⚜️5⚜️
Budayakan vote dan comment ya guys, saran juga, positif atau negatif ~~
Rabu, 10,06(juni)
3 hari setelah kematian Calista dan Valiant. Hari pertama sekolah bagi Vall setelah dispensasi atas kematian orang tuanya.
Ya, seperti biasa, Vall ke sekolah hanya berjalan kaki, menyusuri tepian hutan, hanya itu, satu satunya jalan ke sekolah, atau kalian mau memilih rute singkat, dengan mengambil jalan tengah, tepat menuju tengah hutan? Ku sarankan jangan melalui rute itu, kalian pasti tahu kan, apa mitos yang beredar disini?
Oke baiklah, selama perjalanan, tidak terjadi apa-apa, hanya sunyi, karena manusia disini masih tidur, ini masih pagi buta, tapi Vall sudah berangkat ke sekolah, tepatnya pukul 6 pagi.
Namun, keadaan seperti tengah malam, dan jangan paksa aku untuk terus mengingatkan kalian, bahwa daerah ini di tengah hutan.
Singkat cerita, perjalanan 2 jam itu, hanya ada suara tapak kaki Vall, tidak lebih, namun, sesekali Vall mendengar suara di semak semak, tapi dia tak menggubrisi, dan di rumah? Belum ada penyerangan apapun.
08.00 di sekolah
Vall datang tepat waktu, dan harinya tidak ada yang menarik.
08.33 di kelas 11A
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Alkisah, bermula ketika olympus di guncang oleh sosok makhluk dingin nan kejam, yang di sebut Vampire. Mengundang perang dengan para pemimpin olympus dengan cara membunuh rakyat olympus, tanpa tersisa sedikitpun. Tetapi.... "
"HUAAAAAMMH"
"HUAAAAAMMH"
terdengar suara kuapan murid SMA, tepatnya kelas Vall tersebut.
"Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang paling membosankan sepanjang masa....."
gumam seorang siswa yang persis duduk di depan meja guru tersebut.
Tanpa aba-aba, langsung guru tersebut mengoceh "Kalian itu!!!.."
KRIIINGG KRIIINGG!!!!!
Yup! Tepat sekali, bunyi bel istirahat.
Suara itu sangat menggoda, sehingga seisi kelas 11A lenyap, berhamburan keluar kelas, mengejar santapan seperti anjing yang kelaparan.
"Cih! Dasar anak anak!" gerutu guru yang tak sempat menyelesaikan ocehannya.
Memang hebat, dalam waktu kurang dari 1 menit saja kelas telah kosong, bukan hanya kelas Vall, itu juga berpengaruh pada kelas lain, terkecuali para murid kelas 10 yang di anggap newbie itu.
Kini, setiap kelas sudah seperti kuburan di tengah malam, sangat sepi!
Namun, bunyi bel itu tidak menggoyahkan tekad seorang gadis agar tetap duduk cantik di bangkunya.
"Vallerian, relakan orang tuamu, saya sebagai gurumu turut berduka cita atas kepergian mereka, siapa yang menyangka, bahwa makhluk dingin itu akan membunuh orang tuamu Vallerian,bahkan.. "
"Diamlah"
"A-apa kau bilang Vallerian?"
"DIAMLAH!" bentak gadis berambut Orange sepaha dengan manik biru topaznya kepada guru tersebut.
"Terserah kau saja Vallerian!" jawab guru itu dengan meninggikan nada bicara dan pergi keluar kelas, dan ya, kini gadis itu yang tak lain adalah Vall, telah resmi, duduk sendirian di kelasnya.
Harinya tak ada yang indah, tak ada yang istimewa, hanya saja....
VALL POV.~
Sepanjang perjalananku menyusuri lorong sekolah saat pulang, aku hanya(selalu) mendengar gosip orang tuaku.
"Oh ayolah, apa mereka tidak bisa berhenti membicarakan orang yang sudah mati? Apa harus orang tua ku?!" batinku kesal.
"Apa benar makhluk itu membunuh orang tuanya?Apa benar dia tinggal dengan ayah pedofilnya?" ucap gadis dengan kuncir rambut tinggi itu.
"Hey, kecilkan suara mu! Dia bisa mendengar itu!" peringat gadis rambut pendek penggosip itu pada temannya yang seakan-akan berbisik padahal tidak.
"Ya, ya, semua itu benar! Gosipnya, ibunya ingin tetap muda dengan mengorbankan putri tunggalnya! Tapi ayahnya mencegah, dan itu membuat makhluk itu marah."
"Aah, apa benar?! Tega sekali ibunya melakukan itu, dan lagi ayahnya bodoh! Harusnya di biarkan saja"
"Lalu, makhluk itu membunuh orang tuanya?!"
"Apa benar, makhluk itu hanya meninggalkan jasad orang tuanya di tengah hutan? Dan apa benar! Dalam keadaan tak ada yang menutupi tubuh orang tuanya?!" tanya gadis lain di sepanjang koridor ini.
"Yang ku dengar, makhluk itu meninggalkan bekas di pundak kedua orang tuanya! Seperti lubang, yang lumayan besar."
"Bagaimana dengan organ tubuh mereka? Apa masih utuh?"
"Aa, itu... Bisa ia, bisa tidak"
Yaa, kurang lebih, seperti itulah ocehan yang ku dengar sepanjang lorong tentang orang tua.
"Sial! Bisakah mereka berhenti bergosip! Mereka tak tahu apa yang sebenarnya terjadi!" batinku , sembari mempercepat langkahnya.
Bisik Bisik para murid terus terdengar, membuat langkahku semakin melaju kencang. Rasanya seperti di circuit motoGp saja.
Ingin sekali, rasanya aku pergi dari sini. Pergi dari kerumunan manusia sok tahu ini, kalau bisa aku ingin berubah menjadi Flash sekarang juga.
Saking muaknya mendengar semua ocehan bodoh mereka.
"Mereka itu tak tahu apa yang terjadi! Bisa bisanya mereka menggosipkanku! Dasar biadab! Lebih baik mereka semua mati saja!" batinku-lagi-
Aku terus memacu langkahku untuk keluar dari lorong laknat ini.
Hingga akhirnya.....
BUUGHH!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Hehe :)
See ya guys
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top