(L) F• ayo lanjutkan •
tabuh drum menggelegar memenuhi atmosfer di lapangan berpenonton ribuan manusia. alex serta andre yang berdiri di depan dengan gitar di pelukan memasang wajah gembira. sayang sekali, august menjadi satu-satunya remaja lelaki bermuka muram di atas panggung penuh semangat itu. hal tersebut tentu tidak lolos dari pandangan antonio. namun, penampilan band mereka siang itu benar-benar spektakuler. penonton bahkan tidak memiliki waktu untuk terfokus kepada august yang cemberut atau layla-kucing kesayangan yang menjadi maskot band mereka-yang entah sengaja atau tidak, ikut bergabung dan duduk manis di dekat pengeras suara di panggung paling depan.
beberapa penonton berteriak histeris kala layla mengeong mengiringi nyanyian andre serta teriakan penuh kegilaan alex. beberapa lagi memamerkan pekikan melengking mereka saat diberikan kedipan usil dari antonio. august sendiri tidak melakukan apa pun untuk memberikan pelayanan tambahan kepada para pendengarnya. dia lebih memilih fokus pada gesekan senar bas di ujung jari.
"meow."
seluruh musik di sekitar august tiba-tiba terhenti, tepat setelah indra pendengarnya menangkap eongan singkat dari layla. kebingungan, august ragu apakah harus melanjutkan permainan basnya. namun, gerakan makhluk hidup di sekitarnya yang juga terhenti-kecuali layla tentunya-membuat laki-laki itu mengurungkan niat. august menjatuhkan diri di sebuah kursi plastik di dekatnya. layla tanpa diminta melompat naik ke pangkuan dan mengeong berkali-kali seraya menggosokkan kepala ke jaket kelabu remaja tersebut.
"layla, kau tidak harus menahan diri lagi, kau tahu?" kekehan keluar dari mulut august yang sejak tadi memasang ekspresi suram. air mukanya kini membaik, terlalu baik malah. senyuman lebar dia pamerkan kepada satu-satunya makhluk hidup yang bergerak di pangkuan.
"humph! padahal aku sudah bersusah payah menghentikan waktu agar kau bisa beristirahat sejenak. itukah kalimat yang pertama kali kau ucapkan ke penyelamat dirimu ini?" kucing ras campuran itu membuka mulut dan mengomel sambil menatap august tajam.
august semakin tidak dapat menahan tawanya yang mengundang cakaran layla pada tangan kirinya. "aduh, maaf, maaf. dan terima kasih banyak. astaga, aku sama sekali tidak menyangka bahwa bengkak di kakiku akan bertambah parah," keluhnya sembari menatap kaki kirinya yang dibalut kaos kaki dan sepatu putih serta ditimpa celana jin biru gelap.
"hmph! itu 'kan karena kebodohanmu sendiri tetap mengejar para penjahat itu kemarin, saat kau baru saja terkilir. padahal antonio saat itu berada di dekatmu. kau bisa saja meminta tolong anak muda itu untuk menggantikanmu mengejar penjahat tersebut."
"hahaha, maaf. aku melakukannya tanpa sadar. kurasa sudah kebiasaan. lagi pula, antonio terlalu gampang panik hingga tidak bisa kuandalkan pada waktu itu. aku lebih kasihan padanya yang terlalu mudah mengkhawatirkan segala sesuatu."
embusan napas panjang mengudara. august menatap wajah temannya satu per satu. mulai dari menertawakan alex yang masih setengah melompat di udara dengan mulut menganga, memberikan tepukan tangan pada andre yang sedang memberikan senyum terbaiknya kepada para penonton, dan menghela napas lega melihat wajah serius antonio memukul kumpulan instrumen di hadapannya. august tersenyum dan membuka mulut.
"eit, eit, eit. tidak boleh. diam, atau aku cakar wajahmu itu?" layla langsung memotong august yang bahkan belum mengucapkan sepatah kata pun. namun, august mengangguk pasrah dan memejamkan mata. menyandarkan punggungnya pada pinggiran panggung kokoh sambil memamerkan tawa renyahnya.
"gila, mau dirasakan berapa kali pun, ini menakjubkan, layla! aku bahkan tidak dapat merasakan terik matahari saat ini," puji august kagum kala mengangkat tangannya ke atas.
layla sendiri hanya tersenyum-dengan cara kucing-atau bisa dibilang menarik kedua mulutnya supaya melebar dan agak terangkat ke atas. "tentu saja, kau tidak akan dapat menemukan kucing lain dengan kehebatan yang lebih menakjubkan dariku di mana pun. kalian harus tahu itu. kalau pun ada, pertemukan aku dengannya! akan aku tunjukkan siapa yang paling hebat!"
august cekikikan sambil mengangguk-anggukkan kepala menyetujui setiap perkataan yang keluar dari mulut mungil layla. "baiklah, baiklah. nah, aku rasa ini sudah cukup lama. meski kau bilang kekuatanmu tidak terbatas, aku yakin tubuhmu masih memiliki batasan. layla, lanjutkan lagi waktunya. aku akan melanjutkan penampilanku dari sini." august menyunggingkan seringai sambil mengangkat bas kesayangannya.
_(March 23th, 2022)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top