari valentine, Karma-kun " ucapku parau, kurasakan mataku mulai berat dan pengelihatanku menggelap. Terakhir kali yang kuingat adalah usapan lembut dikepalaku yang membuatku semakin nyaman dan terbang ke alam Mimpi..

Satu hal yang kuketahui dari hal ini adalah, sebenarnya banyak orang yang berpikiran bahwa hari valentine adalah hari yang paling bersahaja di kalangan para pasangan dan hari yang paling buruk dari apapun dikalangan uhuk-jomblo-uhuk//digampar

Tapi.. sebenarnya bukan valentine lah yang sangat berarti melainkan bagaimana proses kalian menjalankan hubungan itu, valentine sebagai pelengkap dari cita rasa cinta itu. Maka, jangan jadikan valentine itu segalanya.. //plisinibukanceramah

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top