[1/10]

Bunyi tirai ventilasi dibuka, sorot cahaya sang surya langsung menerangi ruangan yang semula gelap gulita. Langkah kaki jenjang teratur menuju ranjang, lalu duduk dia di tepian. Pipi dari sang Putri tidur itu dia belai lembut, satu persatu kelopak matanya dikecup. 

"[Name], bangun," ucap Chifuyu lembut. 

Pagi ini, adalah pagi pertamanya bersama sang istri yang baru saja kemarin dia persunting. Ulasan senyum terkembang di wajah Chifuyu. Rasanya Ia masih tidak percaya dengan hubungannya yang berakhir di bangku pelaminan. Memikirkan betapa tidak bernyalinya dia saat melamarmu, membuat Chifuyu tertawa. 

Dan ketika kau menjawab "iya" saat Chifuyu melamarmu, Chifuyu merasakan bahwa dirinya seperti dilahirkan kembali dengan takdir penuh kebahagiaan. Bahkan dirinya beranggapan, bahwa nasib baiknya selama 10 tahun habis untuk keberuntungannya yang ini. 

Perlahan, pipi Chifuyu usap lembut lagi. Lalu kembali bibirnya mengecup lembut pipimu. "Ayo, bangun," ucapnya membisik di telinga. 

Ditatap lagi wajahmu yang tertidur begitu damai. Gemas rasanya. Ingin Chifuyu cubit dan tarik-tarik pipi kenyalmu itu. "Bangun, Sayang," katanya seraya menarik pelan pipimu karena tidak tahan. 

Terusik karena sedang asyik menjelajahi mimpi, kau membuka mata. "Satu jam lagi," gumammu menatap Chifuyu sesaat, lalu tertidur kembali. 

Chifuyu terkekeh melihat sikapmu. Bukan masalah, Chifuyu sudah tahu istrinya seperti ini. Diusap lembut bibir ranum yang sedikit terbuka oleh Chifuyu. "Kamu akan melewatkan satu jam waktu bersamaku?" tanyanya padamu yang memejamkan mata. Kali ini Chifuyu tahu jika dirimu masih bisa mendengarnya. 

"Aku ngantuk," gumammu seraya melingkarkan tangan di pinggang Chifuyu. 

Chifuyu tersipu. Wajahnya memerah seketika saat senyumnya merekah. Lalu sebelum membalas pelukanmu, Chifuyu cium dan usap terlebih dahulu surai hitammu itu. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top