Bab 6

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Selamat membaca kesayanganku

****

Arsha menatap tajam Antariksa. Ia tadi tidak sengaja melihat Mahasiswa tersebut berbicara dengan Yola. Arsha tidak bodoh untuk mengartikan tatapan Antariksa yang menyukai Yola. Tebakannya pasti tepat. Arsha melangkahkan kakinya ke arah lapangan basket menghampiri Antariksa.

"Eh liat Pak Arsha kesini."

"Kebetulan banget sekalian bilang buat lomba Minggu depan."

Beberapa anak basket senang karena pembina club mereka datang. Mereka mengira Arsha kemari untuk mendukung pertandingan mereka. Sudah lama sekali Arsha tidak melatih mereka, meski Arsha memberikan pelatih pengganti yang baik.

"Hai pak!"

"Siang pak!"

"Pagi menjelang siang pak!"

Satu persatu dari mereka mulai menyapa Arsha. Namun pria itu hanya memberikan senyum. Arsha lebih memilih mengambil bola basket lalu mendekat ke arah Antariksa. Sontak hal itu membuat anak-anak penasaran dengan apa yang dilakukan Arsha. Suasana menjadi riuh.

"Kita battle berdua." Arsha melempar bola basket ke arah Antariksa. Ia ingin mengukur seberapa tangguh saingannya.

"Gila men! Mereka mau tanding."

"Udah lama nggak liat Pak Arsha main. Apa tambah hebat diusianya yang semakin tua?"

"Jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran Pak Arsha."

Antariksa tersenyum sambil menatap Pembina basketnya. Tentu saja ia merasa tersanjung bisa bertanding dengan sosok yang ia kagumi di kampus. Arshaka adalah tauladan kebanyakan mahasiswa. Pria itu bisa menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA hanya dalam jangka waktu 9 tahun. Selain akademik yang bagus tentu saja juga ahli di bidang olahraga. Arsha adalah perwujudan tokoh komik di dunia nyata.

"Sebuah kehormatan bisa bertanding dengan Bapak." Antariksa bangkit berdiri berhadapan dengan Arsha. Sedangkan Arsha menggulung lengan panjangnya sampai ke siku.

Mereka berdua berdiri di tengah lapangan. Antariksa mendribble bola, Arsha mencoba memblokir Antariksa untuk menembus pertahanannya. Lalu Antariksa melompat mencoba keberuntungan mencetak skor dari jauh, tapi sial Arsha lebih lincah. Pria itu melompat lebih tinggi lagi menghalau bola bahkan mengambilnya. Arsha mendribble bola dengan cepat, gerakannya lincah bahkan tak mampu dikejar oleh Antariksa. Bahkan dengan mudah Arsha mampu memasukkan bola ke keranjang.

Orang-orang yang menonton bersorak senang ketika Arsha mampu memasukkan bola. Ada juga yang masih menyemangati Antariksa. Suasana di lapangan sangat panas di tambah terik matahari yang semakin membakar.

Arsha mendribble bola kembali, Antariksa mencoba memblokir dan merebut. Tapi sayang Arsha lebih cepat dan tepat sehingga bisa lolos. Selanjutnya skor tercetak lagi. Arsha tersenyum dalam hati. Ternyata Antariksa bukan saingannya, skill-nya masih jauh di bawahnya. Berarti tidak akan ada yang bisa menyainginya mendapatkan Yola.

"Kamu bukan saingan saya."

"Jelaslah pak, saya mah masih amatir kalau bapak udah pro." Antariksa nampak tidak mengerti saingan yang Arsha maksud. Bukan saingan dalam bermain bola basket tapi saingan mendapatkan Yola.

***

Sebelum ke kos Yola mampir ke rumah makan untuk makan. Ia hanya memesan nasi sayur, gorengan dan es teh. Uangnya sudah menipis. Yola belum meminta kiriman kepada ibunya. Yola tidak ingin merepotkan ibunya terlalu banyak. Biaya kos, kuota untung ada WiFi di kos dan kampus, dan kuliah belum yang lainnya membuat Yola kasihan dengan ibunya yang single parent. Karena bukan hanya dia yang butuh biaya tapi adik laki-lakinya juga. Lebih baik ia yang berhemat yang terpenting ibu dan adiknya tidak kekurangan.

Yola kembali ke kos dengan suasana hati yang campur aduk. Jujur ia mulai baper dengan kode-kode abstrak yang diberikan Arsha padanya. Namun ia takut jika itu semua tidak nyata. Ia sadar diri ia tidak sebanding dengan dosen pembimbingnya. Bahkan dari segi otak. Mau jadi apa anak mereka nanti, jika ia menikah dengan Arsha yang super jenius?

Kasur adalah tempat ternyaman bagi anak kos setelah kuliah. Bahkan rasanya tidak ingin beranjak satu cm saja jika sudah terlena. Dulu Yola dan teman-temannya pernah telat gara-gara kasur. Mereka ketika istirahat pulang ke kos untuk rehat sejenak dan ujung-ujungnya mereka telat masuk kelas karena daya magnet kasur yang begitu besar. Nasib baik telat berjamaah. Jadi tidak begitu malu dan juga dimaklumi dosen ya paling di sindir habis-habisan.

Yola berbaring sambil membuka ponsel. Disaat itulah notifikasi dari grup WA jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia begitu banyak. Yola memiliki firasat yang tidak enak. Benar saja teman laknatnya yang mencie-ciekannya tadi memajang fotonya yang di bonceng Pak Arsha di grup.

Anjir! Astaga cobaan macam apa ini... Sabar Yola orang sabar disayang Pak Arsha... Astaga kenapa ujung-ujungnya yang diinget Arsha lagi. Yola menggelengkan kepala membuang pikiran itu jauh-jauh.

Pengen deh gantiin posisi Yola.

Yola tertawa kecil membaca pesan itu. Yola dengan ikhlas menukar posisinya.

Mereka pada heboh yang mempertanyakan hubungan seperti apa yang Yola miliki dengan Arsha. Yola cemberut membaca itu, dikira hubungan romantis apa yang ada tuh hubungan abstrak yang di bawa baper setinggi langit terus di hempas begitu saja. Tidak ada manis-manisnya.

Yol. Sempet grepe-grepe Pak Arsha ngk? Badannya pasti gagah bgt..

Mata Yola melotot membaca pesan itu. Tidak ingin tambah gila Yola memutuskan keluar dari grup. Dia jengah dengan semua chat yang ada disana. Bisa-bisanya mereka mengatakan hal seperti itu. Bener sih badan Arsha bagus tapikan Yola mana sempat mau pegang-pegang. Yola menggelengkan kepalanya membuang pikiran kotornya.

Kemudian Yola membuka pesan wattpadnya. Ia terkejut karena bersamaan datangnya pesan dari Prince Charming. Kenapa kebetulan sekali sih?

Prince Charming

Terimakasih sudah update.

AwLala

Sama2 sengaja kok update. Karena bimbingan. Takut ditagih sama dosen galak.

Prince Charming

Dosen galak? Segalak apa dia?

AwLala

Kayak harimau yg mau makan orang. Untung ganteng coba kalau enggk udah aku tendang ke Antartika.

Prince Charming

Memang berani?

AwLala

Enggak lah. Cuma sebel aja kok ada ya dosen nyebelin kayak dia. Nggak kasihan sama aku. Kalau kyk gini terus aku kpn lulusnya. Mau nangis rasanya ganti judul terus.

Prince Charming

Sabar ya, pasti kamu bisa.

AwLala

Selalu sabar menghadapi dosen rese tukang PHP. Pokoknya sebel bgt sok ganteng sok keren sok jagoan kayak ayam jago. Dasar Arshakampret!

Prince Charming

Kamu berani bgt ngatain dosen kamu kayak gitu. Kamu ngk takut dia tahu?

AwLala

Ngapain takut dia ngk bakal tahu. Akukan ceritanya cuma sama kamu. Jangan bilang-bilang ya sama Pak Arsha kalau misalnya kamu kenal dia.

Prince Charming

Oke.

AwLala

Makasih ya, kamu baik bgt beda bgt sama Pak Arsha. Kalau liat Pak Arsha tuh bawaannya mau nendang bokongnya.

Yola tersadar dia baru saja mengetik bokong. Kenapa ia malah bawa-bawa bokong Pak Arsha. Astaga otaknya sudah tercemar. Seksi sih tapikan! Hiks.. kenapa ia malah jadi membayangkan.

Prince Charming

Jgn capek2 ya, see you

Yola tersenyum membacanya. Moodnya akan berubah menjadi baik jika membaca pesan dari orang itu. Rasanya nyaman aja, padahal sosok prince Charming itu tidak nyata bahkan belum pernah ia temui.

Kemudian Yola teringat besok ia akan ketemuan dengan Arsha. Sialnya ia lupa kalau uangnya sisa 30 ribu rupiah. Astaga ke mall bawa segini mau makan apa? Bagaimana jika Arsha mengajaknya ke restoran mahal? Mati sudah hidup Yola! Tiga puluh ribu dapat apa? Haruskah ia pura-pura puasa saja di hadapan Arsha besok. Yola memijat pelipisnya pening, semua hal yang berhubungan dengan Arsha pasti membuatnya stress berkepanjangan. Lebih baik ia tidur dari pada semakin gila.

***

Yuk panaskan lapak ini

Gimana part ini?

Sebelum Next Vote dulu ya ♥️

Lapak Wajib Bar-bar

SPAM ♥️

SPAM 🔥

SPAM "AKU SUKA ARSHAKA" Buat yg mau tau kelanjutannya yaa



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top