BAB XLIII - Tamat
.
.
.
.
.
Bright memegang tangan Win dan melihat melalui bahunya saat dia membolak-balik majalah *parenting. Semua gambar popok dan benda bayi lainnya yang menakutkan mereka seperti kotoran bayi. Bright tidak mengatakan padanya tetapi kenyataannya hal-hal yang menyangkut tentang bayi mulai membuat Bright takut. Hole sempit dan seks di tengah malam dan ereksi manis Win yang membengkak adalah keuntungan utama dan itu mudah dilupakan mengapa semua hal tersebut bisa terjadi.
.
"Win Metawin." Seorang perawat memanggil namanya dan Bright melihat kearah berlian di jarinya. Dalam dua minggu nama belakangnya akan berubah. Bright telah siap untuk itu. Bright tidak suka dia dipanggil Metawin. Bagi Bright dia sudah menjadi Win Vachirawit.
.
"Itu kita," katanya, tersenyum pada Bright sebelum berdiri. Dia nyaris tidak terlihat sekarang. Bagaimana mereka berharap dapat melihat sesuatu yang tidak lebih besar dari kacang, Bright tidak yakin tetapi dia berjanji pada Bright mereka benar-benar dapat melihat bayi. Bayinya memiliki tangan dan kaki, kedengarannya gila.
.
Bright tidak melepaskan tangannya saat dia membawa mereka kembali ke ruang pemeriksaan. Beberapa kali perawat melirik kearahnya, Lebih baik dia tidak mengatakan jika Bright tidak boleh masuk ke ruangan tersebut karena Bright akan masuk. Ini adalah waktunya untuk melihat bayinya.
.
"Di sini," kata perawat, mundur ke belakang dan membiarkan keduanya masuk ke dalam ruangan. "Silahkan dan lepaskan semua pakaian dan ganti dengan baju ini. Dokter Nelson akan melakukan pemeriksaan organ vital juga hari ini. Tetapi kita akan memeriksa dengan ultrasonografi dulu."
.
Win tampak tidak berfikir itu adalah bukan masalah besar jika dia harus telanjang. Perawat kembali melihat Bright. "Apakah masalah jika orang ini ada di sini?"
.
Orang ini? Apa maksudnya?
.
Win tersenyum dan kembali melihat Bright. "Ya, orang ini adalah ayah sang bayi."
.
Perawat berdiri dan memberi Bright senyum lega. "Itu bagus sekali. Aku benci jika seseorang yang masih muda sepertimu melakukan semua ini sendirian."
.
Win tersipu dan masuk ke dalam ruangan kecil dengan tirai di depannya. Setelah perawat pergi meninggalkan Bright dan melangkah ke tempat yang tampak seperti sebuah ruangan ganti kecil.
.
"Apa yang dia maksud dengan 'orang ini'?" Tanya Bright.
.
Win menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya rapat. "Apakah aku harus menjawabnya?"
.
"Uh, ya. Terutama setelah komentar tadi." Bright mempersiapkan diri untuk mendengar jawaban yang tidak dia sukai.
.
"Joss mengantarku pada pertemuanku terakhir. Mereka mengatakan padanya jika dia bisa kembali dan aku mengatakan pada mereka tidak bisa kembali, dia hanya seorang teman."
.
Bright hampir melupakan hal itu. Bright mengerti kenapa dia diantarkan olehnya. Bright belum ada di sini. Tetapi mengetahui laki-laki lain bersamanya saat Win membutuhkan Bright, membuat Bright sulit diterima. Bright sadar wajahnya memucat dan membungkuk dan mencium bibirnya. "Tidak apa-apa. Aku harusnya ada di sampingmu. Tapi, aku tidak."
.
Win mengangguk. "Maafkan aku."
.
"Jangan. aku yang harusnya meminta maaf."
.
Pintu ruang pemeriksaan terbuka kembali dan Bright menolehkan kepala ke ruang ganti. Perawat menyeringai pada Bright dan menarik sebuah mesin dengan sebuah layar kecil di atasnya. "Apakah dia siap?" Seringai geli di wajah perawat itu lucu.
.
"Hampir," kata Bright kemudian melihat ke Win yang bersemu merah. Bright tidak bisa menahan tawa.
.
"Bergantilah, Win. Aku akan keluar."
.
Win mengangguk dan Bright melangkah keluar melalui tirai. Bright berjalan mendekati meja dan melihat kearah mesin. "Jadi ini cara kita melihat bayi?" tanya Bright heran bagaimana mereka melakukan ini.
.
"Ya. Karena Win menggunakan asuransi kesehatan maka kita harus menggunakan yang satu ini. Asuransi akan mengganti biayanya. Kami mempunyai alat 3D terbaru yang banyak digunakan para ibu dan aku harap asuransi akan menggantinya karena kau bisa melihat bayi sangat jelas. Tetapi tidak."
.
Bright berhenti dan menatap mesin lalu ke perawat. Win menggunakan asuransi? Apa-apaan ini? Bright tidak pernah berfikir tentang dia memerlukan asuransi. Bright selalu mempunyai uang yang banyak untuk membeli; itu bukan sesuatu yang Bright pikirkan.
.
"Aku ingin mesin 3D itu. Aku akan membayar berapapun harganya sekarang tapi aku ingin kantor ini memberikan yang terbaik."
.
Perawat melirik pada Bright dari anting-anting ke t-shirt yang terlihat bagus hari ini. Ini adalah salah satu pemberian ayahnya setelah melakukan tournya sekitar lima tahun yang lalu. Bright menyukainya tampaknya Win menyukai itu juga. "Aku...uh...kurasa kau tidak mengerti berapa banyak uang yang harus kau bayarkan untuk USG ini. Meskipun itu adalah sesuatu yang sangat bagus yang ingin kau berikan pada tuan Win itu sangat-"
.
"Aku mampu membayar semua prosedur yang ada. Aku bilang padamu dari sekarang aku yang akan membayar semuanya. Aku ingin USG yang terbaik untuk Win dan bayiku."
.
Perawat mulai membuka mulutnya saat Win berjalan keluar menggunakan baju katun yang tipis. "Jangan berdebat dengannya. Dia akan memberikanmu masalah jika kau melakukannya. Berikan dia USG 3D."
.
Perawat mengangkat bahu, "Okay, jika kau yakin, tetapi dia harus membayar terlebih dahulu."
.
Bright membuka domper dan menyerahkan kartu hitam American Express-miliknya. Matanya terangkat dan dia mengangguk lalu bergegas keluar dari ruangan.
.
"Aku seharusnya memberitahumu aku tidak apa-apa hanya dengan USG biasa tetapi itu akan menjadi sebuah kebohongan. Aku pernah melihat gambar USG 3D di majalah parenting dan aku benar-benar menginginkannya."
.
Win menyeringai seperti anak kecil yang baru pertama kalinya pergi ke Disney World. Hell, untuk mendapatkan senyumnya yang seperti itu Bright harus membeli mesin 3D sialan.
.
"Winku dan anakku mendapatkan yang terbaik. Selalu."
.
Pintu terbuka kembali dan perawat masuk mulai memperhatikan Bright dia seperti mencoba mengingat sesuatu. Dia menyerahkan kartu, Bright mengambilnya dan mengembalikannya ke dalam dompet.
.
"Apa kau anak Sunny SS?" akhirnya wanita itu bertanya.
.
"Ya. Sekarang ayo kita lihat bayiku," jawab Bright.
.
Wanita itu mengangguk dengan semangat dan kembali melihat kearah Win. "Mesin 3D ada di ruangan khusus. Apakah kau merasa nyaman berjalan melalui lorong itu?"
.
"Apakah seseorang akan melihatnya?" tanya Bright melangkah di depannya karena Bright yakin dia tidak nyaman dengan ini. Perawat membuka lemari dan memberikan selimut. "Ini bungkus ini di sekelilingnya."
.
Bright membungkusnya hingga dia benar-benar tertutup. Win mengatupkan kedua bibirnya mencoba untuk tidak tertawa. Bright mengedipkan mata dan memberikan sebuah ciuman di hidungnya. Mereka berjalan menyusuri lorong dimana melewati dua pasang perawat lain dan dokter Win yang bertanya mengapa mereka pindah. Perawat segera memberitahunya bahwa baru saja membayar untuk 3D dan dokter sangar senang saat dia mengikuti mereka masuk ke dalam ruangan.
.
Win berbaring di atas meja dan mereka mulai menyiapkannya saat Bright duduk dengan sabar menunggu. Begitu perut Win telanjang, perawat memberi beberapa gel di atas perutnya kemudian menatap Win dengan seulas senyum hangat. "Apa kalian ingin mengetahui jenis kelamin bayi kalian?"
.
"Tanyakan pada ibunya," jawab Bright, kesal karena dia bertanya pada Bright bukan pada Win.
.
"Aku ingin tahu," kata Win, melirik ke arah Bright untuk memastikan.
.
"Aku juga," Bright setuju.
.
Kemudian dokter mulai menggerakan sesuatu di dalam perut Win dan suara pukulan kecil memenuhi udara. Itu lebih cepat dari biasanya. "Apa itu detak jantung bayiku?" tanya Bright sambil berdiri karena tidak mungkin lagi duduk. Jantungnya berdetak cepat seperti yang Bright dengar di layar.
.
"Ya itu detak jantungnya," jawab dokter. "Dan di sana...dan di sana dia berada," katanya.
.
Bright mulai menatap layar ketika sebuah kehidupan kecil terbentuk. "Dia laki-laki?" tanya Win.
.
"Ya, ini bisa dipastikan anak laki-laki," jawab dokter.
.
Bright mengulurkan tangan dan meraih tangan Win, tidak bisa mengalihkan pandangan dari layar. Itu bayi mereka. Bright akan memiliki seorang putra. Sialan...Bright juga akan menangis.
.
.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
.
*parenting: ilmu tentang pengasuhan anak, cara mendidik, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar
.
.
.
.
.
[a/n : ini ff sudah selesai anak-anak! Silahkan maki Bright sesuka kalian. Oke, dan saya akan menghilang dengan tenang. Terimakasih atas apresiasi kalian, semoga ibadahnya lancar ya, jaga kesehatan! Jangan lupa bahagia! Salam Sayang! Badut]
.
Note : ah, yang nggak puas karena Win nggak nyiksa Bri di sini tenang! Ada cerita TRAP, di sana saya jamin kalian bisa lihat gimana Bright Vachirawit di siksa oleh Win Metawin. Oke, Terimakasih!
.
p.s : mau adegan delapan belas coret nggak? Saya jadiin part special aja kalo udah gak panas hatinya, kkkkk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top