Why

Sebuah bus wisata berjalan dengan kecepatan sedang. Jung Yonghwa bersama sang anak, Jung Yoonso dan kekasih anaknya, Cho Kyuhyun ingin pergi ke Gwangju mengunjungi rumah nenek Yoonso dan berlibur.

"Kalian sudah menjalin hubungan berapa lama?" Tanya Yonghwa.

"Sudah 5 tahun Abeonim" jawab Kyuhyun.

"Dan berapa umurmu Yoonso-ah?" Tanya Yonghwa.

"Bagaimana bisa kau lupa umurku, Appa?" Tanya Yoonso balik dengan sebal.

"Okay, 25 tahun.. Lalu kau nak?"

"Aku 28 tahun Abeonim" jawab Kyuhyun, Yonghwa tersenyum.

"Sudah seharusnya kau melamar putri-ku 'kan?"

Pertanyaan ini lagi...

"Appa! Bicara apa sih!" Protes Yoonso.

"Aku sedang menabung untuk pernikahan" jawab Kyuhyun santai.

'Apa? Menabung? Kerjaanmu saja tidak jelas malah sering menghambur uang demi game yang tidak ada gunanya untuk masa depan. Dasar pria sinting'

Yoonso benar-benar sudah lelah dgn Kyuhyun, Kyuhyun pantang melepaskannya.

"Shim Changmin, kau kenal dia nak?" Tanya Yonghwa pada Yoonso.

"Kenal. Anak pemilik toko snack yang tinggi itu, kan? Kenapa?" Tanya Yoonso balik.

"Ia baru pulang dari eropa mengambil gelar master-nya dan membangun pabrik mainan di Gwangju" jawab Yonghwa.

"Lalu urusannya denganku apa?"

"Dia mencarimu"

"Nanti juga bertemu"

"Aku lebih setuju kau dengan Changmin daripada Kyuhyun"

Suasana hening.

"Apa maksud Abeonim?" Tanya Kyuhyun menahan amarahnya.

"Kau tidak memiliki kerjaan tetap dan rumah tetap, bagaimana anakku akan hidup?"

Ternyata materi.

"Appa, hentikan"

Duarr!

Brakkk!

Kecelakaan terjadi pada bus wisata ini yang dikarenakan sebuah mobil truk menabrak bus ini saat ada ditikungan tajam dan mobil bus ini terguling.

"Appaa!!!" Teriak Yoonso.

"Appa menitipkan... Ahhh kau pada Changmin.." Ujarnya terbata dengan tubuh terjepit kursi bus.

"Jangan konyol! Kau bisa bertahan!" Teriak Yoonso khawatir.

"Turuti appa nak" ujarnya lalu menutup matanya, untuk selamanya.

"Appaa?! Appaa!! Andwae!!!! Appaaa!! Ireonaaa!!!!" Teriak Yoonso menggila.
Kyuhyun menarik Yoonso keluar dari sana dan tak lama bus itu meledak dan terbakar.

"Tidak!! Appa!!!!!!!!"

.

Yoonso pindah ke Gwangju karena harus mengurus segala macam keperluan disana. Ayahnya adalah dermawan baik tak sedikit orang pun yang membantunya.

Saat upacara kematian ayahnya, Kyuhyun tak datang.

Yoonso melihat pria jangkung nan tegas bersujud didepan foto dan abu ayahnya.

"Itu Shim Changmin" ujar relasi ayahnya, Yoonso lalu tersentak.
Changmin menghampirinya.

"Yoonso?"

"Changmin?"

Setelah pertemuan itu, Changmin mengajaknya keluar dari rumah duka itu dan mengajaknya bicara.

"Apa kabar gadis-ku?" Tanya Changmin membuka obrolan.

"Aku baik tapi ayahku tidak" jawab Yoonso, Changmin merangkul bahu Yoonso agak erat.

"Sshhh ayahmu sudah tenang diatas sana bersama ibumu, ada aku sekarang, tenanglah" jawab Changmin menenangkan lalu tak lama Yoonso terisak.

"Ayahku merepotkanmu 'kan Min?" Tanya Yoonso, Changmin tersenyum.

"Tentang apa? Menjagamu? Itu adalah keinginan aku sendiri bukan keinginan ayahmu" jawab Changmin, Yoonso kemudian menatap Changmin penuh tanda tanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Yoonso.

"Kau tidak peka, ya?"

"Apa?"

"Aku mencintaimu, kau tahu?"

"Bohong"

"Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu didepan orang yang menyatakan cinta padamu?"

"Bohong,aku tidak percaya"

"Kenapa?"

"Kau hanya kasihan padaku yang sebatang kara 'kan?!"

"Demi neptunus dan saus tartar Yoonso! Apakah aku serendah itu?!"

"..."

"Apakah aku terlihat main-main?"

"..."

"Aku dari eropa datang ke kampung halaman rumahku hanya ingin bertemu dengan kekasih kecilku dan melaksanakan janji yang sudah kubuat dulu"

"..."

"Menjadikan kau milikku, menikahimu"

Deg

Kata-kata itu.

Yoonso teringat akan kekasihnya.

"Aku tahu kau memiliki kekasih"

"Kenapa kau tetap bersikeras kalau begitu?"

"Toh kalian belum menikah, mengambilmu darinya adalah tujuanku sekarang"

"Kau licik"

"Karenamu"

"Terserah"

"Lalu mana kekasihmu?"

"..."

Yoonso membiarkan angin musim dingin menerpa wajahnya dan membiarkan angin itu membawa dirinya pergi.

"Kau harus disisiku, mengerti?"

"Tidak bisakah kau tenang tuan Shim?"

"Ayo masuk kedalam, kau ingin abunya ditebarkan atau tidak?"

"Tidak"

Lalu Yoonso menyelesaikan acara pemakamannya itu bersama Changmin dan para relasi ayahnya.

.

Kyuhyun semenjak kecelakaan itu tak pernah memunculkan dirinya sedikitpun.

"Kau mau kemana?" Tanya Changmin saat melihat Yoonso keluar kamar.
Oh Changmin kini tinggal satu atap dengan Yoonso guna menjaganya, warga desa juga tak masalah dengan hal itu karena mereka berteman sejak kecil.

"Seoul"

"Oh, Kyuhyun?"

"Hmm"

"Kuantar mau?"

Yoonso berfikir sejenak.

"Tidakkah hatimu sakit?"

"Tidak, asal kau tersenyum sakitnya juga akan hilang dgn sendirinya.."

Yoonso terdiam sejenak, hatinya berdenyut tak nyaman mendapat jawaban sesantai itu dari Changmin.

"Baiklah, antarkan aku ke Seoul"

.

Lalu mereka pergi ke Seoul dan saat perjalanan hampir sampai di Kyunghee University Yoonso menelpon Kyuhyun.

"Kyuhyun-ah"

"Oh? Chagi! Oraenmaniya!"

"Kau dimana?"

"Aku tidak di Seoul"

"Aku tanya kau dimana tuan Cho"

"Aku di Busan"

"Sedang apa kau disana?"

"Tidak ada"

Lalu ekor mata Yoonso melihat Kyuhyun sedang berjalan mesra dengan seorang wanita yang ia kenal. Seo Joohyun.

Pip

"Kenapa dimatikan?" Tanya Changmin.

"Menepi sekarang" perintah Yoonso.

Changmin menepi lalu membiarkan Yoonso keluar lalu ia meelihat Yoonso menampar Kyuhyun dan menjambak wanita disamping Kyuhyun itu.

Oh Changmin tahu Kyuhyun dari foto-foto dikamar Yoonso.

Tak lama Yoonso masuk mobil lagi.

"Jalan Min, ayo kita ke Gwangju"

"Ada apa?"

"Aku memutuskannya"

"Oh..."

Mendengar kata itu membuat Changmin senang dan sedih sekaligus. Senang akhirnya kesempatan itu datang juga dan sedih melihat kekasih hatinya disakiti sperti itu.
Seminggu setelahnya mereka berpacaran.

"Aku akan membuka lembaran baru denganmu, tuntun aku untuk mencintaimu"

.

Itulah kata-kata Yoonso untuk mengawali hidupnya.

Sudah 5 bulan berjalan.

Tak mungkin satu rumah diisi oleh manusia berbeda jenis tak melakukan apapun, kabar gembira menghampiri keduanya, Yoonso hamil 5 minggu.

"Min, aku tak yakin"

"Apa?"

"Ini anakmu atau bukan"

"Aku tidak peduli, itu adalah darah dagingmu sendiri. Apapun itu dia anakmu. Anakmu adalah anakku juga" jawab Changmin.

Changmin memaklumi gaya hidup Yoonso yang agak mengikuti budaya barat. Changmin juga melakukannya saat di eropa sebagai 'one night stand'.

"Kau harus memberitahu Kyuhyun"

"Untuk apa?"

Changmin diam,dia juga tidak tahu.
Dan sudah berjalan 6 bulan ternyata Kyuhyun juga peka. Ia menelpon Yoonso.

"Apakah kau hamil?"

"Hmm"

"Anak siapa?"

"Entah"

"Sial! Gugurkan!"

"Siapa kau berani memerintahku? Ini rahimku!"

"Tapi terdapat darahku mengalir di janinmu!"

"Belum tentu itu adalah anakmu!!!"

Pip

Sebulannya tak ada apapun sampai suatu malam Yoonso berjalan sehabis membeli kebutuhan rumah tangga dari Seoul ke Gwangju sendirian namun nahas.... Mobilnya ditabrak dari sisi kiri oleh truk sampah sehingga mobilnya berputar dan menabrak tiang lalu lintas.

Changmin.

Sebuah kebetulan bahwa Changmin ada di Seoul dan sedang berhenti karena lampu merah lalu melihat plat mobil kekasihnya.

"Yoon..so?!"

Ia keluar dari mobilnya dan berlari kearah mobil itu, lalu orang-orang menghampirinya.

"Yoonso-ah!!!"

Darah mengalir deras dari selangkangannya dan merembes.
Yoonso keguguran.
Ia dibawa kerumah sakit dan janinnya tak dapat diselamatkan.
Janin yang hampir sempurna dan ditunggu kehadirannya, pergi karena supir truk sampah yang dibayar besar oleh seorang bajingan bernama Kyuhyun.

Changmin menuntut hukuman berat pada Kyuhyun. Kyuhyun tak dapat dukungan apapun sehingga ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun penjara karena perencanaan pembunuhan.

Yoonso terbangun dan memegang perutnya.

"Anakku!?"

"Maafkan aku Yoonso..."

"Hiks, Min.... Anakku..."

"Dia juga anakku, kumohon berhenti menangis"

Changmin mengetahui sesuatu. Saat janin itu dikeluarkan ia meminta tes DNA miliknya dengan janin itu dan hasilnya positif.

Kyuhyun membunuh darah daging yang salah. Itu adalah janin dari Yoonso dan Changmin. Buah cinta mereka.

"Hiks? Maksudmu min?!" Tanya Yoonso, Changmin memberikan kertas berisi pernyataan.

"Bacalah sayang, kau akan bersyukur tidak pernah menggugurkannya..."

"..."

Yoonso membacanya lalu berteriak histeris.

"Aaaaaaa!! Min!! Ini anak kita?! Anak kita!!!! Kenapa ini terjadi?! Aku sudah melindunginya dan merawatnya! Kenapa ia meninggalkanku?! Huaaaaa!"

Changmin memeluknya dan memberikannya pelukan hangat dan terlindungi.

Hatinya hancur saat tahu janin itu adalah buah cinta dirinya dan Yoonso. Walaupun bukan hasilnya tapi ia sudah menganggap janin itu sebagai anaknya.

Setelah memakamkan abu sang janin yang terdeteksi sebagai anak perempuan yang mereka beri nama Shim Yoonmin disamping kotak abu ayahnya Yoonso, Jung Yonghwa kini mereka memulai segalanya dari awal.

.

Changmin menikahi Yoonso dan kini Yoonso dikaruniai anak kembar berlain jenis kelamin bernama Shim Changso dan Shim Minyoon.

Changso si anak laki-laki yang tinggi dan Minyoon si anak perempuan yang imut, mereka sudah beranjak 5 tahun dan jika Changyoon masih hidup kini umurnya harusnya 7 tahun.

"Umma, appa~ eonni kenapa bersama halboji disurga?" Tanya Minyoon, Yoonso menatap Changmin.

"Karena eonni-mu sudah dipanggil Tuhan" jawab Changmin dengan wajah bijaksananya.

"Kenapa noona dipanggil Tuhan? Kok Changso belum dipanggil Tuhan? Appa punya nomor telepon Tuhan? Changso dan Minyoon mau menelpon dan bicara dengan Tuhan" oceh Changso.

Yoonso benar-benar pusing menanggapi Changso yang benar-benar menuruni cerewet suaminya.

"Memangnya mau bicara apa?" Tanya Minyoon.

"Noona menciumku semalam tapi ia tak hadir lagi paginya"

Deg

Anaknya cukup membuatnya merinding.

"Aku malah melihat ajussi tampan bersama eonni" timpal Minyoon tak mau kalah.

"Ajussi itu Yonghwa halboji, bukan?" Tanya Yoonso hati-hati, pasalnya ia merindukan ayahnya juga.

"Bukan! Minyoon tahu halboji kok umma! Minyoon pernah melihat ajussi itu diponsel umma!" Ujarnya menggebu-gebu.

Mereka sedang memperingati kematian Yonghwa yang ke 8 tahun dan Shim Changyoon yang ke 7 tahun sejak kepergian mereka dari sisi Changmin dan Yoonso.

"Foto siapa yang kau simpan?" Tanya Changmin.

"Foto kelulusanku" jawab Yoonso. "Tunggu! Ada yang tak beres!"
Kedua tiga ayah dan anak itu melihat ibu dan istri mereka panik hanya memperhatikan.

Yoonso menyalakan ponselnya dan membuka galeri lalu membuka foto kelulusannya bersama Hyerin, Yoonae, Hana, Minho, Yoochun dan Kyuhyun.

"Disini ada tiga pria" ujar Yoonso.

"Aku mau lihat umma..." Pinta Minyoon, lalu Minyoon tersenyum lebar.

"Itu dia ajussinya!!!! Ajussi tampannya!!" Teriaknya senang lalu Changso membekap mulut adiknya yang besar suaranya, mirip Hyerin ajumma, teman Yoonso.

"Yang ini?" Tanya Changmin menunjuk Minho, Yoonmin menggeleng.

"Yang ini?" Tanya Yoonso menunjuk Yoochun, Yoonmin kembali menggeleng.

"Yang dibelakang umma, aku juga semalam bertemu dengannya"

Deg

"Ahh aku lelah, annyeong noonaa, halbojiii~"

.

Lalu mereka pulang kerumah lalu menonton televisi.

'Daehan minguk news.
Seorang tahanan mati bunuh diri dengan menggantungkan dirinya dikamar tahanannya menggunakan seprai sebagai alat mengakhiri hidupnya.
Motif tahanan ini adalah karena halusinasi.
Bernama Cho Kyuhyun....'

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top