Take 7 : Pandangan Pertama Eaa


Pagi-pagi sudah diawali dengan adegan klise anak sekolah kesiangan.

Sebut saja namanya (Name), gadis berambut panjang itu lari-lari sambil gigit roti serebuan soalnya kalo Sar*Roti kemahalan bngsd.

Iya dong iya gausah ngegas dong

(Name) masih berlari, walau perutnya sakit karena ternyata itu roti udah kadaluwarsa.

Usut diusut ternyata si anak gadis tengah kesiangan, beberapa lembar koran masih dalam pelukan soalnya sebelum berangkat (Name) jualan koran dulu di lampu merah.

Sebenarnya Sang gadis tidak perlu kesiangan jika saja ia tidak salah ngambil stok koran. (Name) malah ngambil koran cetakan tahun 1945 jaman proklamasi padahal ini udah 2019 haduh.

Mana hapenya lobet pula, padahal udah di cas semalaman tapi pas pagi (Name) baru sadar colokannya gak masuk, hayoo siapa yang pernah gini

Jadinya gak bisa pesan ojol kan dia

Baru sampai perempatan, tiba-tiba (Name) berpapasan dengan tubuh tinggi seorang pria. Tidak sempat menghindar ataupun salto mereka pun berakhir saling tubrukan.

Koran berterbangan melambai-lambai terbawa angin bersama desah kesakitan dua insan berbeda jenis kelamin tersebut.

(Name) mengaduh kesakitan, netra terbuka menatap tangan yang mencoba membantunya untuk berdiri.

"Kamu gak papa?" 

Ternyata orang yang ditabraknya adalah seorang pemuda dengan seragam sekolah yang sama dengan sekolah (Name).

Sang Gadis bisa langsung tahu namanya, melalui nametag yang terpasang disana.

Miya Atsumu

Sang pemuda sempat terhenyak kala (Name) menatapnya. Aura blink blink ala-ala shoujo bertebaran di sekitar mereka. Seolah cupid baru saja menembakkan panah cinta tepat di hati kedua insan tersebut.

Wajah (Name) bersemu merah, perpaduan antara malu dengan terpesona akan ketampanan dan kebaikan hati Sang Pemuda.

Tangan mungil meraih tangan lebar Sang Pemuda, Atsumu membantu (Name) untuk berdiri. Keduanya sama-sama panik dengan wajah memerah dan jantung yang berdebar kencang.

Dewi cinta Aphroidite  mungkin tengah menghembuskan mantra penghipnotis bagi mereka berdua.

"Maaf." Keduanya sama-sama menunduk mengucap maaf. Tunggu bagaimana bisa mereka bergerak dan berbicara dalam waktu yang bersamaan? Apakah ini yang disebut sebagai takdir?

Atsumu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis itu.

Begitupula (Name) yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Sang Pemuda.

"Korannya." (Name) panik, terlalu sibuk jatuh cinta membuatnya melupakan nasib lembaran kertas berisi berita yang sudah ditulis susah payah oleh para wartawan. Ia harus segara menitipkan koran ini pada tukang gorengan depan sekolah.

"Ah, biar kubantu." Atsumu refleks ikut berjongkok membantu (Name) memungut lembaran koran tersebut. Keduanya sama-sama bekerja dengan cepat dan gugup. Sesekali mencuri kesempatan untuk saling melirik dengan jantung yang berdebar.

Sesuatu yang tidak terduga terjadi, (Name) tidak bisa berkata lagi saking gugupnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Atsumu, wajah mereka sekarang sama-sama memerah hingga telinga.

Padahal afeksi ini tidak begitu berarti, hanya sebuah ketidaksengajaan yang dilakukan oleh jemari Atsumu yang berhasil menyentuh jemari (Name).

Keduanya masih enggan untuk beranjak dari posisi itu. Hanya saling menatap dan berbicara melontarkan kalimat cinta melalui netra masing-masing.

Atsumu tersenyum

(Name) mengulum bibir tipis dengan malu

"Boleh min-"

-BRUAGHHHHH

"Kyaaaaaaaaa, A- a Atsumu?" (Name) berdiri menatap khawatir lelaki yang baru saja terpental akibat tabrakan sepeda listrik tidak dikenal.

"Minggir minggir, halangin jalan aja lu." ternyata yang mengendarai sepeda listrik jadul tersebut adalah Miya Osamu.

"BANGSAT OSAMU, ADEGAN LU KAN CUMAN JADI ANAK-ANAK NAIK SEPEDA YANG LEWAT AJA!!!" -Atsumu 

"Oh maaf, gw emosi liat muka lu, jadi langsung gw tabrak aja. Lagian gak masuk akal amatsi, lo bedua cinta-cintaan di tengah jalan gini. Emangnya jalan punya nenek moyang lo." -Osamu

"Protes aja lu gablak! ini kan ide sutradara kalo mau protes sana ke sutradara nyed!" -Atsumu

CUTT CUTTTT

Adegan pun dihentikan karena sesi baku hantam yang segera terjadi di antara Miya bersaudara tersebut.

***

Heyyy fantastic baby 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top