05/10
Hidung Haru mencium sesuatu yang terbakar ketika ia memasuki rumah. Aroma itu berasal dari arah dapur. Haru menebak pasti kau kembali mencoba untuk memasak makan malam.
Langkah kaki Haru membawanya ke dapur dan dia mendapatimu disana, tersenyum malu ketika pandangan kalian bertemu.
Helaan napas terdengar dari celah bibir Haru sebelum pria berambut hitam itu berjalan menghampirimu yang kini menundukkan kepala.
Kau tidak akan pernah menjadi koki yang baik. Selama ini, Haru lah yang selalu menyiapkan makanan untuk kalian berdua. Dia tidak keberatan, tapi tetap saja kau adalah istrinya di sini. Dan seorang istri harus menyiapkan segala sesuatu untuk suaminya.
"Aku sedang berusaha .." Kau bergumam ketika Haru mematikan kompor.
"Aku sudah memberitahumu bahwa aku baik-baik saja dengan memasak makanan kita." ucap Haru ketika dia membawa panci gosong itu ke wastafel dan mengambil yang baru.
"Tapi aku ingin belajar cara memasak, Haru! Aku istrinya di sini! Istri yang harus memasak untuk suaminya, bukan sebaliknya!"
Haru melirikmu dan dia terkejut melihat wajahmu yang seolah menahan tangis. Wajah tampannya melembut sebelum dia mendekatimu dan membungkuk untuk memberimu ciuman yang manis.
"Kau tidak harus belajar cara memasak. Seperti yang aku katakan: Aku baik-baik saja dengan memasak makanan kita," Haru memelukmu sekali lagi sebelum dia melepaskanmu dan mulai memotong makarel. "Yah, jika kau benar-benar ingin belajar cara memasak, aku akan mengajarimu jika kita berdua bebas dari latihan dan bekerja. Bagaimana? Kau setuju?"
Wajahmu bersinar dan kau mengangguk dengan cepat. Kau memeluknya dari belakang dan menggumamkan 'Terima kasih' saat kau menempelkan wajahmu di punggungnya.
Senyum menghiasi wajah Haru, memikirkan bahwa kau begitu mencintainya membuat hati perenang muda itu membengkak dengan sukacita.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top