Bab 49
Love dulu buat part ini ♥️
Selamat hari libur ♥️♥️
Sayang-sayangku ♥️
Jangan lupa follow vote and Coment
Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update... Vote juga ya 🙏🙏🙏
5K Komen yuk
****
"Kenapa harus pura-pura belum sadar?" tanya Lia kepada adiknya itu.
Ketika Yola pamit untuk pulang ke kos. Arsha bangkit dari tidurnya. Ia duduk bersender di sandaran tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar berwarna putih. Pria itu menghembuskan napas sebentar. Kemudian ia merapikan rambutnya sambil berkata, "Memberikan sebuah kejutan." Ia merahasiakan kesadarannya dari Yola, karena ia ingin melihat kesungguhan gadis itu mencintainya.
Apa Yola akan pergi meninggalkannya disaat ia tidak bisa melakukan apa-apa? Seperti Nabi Ayub yang diuji penyakit hingga sang istri meninggalkannya.
Lia menggelengkan kepalanya mendengar itu. Adiknya itu benar-benar aneh. Kadang ia tidak habis pikir bagaimana jalan pikirannya. Sama seperti anaknya -Bumi. Lia hanya kasihan dengan Yola yang setiap hari datang dan menangisi Arsha. Jika Yola tahu ini, pasti ia akan marah pada adiknya.
"Handphone aku mana mbak?"
Lia mengambil ponsel adiknya di dalam tas lalu memberikannya pada Arsha. Jujur ia lelah harus berpura-pura seperti ini. Ia tidak tega dengan Yola. Setelah memberikannya, Lia memilih untuk duduk di sofa pojok ruangan sambil memainkan ponselnya. Baru Lia, pihak rumah sakit dan Tunjung yang tahu bahwa Arsha sudah sadar.
"Sri, gimana lancar?" ujar Arsha ketika panggilannya diangkat Tunjung.
"Kamu bantu Bumi ya buat selesain kasus saya kemarin."
"Sabar aja sama Bumi. Omongannya memang nyakitin, walau memang yang diomongin bener semua."
Kasus yang mencemarkan nama baik Arsha sudah di proses ke meja pengadilan. Ia meminta Tunjung dan Danang membantu Bumi untuk mengumpulkan beberapa bukti. Arsha mematikan ponselnya lalu menaruhnya dinakas. Kepalanya masih terasa sakit akibat benturan, tubuhnya masih belum pulih sempurna. Ketika Arsha ingin mengambil segelas air. Suara pintu terbuka berbunyi.
Deg!
Arsha langsung membaringkan diri dan memejamkan mata. Ia sempat melirik kea rah pintu. Yang datang adalah Yola. Dalam hati Arsha berharap Yola tidak menyadari jika ia sudah sadar.
"Yola, kok balik lagi?" tanya Lia.
"HP aku ketinggalan mbak," jawab Yola.
Yola mencari ponselnya di nakas. Matanya menyipit melihat ponsel Arsha yang berada tak jauh dari ponselnya. Kenapa ponsel Arsha ada disana? Arsha belum sadar. Pria itu tidak mungkin menggunakan benda tersebut. Apa mungkin mbak Aurel tapi untuk apa? Yola menoleh ke tempat tunangannya berbaring. Pria itu masih sama seperti kemarin, belum sadarkan diri. Tapi, selimut yang digunakan Arsha sedikit berantakan. Apa mungkin Arsha sadar? Namun Yola menggelengkan kepalanya. Yola dengan telaten merapikan kembali selimut tersebut. Tak lupa memberikan kecupan di kenang.
"Cepet sadar, Mas Shaka. Lala kangen."
"Udah ketemu ponselnya?" suara Lia mengalihkan perhatian Yola.
"Udah mbak."
"Alhamdulillah."
"Mbak kok Hp Mas Shaka ada disini?" Lia terkejut mendengarnya.
"Tadi mbak pake buat nelpon Sri." Lia untung hapal nama orang yang selalu Arsha sebut jika sedang menelpon.
"Oh, Kak Tunjung." Lia bernapas lega, melihat tidak ada rasa curiga di mata Yola. Berarti situasi masih aman. Rasanya Aurel ingin menyantet adiknya itu karena menyuruhnya berbohong.
"Yaudah mbak, aku pamit pulang dulu. Nanti malam aku kesini lagi."
"Hati-hati dijalan ya."
Mendengar pintu ditutup mata Arsha langsung terbuka, yang tadi itu benar-benar menguji adrenalin. Hampir saja ia ketahuan. Ternyata Yola sekarang sedikit lebih pintar, tidak seperti dulu bisa ia kelabui. Lia berdiri di samping kanan tempat tidur sambil berkacak pinggang. Ia menatap adiknya itu garang.
"Kamu nggak capek kayak gini terus?"
"Mbak udah muak harus bohong terus!"
Arsha menghembuskan napas, lalu balas menatap kakaknya. "Nanti, Kak nunggu waktu yang tepat. Paling nggak setelah persidangan selesai."
"Terserah mbak udah capek!"
"Mbak,"
"hm."
"Persidangan lusa tolong tahan Lala untuk tidak datang. Suruh dia disini jaga aku."
"Jaga orang pura-pura sakit," balas Aurel sinis. Arsha mendesah, ia merasa tersindir. Seharusnya ia mati saja kemarin.
"Aku cuma nggak mau terjadi apa-apa sama Lala." Akhir-akhir ini banyak kejadian aneh. Dan semua itu berasal dari Latifah yang terobsesi dengannya. Wanita itu sedikit psycho dan Arsha takut terjadi sesuatu.
***
Flashback
Arsha baru saja akan pergi ke Malioboro untuk bertemu Yola. Ia terkejut mendapati Latifah berdiri di depan mobilnya. Apa lagi ini? badannya lelah habis mengajar di tiga kelas berbeda hari ini. Ditambah ia harus meladeni Latifah. Ingin rasanya Arsha membakar wanita itu. Padahal ia sudah berulang kali menolak. Kenapa masih saja nekat mendekatinya? Resiko menjadi pria tampan.
"Ada apa?"
Plak!
Latifah menampar Arsha dengan kencang. Air matanya turun membasahi pipi. Ia tidak menyangka jika orang yang ia cintai melaporkannya ke pihak universitas jika dulu tugas akhirnya dikerjakan oleh orang lain, sial!. Gara-gara laporan itu ia harus kehilangan gelar dan jabatannya. Namanya jadi buruk dan ia dipandang sebelah mata. Tentu saja hal ini juga berpengaruh pada ayahnya yang sedang menjabat sebagai dekan.
"Kamu tega banget hancurin karir aku!"
"AKU SALAH APA MAS?"
"APA SALAH AKU CINTA SAMA KAMU, MAS?"
"APA KARENA AKU CINTA SAMA KAMU, KAMU BISA KEJAM SAMA AKU, MAS? TEGA KAMU MAS NYAKITIN AKU! JELEKIN NAMA AKU. PADAHAL PERASAAN AKU TULUS SAMA KAMU, MAS. NGGAK PERNAH SEKALIPUN AKU NYAKITIN KAMU."
Arsha tertawa lalu merapikan rambutnya sejenak. Ia tersenyum kecil sambil bersedekap di depan Latifah. "Yang cinta sama saya itu banyak, bukan cuma kamu aja. Asal kamu tahu, bahkan hampir seluruh wanita di kampus ini suka sama saya. Tapi, apa permah mereka usik kehidupan pribadi saya?"
"Kamu boleh cinta sama saya. Tapi kamu nggak bisa memaksakan kehendak agar saya menyukai kamu. Apalagi sampai mengusik orang yang saya cintai. Kalau kamu sampai mengulangi perbuatan kamu lagi, terlebih nyakitin Yola. Saya akan balas lebih dari ini. Paham batasan kamu, kamu bukan siapa-siapa di hidup saya."
"Saya juga tidak pernah berharap dicintai oleh wanita menjijikan seperti kamu. Dasar Murahan!"
Setelah mengatakan itu Arsha pergi masuk ke dalam mobil. Ia juga membanting pintu mobilnya dengan keras. Ia tidak peduli dengan Latifah yang menangis seenggukan. Baginya Latifah pantas mendapatkan hal itu.
***
Pukul empat sore, di sebuah warung makan mie gacoan Yola dan ketiga temannya duduk menunggu pesanan datang. Mie gacoan salah satu warung makanan yang terkenal, selain rasanya yang enak. Nama menunya unik mulai dari mie angel, mie iblis, mie setan, es genderuwo, es tuyul, es pocong dan lainnya. Harganya juga tidak terlalu mahal untuk ukuran mahasiswa. Hari ini mereka merayakan keberhasilan Vivi atas seminar proposalnya.
"Kak Tunjung mana, Vi?" tanya Yola.
"Lagi sibuk ngurusin kasus tunangan kamu. Katanya lusa mau persidangan."
"Oh, iya. Maaf sampe lupa hari."
"Jangan terlalu setres Yol," sahut Adelia.
"Bener juga kata Adel, lagian gue yakin Pak Arsha bukan orang kayak gitu. Buktinya aja kalau ada kita-kita, nggak pernah tuh Pak Arsha matanya jelalatan kemana-mana. Bahkan ngajak ngomong aja kagak. Heran gue sama yang bikin gossip." Kiran berdecak kesal, bahkan sampai memukul meja.
"Aku penasaran aja sama tiga korban itu. Namanya kan disamarkan, videonya juga. Padahal aku mau cari tahu."
"Dimana-mana korban namanya ya disamarkan Yol, masa di pajang. Pasti bakal kena mental tuh orang." Balas Kiran.
"Curiga nggak sih, kasusnya tuh kok muuncul bertepatan sama berita kalau Pak Arsha mau diangkat jadi Dekan." Adelia mengutarakan pikirannya.
"Apalagi Dekan lama kita kan ayahnya Latifah. Kenapa gue curiga kalau kejadian ini ada benang merahnya sama mereka? Siapa tahu ayahnya Latifah dendam sama Arsha gara-gara bikin Bu Latifah dipecat?"
Pernyataan terakhir dari Vivi membuat Yola terdiam. Ia jadi curiga. Apalagi sebelum pertunangan ia memiliki masalah dengan Latifah. Apa mungkin semua ini ulah Latifah?
****
SELAMAT ANDA KENA PRANK!!!
Nggak kerasa udah mau menuju ending..
***
JGN LUPA NABUNG BUAT VERSI CETAK ♥️
TBC
Sebelum Next Vote dulu ya ♥️
Lapak Wajib Bar-bar
DILARANG SILENT
SILENT TEMENNYA KUNTI
SPAM ♥️
SPAM 🔥
SPAM "AKU SUKA ARSHAKA"
Tim mana Nih kalian?
✨Shaka-Lala
✨Sri-vivi
GUYS KALAU KALIAN SUKA BAB INI BISA DI SS TRUS DIJADIKAN SG DAN TAG AKU YA ♥️♥️♥️
Follow Instagram RPnya
@arshakaxavier.a
@awlala6
@vivi.andriana57
@tunjung24
@arshaka.lovers
@antariksaregal
@areska.langit
Gimana part ini?
Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?
Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?
Ada yg mau di sampaikan ke Ares?
Ada yg mau di sampaikan ke antariksa?
Ada yang mau di sampaikan ke Sri?
Ada yg mau di sampaikan ke Vivi?
Ada yg mau di sampaikan ke bumi?
Ada yg mau di sampaikan ke Lia?
Banyakin komen ya biar aku semangat updateeee
Jangan lupa follow Instagram @wgulla_ @wattpadgulla
Gulla Casssano
Istri sahnya song Jong Ki
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top