Mengasuh
Penulis : AjidoDW
Editor : Dhi
Jumlah : 248 kata
Pukul 03.00.
Di sebuah kamar.
Bang-bang wus rahina,
Bang-bang wus rahina,
Srengengene muncul,
Muncul,
Muncul, Sunar sumamburat.
Suara perempuan menyanyikan tembang.
"Oweeeeek ... oweeekk ...."
Bayi menangis di box tidurnya.
"Cup. Cup. Jangan nangis, Bayi kecil ... jangan nangis, ya."
'Klak'
Suara pintu kamar dibuka.
'Ctekk'
Lampu kamar dinyalakan.
"Cucu, kenapa nangis? Kamu ngompol, ya!?"
Adek bayi langsung terdiam, lalu tersenyum melihat neneknya datang.
"Eh, ngga ngompol, kok. Kenapa kamu nangis, Cu? Masih malam, bubu lagi, ya."
'Ctekk'
Lampu kamar dipadamkan kembali.
'Klakk'
Pintu tertutup.
Bang-bang wus rahina,
Bang-bang wus rahina,
Terdengar suara tembang dari kegelapan.
"Owekkk ... owekkk ...."
Bayi itu menangis kembali.
"Jangan nangis, Bayi kecil .... Kamu mau kugendong? Kamu mau ikut aku?"
Di luar kamar.
"Fir, itu anakmu nangis, lagi!"
"IYAAAA!" Suara gadis muda menyahut dengan nada jengkel.
'Klak'
'Ctekk'
"BERISIK BANGET, SIH, KAMU! GANGGU ORANG TIDUR!" Fira menghardik anaknya.
"Oweek ... owekkk."
"Dibilang berisik!? Malah tambah jadi!?"
"Bawa anakmu ke kamarmu, Fir!" Ibu Fira memerintah.
"Berisik dia, Bu! Fira besok masih sekolah."
"Kalau gitu, suruh suamimu gendong anakmu! Daripada kerjanya seharian cuma tidur, dapat duit ngga—"
"Ngga usah mulai deh, Bu! Bikin Bete! Dah lah! Fira mau tidur lagi. Ntar kalau anak ini capek juga tidur sendiri."
'Ctekk'
'Klakk'
Wanita itu muncul lagi dari tempat yang gelap. Tersenyum pucat kepada si bayi kecil.
"Oweekk ... owekkk ...."
"Jangan nangis, Sayang .... Hanya aku yang peduli padamu, Bayi kecil. Kamu ikut aku saja, ya. Cup. Cup. Hihihi."
Bang-bang wus rahina,
Bang-bang wus rahina,
Srengengene muncul,
Muncul,
Muncul,
Sunar sumamburat.
TAMAT
.
.
#Note : Tembang "Bang-bang wetan"
Tugas Dreamlights_ 10–11.08.20 mardinningrum
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top