🎀 Tumpangan 🎀
Disclaimer: BoBoiBoy belong to Monsta
FanFiction by Cuzhae
Penulis tidak mengambil keuntungan materiel apa pun dari cerita ini.
Didedikasikan untuk #LovEvent #BBBFluffWeek #FFWC2022
T • Fluff • Romance • Day 4: Mantan • College!AU
Happy reading ^°^ !
.
.
.
Sekarang Yaya menyesal. Kalau saja tadi ia terima tawaran Ying untuk pulang bersama, mungkin dia tidak akan sengsara.
Uang tidak cukup untuk ongkos. Tadinya mau minta jemput ke Nurul, teman satu kost, tadi baterai ponselnya pun memprihatinkan.
“Apa aku pulang jalan kaki aja, ya? Mana kampus udah sepi lagi.”
Hari kian sore dan hanya tinggal beberapa orang saja di lingkungan kampus. Yaya pun memutuskan pulang jalan kaki saja, meski ia tahu nanti malamnya badan pegal-pegal karena jalan jauh. Pasalnya jarak antara kampus dan tempat kost itu lumayan jauh.
“Ya sudahlah ... daripada kemalaman,” pungkas Yaya.
Saat benak asyik mengomel, suara klakson motor menginterupsi.
“Yaya kau mau ke mana?”
Perempuan berhijab merah muda itu menoleh. Pemuda dengan motor birunya yang sudah tidak asing bagi Yaya.
Taufan, mantannya.
“Pulang,” balas Yaya dengan ketus. Merasa sial harus berjumpa sang alumni hati.
“Aku anterin, yuk. Daripada jalan kaki, capek,” tawar Taufan. “kebetulan aku bawa helm dua,” lanjutnya.
“Tukang ngardus pastilah bawa helm dua. 'Kan buat cewek-ceweknya.”
Ucapan Yaya tidak dianggap serius oleh Taufan. Dia malah tertawa mendengarnya.
“Ahaha.. galaknya tetap sama, ya,” canda Taufan. “yakin, nih, enggak mau? Bentar lagi hujan.”
Yaya mendongak ke langit. Hanya warna kelabu di sana. Mungkin memang benar sebentar lagi mau hujan.
Menyingkirkan rasa gengsi, Yaya pun setuju tawaran Taufan ini. Sementara Taufan diam-diam merasa senang ajakannya diterima.
Ada sebuah fakta. Mereka putus pun masih simpang siur beritanya dan kurang jelas apa penyebabnya. Tahu-tahu sudah putus saja. Ditambah Taufan yang masih gencar mendekati Yaya.
Diboncengi mantan rasanya campur aduk. Dulu saat mereka berpacaran, Yaya tak segan untuk memeluk Taufan dari belakang— maksudnya memegang jaket pemuda itu saja. Untuk sekarang Yaya menaruh tangannya di atas rok, tidak berani bersentuhan kembali dengan Taufan.
Motor dipacu pelan, seolah Taufan sengaja untuk berlamaan dengan Yaya.
“Bawa motornya bisa agak cepatan tidak, sih? Aku masih ada kerjaan,” sungut sang gadis.
“Iya, iya, Tuan Putri.”
Apalagi itu? Seketika badan Yaya meremang geli. Panggilan yang biasa Taufan berikan sewaktu masih bersama.
Namun, tidak menutup kenyataan bahwa Yaya (sedikit) rindu dengan sosok menyebalkan yang mengantarkannya pulang ini.
━━━━━━━༺༻━━━━━━━
Udah balikan aja sana. Mantan kok masih ada rasa? Hiyahiyahiya!
Oh iya, jangan sampai ketinggalan untuk memberi vote dan comment dulu ya ~
__________________
19 Februari 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top