BAB XXXVIII


.

.

.

.

.

Bright belum bisa memejamkan mata. Bright duduk di kursi kulit di samping tempat tidur rumah sakit dan menatap adiknya. Dia tidak membuka matanya. Monitor berkedip dan berbunyi menandakan bahwa dia masih hidup. Tubuhnya yang diam di tempat tidur dengan kain kasa melilit kepala dan jarum di lengan membuatnya seolah-olah dia sudah meninggal. Kata-kata terakhir yang Bright ucapkan padanya sudah cukup keras. Kata-kata Bright sekarang tampak kejam. Bright hanya ingin dia menjadi dewasa. Sekarang itu mungkin saja tak akan terjadi.

.

Kemarahan yang dia rasakan ketika tiba telah tersingkir darinya ketika Bright menjatuhkan pandangan padanya. Hanya melihatnya tak berdaya dan begitu sakit benar-benar menyiksa Bright. Bright tidak bisa makan atau tidur. Bright hanya ingin agar dia membuka matanya. Bright harus mengatakan padanya Bright mencintainya dan Bright menyesal. Bright berjanji bahwa dia akan selalu mendapatkan perhatiannya. Tak peduli apapun. Lalu Bright tersentak menjauh darinya. Karena Prim tidak bisa menerima Win.

.

Perutnya melilit memikirkan bagaimana Bright meninggalkan Win. Matanya terbelalak dan ketakutan. Bright salah telah meninggalkankan Win semalam, tapi Bright sendiri juga merasa ketakuktan. Bright belum bisa meneleponnya. Tidak bisa saat kondisi Prim seperti ini. Bright sudah memposisikan Win di atas Prim dan lihat apa yang terjadi pada Bright. Kali ini Prim harus mendapat prioritas pertama. Jika Prim tahu kalau Bright duduk di sini menunggunya membuka mata. Bright tahu dia akan selamat.

.

Pintu terbuka dan Frank melangkah masuk. Matanya langsung tertuju ke arah Prim. Rasa sakit yang melintas di matanya tidak mengejutkan. Meskipun Frank bersikap seolah ia tidak suka pada Prim namun Bright tahu dia peduli padanya. Prim telah menjadi anak akal yang butuh perhatian yang tidak mungkin untuk tidak disayangi ketika kita tumbuh besar. Ikatan seperti itu tak akan mungkin terputus.

.

"Aku baru saja berbicara dengan Joss. Win tidak apa-apa. Tadi malam dia tidak bisa masuk ke dalam rumah tapi dia menginap di tempat Gigie. Bright menelepon Jen dan dia membukakan pintu rumah untuknya." Dia bicara dengan pelan seolah-olah Prim akan bangun atau mengganggunya karena membicarakan tentang Win.

.

Bright meninggalkan Win berdiri sendirian di jalan masuk rumah tadi malam. Terima kasih Tuhan dia membawa ponsel. Membayangkan Bright sendirian dalam gelap sungguh tak mampu dia tanggung saat ini.

.

"Apa dia marah?" Sebenarnya apa yang sesungguhnya ingin Bright tanyakan adalah apakah ia marah pada Bright. Bagaimana mungkin dia tidak akan marah pada Bright? Bright lari meninggalkannya setelah membentaknya agar keluar dari mobil. Ketika ibu mengatakan pada Bright tentang Prim sesuatu dalam dirinya menyala dan Bright kehilangan akal.

.

"Joss bilang dia akan menjaganya..." Suara Frank melemah. Bright tahu apa yang sedang dipikirkannya. Meninggalkan Joss sendirian menjaga Win adalah sesuatu yang berbahaya. Ia kaya, sukses dan keluarganya tidak membencinya. Bagaimana jika Win menyadari kalau Bright membuang-buang waktunya?

.

"Dia hamil," kata Bright padanya. Bright harus memberitahu seseorang.

.

"Oh sial," gumamnya dan jatuh terduduk di kursi plastik keras yang terletak di sudut ruangan. "Kapan kau tahu?"

.

"Dia mengatakan padaku sesaat setelah dia kembali."

.

Frank menutup mulutnya dan menggeleng. Itu bukan sesuatu yang ia harapkan untuk didengar. Tapi kemudian dia juga tak tahu kalau mereka sudah bertunangan. Frank sudah meninggalkan Rosemary ketika Bright melamar Win. Bright tidak memberitahunya.

.

"Itulah kenapa kau melamarnya?" Itu sungguh bukan sebuah pertanyaan. Itu lebih mirip sebuah pernyataan.

.

"Bagaimana kau tahu tentang itu?"

.

Dia mengalihkan tatapan matanya ke arah Prim, "Prim yang memberitahuku."

.

Bright yakin Prim perlu melampiaskan kekesalannya. Fakta bahwa dia memilih Frank sungguh sesuatu yang menarik. Biasanya mereka berdua saling bermusuhan. Jarang sekali mereka menghabiskan waktu yang berkualitas bersama-sama.

,

"Dia tidak senang tentang itu," kata Bright.

.

"Tidak, dia tidak senang," kata Frank. Bright memandang Prim dan memohon kepada Tuhan agar Bright bisa menggantikan posisinya saat ini. Bright benci bahwa dia membutuhkannya dan ini adalah sesuatu tak bisa dia perbaiki untuknya. Bright sudah memperbaiki masalah yang dihadapi Prim sepanjang hidupnya. Dan sekarang ketika ia sangat membutuhkan yang bisa Bright lakukan hanyalah duduk di sini dan menatap tak berdaya.

.

"Dia pikir kau telah kehilangan akal. Jika dia tahu tentang bayi itu maka dia akan berpikir kalau kau melamar hanya karena bayi itu."

.

"Aku tidak melamarnya karena bayi itu. Aku melamarnya karena tidak bisa hidup tanpanya. Aku hanya perlu Prim memahami itu. Aku telah menghabiskan hidupku membuat agar Prim bahagia. Mencoba sekuat tenaga untuk memperbaiki masalah yang dihadapinya. Aku adalah ibu dan ayah baginya. Dan sekarang ketika aku telah menemukan apa yang membuatku bahagia dia tidak bisa menerimanya." Bright merasa tenggorokannya tercekat dan menggeleng. Bright tak akan menangis. "Aku hanya ingin dia menerima bahwa Win membuatku bahagia."

.

Frank menghela napas dalam-dalam. "Kurasa lama kelamaan dia akan menerimanya. Prim juga ingin kau bahagia. Dia hanya berpikir dia tahu apa yang terbaik untukmu. Sama seperti kau pikir kau tahu apa yang terbaik untuknya." Nada suara saat ia mengatakan bagian terakhir menghilang. Nada suaranya lebih dalam dari apa yang ia katakan. Atau Bright hanya kelelahan dan Bright hanya perlu tidur siang.

.

"Aku harap begitu," jawabnya, lalu Bright menyandarkan kepala di kursi dan memejamkan mata. "Aku butuh tidur siang. Aku tidak bisa begini terus. Kepalaku semakin kabur." Kursi yang ia duduki mengeluarkan suara gesekan di lantai saat Frank berdiri. Bright mendengarkan saat dia berjalan melintasi ruangan menuju ke pintu. "Tolong periksa keadaan Win untukku." Pinta Bright, membuka mata untuk memastikan Frank masih di sana dan mendengarnya.

.

"Akan kulakukan," Frank meyakinkan kemudian berjalan keluar pintu.

.

.

.

.

.

Dua hari berikutnya masih belum ada tanda-tanda perbaikan. Prim belum siuman. Bright harus mandi dan berganti pakaian karena ibu bersikeras. Bright tidak bisa bermusuhan dengannya dan khawatir tentang Prim disaat yang bersamaan. Bright hanya melakukan apa yang dia minta untuk membuatnya diam.

.

Hari ini Frank duduk di sini bersama Bright sepanjang hari. Mereka tidak banyak bicara tapi ditemani orang lain di sini cukup membantu. Ibu mengatakan bahwa dia tidak bisa menghadapi ini dan tinggal di hotel sepanjang waktu. Kadang-kadang Chantavit akan menjenguk untuk memeriksa, tapi Bright tidak mengharapkan apapun darinya. Dia tidak pernah menjenguk putri yang ia besarkan. Pria itu kehilangan organ vital dalam dirinya, yaitu hati.

.

"Aku bicara dengan Win hari ini," kata Frank, memecah kesunyian. Hanya mendengar namanya membuatnya nyeri. Bright merindukannya. Bright ingin dia di sini tapi itu hanya akan mengganggu semua orang. Bright menginginkan Prim membaik keadaannya. Ketika ia terbangun ia tidak perlu tahu kalau Bright ada di sini. Itu hanya akan membuatnya sedih.

.

"Kedengarannya dia seperti apa?" Apakah Win membencinya sekarang?

.

"Baik. Kurasa. Mungkin sedih. Dia khawatir tentang kau dan Prim. Dia bertanya tentang Prim sebelum dia bertanya tentangmu. Dia juga...dia juga bertanya apakah ayahnya baik-baik saja hari ini. Tidak yakin kenapa dia peduli tapi dia menanyakannya."

.

Karena Win peduli lebih dari yang seharusnya kepada semua orang. Termasuk dirinya. Dia terlalu baik bagi mereka dan Bright hanya akan terus menyakitinya. Keluarga Bright tidak akan menerimanya. Ayah yang mencampakkannya dan kini menikah dengan ibu. Gambaran itu mulai menggelinding dalam pikiran. Apa yang Bright lakukan hanyalah menyakiti hatinya dalam jangka panjang.

.

"Dia punya janji dengan dokter hari ini. Joss mengatakan padaku bahwa dia mengantarnya. Aku tidak tahu kalau Joss tahu tentang bayinya." Pertemuan dengan dokter yang akan Bright lewatkan lagi. Berapa lama lagi ia akan menanggung keadaan seperti ini? Bright bilang padanya bahwa dia dan bayi mereka adalah prioritas utama tapi ini kedua kalinya keluarga Bright mengalahkan pertemuan dengan dokternya. Dan kenapa Joss yang mengantarnya?

.

"Kenapa Joss yang mengantarnya? aku punya tiga mobil di garasi."

.

Frank menatap dengan pandangan kesal. "Ya, kau punya. Tapi kau tidak pernah memberi izin untuk mengemudikan salah satu mobilmu dan tidak pernah mengatakan padanya di mana ia bisa menemukan kuncinya jadi dia tidak akan menyentuhnya. Joss sudah menjadi sopirnya sepanjang minggu."

.

Sial.

.

"Win tahu kau terluka karena Prim. Dia seperti anakmu sendiri. Kau adalah satu-satunya orangtua yang pernah dia miliki. Tapi kalau kau tidak keluar dari keadaan ini dan menghubungi Win, aku tidak yakin kalau dia dan bayimu akan berada di sini ketika kau memutuskan untuk pulang. Tentu aku tidak ingin keponakanku memiliki nama belakang selain marga Vachirawit," bentaknya dan berjalan keluar ruangan.

.

.

.

.

.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top