Creamy Summer-Millefeuilena


"Nee-chan, aku mau rasa vanilla,"

"Nee-chan aku yang coklat,"

"Aku duluan tau,"

"I-iya kalian antri yang rapi ya,,"

"Hei jangan dorong-dorong!?"

"Huaaaa minggir aku duluaan,"

"A-anak-anak jangan dorong-dorong begitu,,"

"Nee-chan aku mau dua-duanya,"

"NEE-CHAAN AKU DULUAAN,"

"HEI JANGAN MENDORONGKU,,"

.
.
.
.
.
.

'Bisakah hari ini lebih buruk dari ini,' batinmu pasrah.

Creamy Summer

Story by Millefeuilena,

Warn: Typo, gaje,  ide pasaran,
banyak biji wijen bertebaran :v

Beberapa saat sebelum kejadian,
.
.
.
.

Di sebuah kamar bernuansa biru dongker, terlihat kamu yang sedang sibuk membernarkan kipas anginmu yang entah kenapa tiba-tiba rusak.
Rambut [h/c] milikmu kelihatan basah karena keringat terlebih kausmu yang benar-benar basah.

Author rasa awal musim panas ini menjadi awal yang buruk untukmu.

"Ughh oke aku menyerah, aku bukan seorang mekanik," gumammu pada kipas tersebut.

"Arrgh panas sekali hari ini," teriakmu, mengambil kertas asal lalu megibaskanya secara cepat ke badanmu yah, walaupun itu tidak akan berefek apapun.

"AC mati, kipas rusak, kurasa lama-lama kamar ini akan terbakar,"

Meninggalkan kipas anginmu, kau berbaring di lantai kamarmu yang dingin. Memejamkan mata membayangkan sesuatu yang dingin, terbesit di pikiranmu sekarang adalah satu cup es krim vanilla dengan toping choco chips. Terlihat creamy dan menggiurkan tentunnya.

Memikirkan es krim membuatmu teringat sesuatu. Kau lupa kalau hari ini kau harus menjajakan es krimmu, seperti biasa.

Berjualan es krim, pekerjaan yang tidak lazim sebenarnya untuk seorang anak SMA, kecuali kalau itu kerja sambilan.
Sebenarnya kau berjualan bukan tanpa sebab. Belakangan ini kau sedang kekurangan dana.

Untuk apa?, Untuk cosplay tentunya. Yah menjadi seorang otaku memang tidak mudah, apalagi dengan godaan yang begitu banyak. Kenapa kau tidak meminta orang tuamu.

Entahlah kau hanya berpikir, kalau belakangan ini kau terlalu banyak meminta. Kenapa orang tuamu tidak melarangmu, yah asal dengan nilai bagus itu tidak akan jadi masalah.

Dan akhirnya ibumu menyarankan untuk mencari uang, kerja sambilan itu terlalu merepotkan menurutmu.

Apalagi rumahmu agak jauh dengan komplek perkotaan. Dan berjualan es krim menjadi sebuah alternatif, apalagi banyak anak-anak di sekitar rumahmu.

Bergegas bangun kau langsung melihat jam di dinding kamar.

"Baru jam 9 panasnya sudah ajfdjakdbsb, "

Menepuk jidatmu pelan kau baru ingat kau harus berjualan hari ini. Bergegas turun kau melihat ibumu sedang bersantai di ruang depan.

"Mam*ceilah, ehem maksudnya Kaa-san bantuin [name] dong,"

"Bantuin apa?"

"Bantu masukin es krim ke gerobak, soalnya ini udah siang,"
Senenarnya kamu agak malas berjualan siang ini tapi, ada suatu alasan kuat kenapa akhirnya kamu ingin berjualan.

Kamu sedang butuh dana untuk ngivent minggu depan. Yah kalau tidak demi itu kau tidak akan mau keluar di saat terik begini.

"Udah Kaa-san siapin semuanya tadi," balas Kaa-sanmu  tanpa melirikmu sepertinya dia sedang sibuk dengan sesuatu.

Berpikir sejenak kau terdiam..

'Tumben Kaa-san baik'

Mengangkat bahu acuh kau naik ke kamarmu untuk mengganti pakaian.

Mengenakan kemeja santai [f/c] dipadukan dengan jins longgar biru dongker. Yep kau memang seorang yang tomboy *mungkin, karena teman-temanmu kadang tidak yakin bahwa kau seorang wanita tulen#plak.

Mengikat rambutmu ekor kuda berantakan karena memang kau sedang tidak niat, mengambil topi hitammu lalu berjalan turun yah kau sudah siap.

"Kaa-san [name] berangkat dulu ya,"

Tidak ada jawaban? Sepertinya Kaa-sanmu pergi..

Ya udahlah kau langsung mepengos pergi, yang penting Kaa-san mu sudah tau kau kemana.

Mengeluarkan gerobak kecilmu  berjalan menderek(?) gerobakmu keluar pagar.
Menyeret gerobakmu perlahan kau berjalan menuju taman yang lumayan jauh di dekat komplek rumahmu.

Di sepanjang jalan kau tidak henti-hentinya mengeluh menyalahkan matahari karena memberikan panas yang terlalu,, er panas(?).

Gerobakmu cukup mencolok dengan warna [f/c]. Berbentuk persegi agak besar. Dengan isi beberapa kotak es krim dingin yang menggoda iman(?) disaat seperti ini.

Sekotak besar es krim vanilla dan coklat, choco chips dan beberapa toping lainnya. Sudah tersusun rapi di dalam gerobakmu.

Akhirnya setelah perjalanan panjangmu melewati teriknya matahari, kau pun sampai di sebuah taman yang cukup luas dengan beberapa wahana permainan di tengah taman. Ada juga tempat berteduh untuk para orang tua jika mereka mengawasi anak mereka bermain.

Mengedarkan pandangan ke sekeliling kau melihat gerombolan anak-anak sedang bermain bersama di pinggir lapangan.

Kau mendorong gerobakmu pelan dengan senyum lebar, mana mungkin kau menjual es krim pada anak-anak dengan wajah menahan sembelit eh// maksudnya menahan panas.

Mencari tempat teduh di bawah pohon. Kau menunggu anak-anak itu selesai bermain. Melihat jam tanganmu, ternyata sudah pukul sebelas.

'Perasaan tadi baru jam 9 deh' batinmu.

"Nee-chan aku mau rasa coklat satu,"

Sempat melamun kau tidak sadar kalau ada anak kecil yang mendekat.

"Baik, tunggu sebentar ya," memberikan senyum terbaikmu kau dengan lihai mengambil cup  es krim menaburinya dengan choco chips seperti biasa dan menaruhnya dalam wadah.

"Ini dia es krim dingin untukmu," menyerahkan es krim pada anak tadi, kau tidak sadar beberapa anak sudah mengerumuni gerobakmu.

"Nee-chan aku juga mau rasa vanilla,"

"Baiiik,, tapi kalian harus antri yang rapi ya," menghela nafas panjang kau mulai berdoa semoga es krimnya cukup.

Hari mulai beranjak siang saat anak-anak mulai berdatangan dan suasana juga semakin,, panas.

"Nee-chan aku mau 2 cup vanillanya,"

"Aku yang coklat satu,"

"Hei jangan dorong-dorong,"

"HEI MINGGIR,"

Kau mulai kelabakan sendiri, karena suasana semakin kacau. Anak-anak itu tidak mau mengantri.

"I-iya jangan dorong-dorong ya,"

Kau juga mulai lelah tentunya ditambah dengan cuaca yang tidak mendukung seperti ini ditambah peluh yang terus menetes di jidat lebarmu kau merasa topi yang kau pakai tidak berguna.

Alismu mulai berkedut kesal karena anak-anak itu tidak mau menderngarkan.

"NEE-CHAN, AKU DULUU!"

"TIDAK BISA AKU DULUAN TAU,"

Dan mereka terus menjerit,, saat akhirnya kau juga ingin berteriak untuk menenagkan mereka terasa tepukan halus di bahumu.

"Perlu bantuan?"

Tidak ada angin tidak ada hujan, yang ada hanya panas, kau melihat Mebuchi Reo yang kau tau adalah teman seangkatanmu di sekolah tiba-tiba datang entah dari mana.

Kau hanya diam, hanya cengo melihatnya tiba-tiba sedangkan dia terus tersenyum 'cantik' dari tadi.

Mengabaikan teriakan anak-anak yang mengerikan Mebuchi mulai menenangkan mereka. Kau melihatnya yang berdiri di sampingmu masih syok.

Yah siapa yang tidak syok saat orang yang diam-diam kau taksir ada disampingmu...

"Anak-anak Nee-chan yang cantik ini kesulitan kalau kalian tidak mau mengantri,, tenang saja semuanya akan dapat es krim kok jadi sekarang antri yang rapi  ya,,"

Ucap Mebuchi dengan halus,,,, ya halus sekali,,  terlihat anak-anak itu juga mulai sedikit tenang.

'H-HAH CANTIK!!'

Kau mulai heboh sendiri, tampak semburat tipis menghiasi pipimu. Sepertinya kau mati-matian menahan gejolak bahagia di hatimu. Siapa sih yang ga seneng dipuji cantik,, termasuk author ini#abaikan.

"Eung,, s-sedang apa Mebuchi-san disini disini, b-bukannya aku ingin tau ya,"

Ini dia sifat tsun gajelasmu mulai keluar, yah sifat itu akan muncul disaat kau sedang gugup seperti saat ini.

'K-kenapa di saat seperti ini' runtukmu dalam hati menyalahkan kegugupanmu di hadapan prince 'beauty'mu..

"Haha santai saja [Name]-chan, yah aku hanya kebetulan lewat saja, melihatmu kesulitan tadi aku jadi tidak tega jadi aku memutuskan untuk membantumu,, lagipula sepertinya menyenangkan melihat anak-anak disini,," ujar Mebuchi dengan senyum charmingnya, kau hanya bengong saja melihatnya. Maklum kau orangnya agak lemot#ditendang.

"Sudahlah, aku akan membantumu ayo anak-anak mulai tidak sabar,,"

Kau pun sadar, mengangguk kecil mulai menyendokkan es krim-es krimmu yang sudah ditunggu dari tadi. Sesekali meirik Mebuchi yang berdiri disampingmu ikut membantumu memasukan es krim.
.
.
.
.
Hari beranjak sore saat es krimmu benar-benar habis. Beruntung semua anak-anak di taman itu kebagian.

Kau dan Mebuchi memutuskan untuk duduk di salah satu bangku di taman tersebut.

"Huah akhirnya, selasai juga"

Kamu menepuk nepuk bahumu pelan, duduk di samping Mebuchi yang sudah duduk duluan.

Melepaskan topimu membuat rambutmu terlihat berantakan. Kamu tidak sandar Mebuchi yang sedang tersenyum disampingmu.

Baru sadar kau menolehkan kepalamu ke samping, melihat Mebuchi yang menyipitkan matanya karena tersenyum terlalu lebar, ouch apa dia tidak lelah begitu terus.

"Eh- ano Mebuchi-san, err terimakasih untuk yang tadi, t-tapi bukannya apa-apa ya a-aku hanya ingin berterima kasih saja,"

'Oh ayolah, tenang [Name] tenang,' entah kenapa kau selalu gugup saat bertemu dengannya.. mungkin karena senyumnya itu kali ya,

"Haha, kau manis sekali [Name]„ iya sama-sama, haah panas sekali, sayang es krimnya sudah habis,"

Hah, baru ingat kau punya simpanan di gerobakmu,, untuk jaga-jaga sih.

Kau mengambil dua cup es krim vanilla yah kau selalu menyiapkan untuk jaga-jaga tentunya.

"Aku punya es krim lagi k-kalau Mebuchi-san mau, b-bukannya aku perduli tapi karena aku kasihan melihatmu kehausan, "

Mebuchi hanya terkekeh melihatmu, menurutnya sifat tsunderemu benar-benar manis.

"Terima kasih,"

Menerima es krim darimu, kalian memakannya dalam keheningan bergelayut dalam pikiran masing-masing.

Pertama kali kau bertemu dengan Mebuchi adalah saat kau mengembalikan Light Novel milik Mayuzumi yang kau pinjam. Yah kau dan Mayuzumi memang bersahabat, hanya sahabat lho itu karena kalian punya hobi yang sama.

Dia juga yang selalu menemanimu pergi ke event. Dan di suatu saat ketika kau ingin menemuinya untuk mengembalikan buku itu ia menyuruhmu untuk mendatanginya ke gym. Sebenarnya kau agak ogah mengantarnya, namun kau harus bertanggung jawab mengembalikan buku yang kau pinjam.

Di saat itulah kau bertemu denga  seorang Mebuchi Reo, ketika kau melihatnya entahlah kau seperti terpesona dengan kencantikannya mungkin. Terbesit dipikiranmu adalah untuk mengajaknya Crossdress bersamamu, tentu saja dia tidak akan mau.

Kau mulai mencari tau tentangnya lewat Mayuzumi tentunya kau tertarik pada sosoknya yang terlihat dewasa dan baik tentunya. Kau terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Yah kau tau kadang Mayuzumi saja heran dengan sifatmu yang berubah ubah. Kau saja heran dengan sifatmu sendiri. Dan kau tau sifat tsunderemu kambuh akhir-akhir ini karena seorang Mebuchi Reo.

Mebuchi Reo, bertemu pertama kali denganmu saat melihatmu berbicara akrab dengan Mayuzumi. Dan ketertarikannya muncul saat melihatmu memakai kostum, yang dia tau namanya adalah cosplay saat Reo menemani sepupunya ke sebuah event. Dan dia hanya korban saat sepupunya terus menariknya berkeliling untuk melihat lihat atau fangirlingan tidak jelas. Dan disaat itulah Reo berbicara padamu, melihat tingkah lakumu yang selalu gugup dihadapannya. Siapa yang tidak bisa melihat kalau kau suka dengannya. Bahkan Akashipun tau hal itu.

Kau tidak menyadari, bahwa selama ini Mebuchi memperhatikanmu secara diam-diam.

Kau terus mecoba konsentrasi memakan es krim di tanganmu. Namun seberapapun mencoba keberadaan Mebuchi disampingmu benar-benar membuatmu,, tidak bisa melakukan apapun dengan tenang.

Kau merasa canggung sebenarnya, ingin mengajak Mebuchi bicara namun sekarang kau benar-benar tidak bisa berpikir apapun.

"Jadi setelah ini apa?" Tanya Mebuchi tiba-tiba.

Kau agak sedikit kaget, "Eng, pulang sepertinya,"
Kau sudah sedikit bisa mengontrol kegugupanmu.

"Bagaimana kalau aku mengantarmu," ujar Mebuchi ketika dia menyuap es krim terakhirnya.

"A-APA, m-maksudku, mengantar,," wajahmu terasa panas saat itu..

"Ahahaha tentu saja mengantarmu [Name], ada masalah?"

Sebenarnya Mebuchi mati-matian menahan tawanya, melihat reaksimu yang panik saat itu.

"Eh tidak, tentu saja," katamu pelan,

"Jadi apa kita akan pulang sekarang, kurasa sekarang sudah cukup teduh,"

Kau hanya mengangguk pelan menyetujuinya. Berjalan pelan menuju gerobakmu kau benar-benar senang atau heran tumben sekali senpai charmingmu ini berbicara padamu, padahal sebelumnya kalian tidak pernah dekat dalam arti jarang berbicara satu sama lain.
Sungguh meskipun kau menyukainya*tapi kadang kau menyangkalnya, kalian memang tidak dekat namun kau tau Mebuchi selalu memperhatikanmu dalam diam.

Menarik gerobakmu pelan, kau mendekat ke arah Mebuchi. Tersenyum canggung padanya, sepertinya dia tampak memikirkan sesuatu.

"Er, apa tidak apa-apa senpai mengantarku, b-bukannya aku berharap diantarkan,"

Wew itu kode keras [Name]~

Mebuchi tak bisa menahan senyumnya, meraih topi yang kau copot tadi memasangkannya di kepalamu. Kejadiannya begitu cepat saat tadi wajah kalian benar-benar dekat.

"Tidak masalah" sedikit jeda,, "Lagipula aku juga ingin lebih lama denganmu [Name]-chan, kau tau aku ingin sekali dipanggil Reo-kun olehmu, itu terdengar,, lebih dekat,"
Ucapnya lalu berjalan mendahuluimu.

Kau sedang memproses apa yang baru saja terjadi,,

'E-EH, apa itu sebuah permintaan, eh R-reo-kun'

Jantungmu sudah berdetak tak karuan, kepalamu mulai berasap..

'Apa itu artinya?!'

Kau hanya memandangnya dari belakang,, tiba-tiba ia berhenti..

"Oh iya bagaimana kalau besok sore kau jalan-jalan denganku,, sebagai ganti yang tadi,," ucapnya memandangmu lembut..

'Apa itu, sebuah ajakan kencan,,'

Kau ingin pingsan saat itu juga.










APA INI,,

Apa Reo terlalu OOC disini,
Apakah cerita ini nyambung,
Agak gaje ya sebenernya www, sekian lama ga nulis akhirnya kambek juga,,

Agak ngawur soal cosplay dkatas :v, dan maaf kalo ada istilah yang salah.

Maap jika deadline ini telat, Author ini sedang kehabisan ide, dan ini juga nulisnya agak kacau,, maaf banget..

Dan untuk kebiasaan saya yang sulit dihilangkan adalah tanda koma yang bertebaran dimana-mana..

Dan maap kalo Reo ooc atau bagaimana karena jujur Author juga agak lupa dengan chara yang satu ini.. tapi yang author ingat adalah Reo seorang yang cantik :'v dan baik hati*eak..

Dan maaf kalo judul agak kurang nyambung.

Sebelumnya tenkyu buat nak Inzana sudah mengusulkan seorang Reo untuk jadi pair readers disini :v karena sebelumnya saya ingin membuat pair SaixReaders..

Sai-tama :v..  agak bingung sebelumnya sama panggilannya Reo mau bilang Reo tapi kok wagu :v akhirnya saya buat jadi Mebuchi eh malah tambah wagu :v..

Dan jadilah seperti diatas :''..

?? Berminat tinggalkan jejak??








Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top