BAB 41
Tangan Yola masih bergetar sejak peristiwa tadi. Baru kali ini ia melihat adegan thriller yang nyata. Yola paling tidak bisa melihat orang melukai dirinya sendiri apalagi di depan matanya. Ia juga tidak ingin menjadi alasan kematian seseorang. Ia takut hidupnya tak tenang memikirkan itu.
"Ngapain lu kesini, tumben?" tanya Kiran bingung. Kehadiran Yola yang tiba-tiba di kosnya membuatnya terkejut. Temannya itu datang dengan keadaan yang kacau. Bahkan membawa tas besar yang ia yakini berisi pakaian.
"Ijinin aku nginep beberapa hari disini, ya Kiran."
"Aneh! Lo kan punya kos. Masa nginep di kos gue. Jangan bilang lu diusir gara-gara nggak bayar kos. Nggak lucu yol, sumpah!"
"Enggak bukan itu. Ada masalah lain." Elak Yola.
"Ada apaan memang. Coba cerita ke gua. Siapa tau gue bisa nambahin beban lo."
"Nggak jadi curhat nih."
"Canda keles..." Kiran kemudian meminta Yola untuk duduk di atas kasur.
Yola menaruh tasnya di dekat kasur. Lalu ia menghapus bulir-bulir air matanya yang jatuh. Meski kejadian tadi sudah lewat beberapa waktu yang lalu. Sakitnya masih ada disini. Hatinya terasa sesak.
"Bu Latifah ngancem aku tadi."
"Serius? Bu Latifah kok bisa ngancem lu? Memang ada masalah apa? Perasaan kalian nggak saling kenal."
"Aku juga bingung awalnya. Kamu tau sendiri kan aku nggak pernah komunikasi sama dia. Terus tadi dia tiba-tiba ngiris tangannya sendiri pakai pisau terua minta aku jauhin Mas Shaka."
"Terus lu nurutin dia buat jauhin tunangan lu?" Yola mengangguk mengiyakan pertanyaan Karin.
"Bego! Nggak ada otak lu nge-lepas cowok sebaik Arsha! Kalau gue jadi lu, biarin aja si Bu dosen Mam to the pus." Yola meringis mendengar ucapan Kiran.
"Kenapa temen gue bego semua. Nggak lu! Vivi! Kalian tuh mikirnya pake apaan sih!" Kiran rasa hanya dia yang waras di perkumpulan rempong ini. Baru kemarin ia mendapat curhatan Vivi yang patah hati hanya karena salah paham masalah ojek. Sekarang datang Yola dengan masalah yang menurutnya semakin aneh.
Kiran memang kalau di ajak curhat blak-blakan begini. Namun mau bagaimana lagi, jika ia di kos Vivi, pasti Arsha akan mudah menemukannya. Mengingat Vivi memiliki hubungan dengan Tunjung. Hanya Kiran harapannya.
"Aku takut beneran sumpah. Kalau kamu jadi aku pasti nggak bisa mikir. Sampai sekarang aja aku terus bayangin peristiwa tadi. Bahkan aku berpikir gimana kalau misal Bu Latifah nekat bunuh diri lagi. Aku nggak mau, jadi alasan rasa sakit dia." Kiran mendesah, sifat Yola yang paling ia benci adalah ini. Kadang kalau sudah overthingking imajinasinya kemana-mana.
"Kalau menurut lu itu keputusan yang tepat. Gue sebagai sahabat bakal dukung. Terpenting sekarang lu tenangin diri lu dulu. Pasti ada jalan keluarnya. Gue yakin kalau lu beneran jodoh sama Pak Arsha. Sejauh apapun kalian dipisahkan pasti kalian bakal dipersatukan dengan cara apapun." Kiran memeluk erat tubuh Yola. Ia mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Makasih ya, Ran."
****
Arsha sibuk membuka video tiktok untuk mencari siapa itu Vincenzo. Salah satu karakter di drama korea yang lagi Hits. Semua berawal karena mahasiswanya di kelas tadi bilang ia mirip dengan Vincenzo, bahkan aksennya berbicaranya. Selain itu juga Arsha ingin menjadikan tiktok sebagai bahan risetnya. Mengingat zaman sekarang sastra berkembang melalui teknologi digital. Bisa dikatakan menyelam sambil minum air.
"Bugiardo."
"Questo edificio es mío."
"Un diavolo scaccia l'altro." Ucap Arsha mengikuti apa yang Vincenzo katakan. Lalu ia membandingkan aksennya. Ternyata ia lebih unggul dari Vincenzo. Arsha tersenyum senang. Tidak akan ada yang bisa mengalahkannya. Termasuk wajah tampannya.
Ketika Arsha ingin mencari video Vincenzo yang lain. Tiba-tiba sebuah pesan dari Yola masuk. Arsha dengan sigap membukanya. Pesan yang dikirim Yola membuat Arsha panik. Ia berulang kali membacanya. Berharap itu tidak nyata.
From; Yola
|Maaf, aku ingin mengakhiri hubungan kita sampai sini mas.
|Aku udah nggak cinta lagi sama kamu.
|Aku rasa ini yang terbaik buat kita.
|semoga kamu bisa bahagia tanpa aku.
|Aku yakin kamu menemukan wanita yang jauh lebih baik dari aku.
|Selamat tinggal
Tidak mungkin!
Pasti ini hanya candaan.
Ini pasti prank!
Baru tadi pagi mereka bertukar sapa. Pasti Yola sedang menge-pranknya sama seperti video tiktok yang ia tonton tadi. Arsha menghembuskan napas sejenak. Lalu menghubungi gadis itu. Perasaan Arsha tiba-tiba jadi tidak enak. Nomer gadis itu tidak bisa dihubungi.
Sial!
Ternyata bukan prank!
Nomernya diblokir lagi. Selalu seperti ini, jika marah Yola bukannya menyelesaikan malah memblokir. Arsha mengambil kunci mobilnya. Lalu ia berlari keluar dari ruangannya menuju parkiran. Untung ia masih berada di area kampus. Jadi ia bisa langsung ke kos gadis itu.
Ketika sampai disana, nasib baik tidak berpihak padanya. Ibu kos mengatakan jika Yola menginap di kos Kirania. Sialnya lagi ia tidak mengenal sahabat Yola satu itu.
"Shit!"
"Mierda!"
Arsha frustasi, ketika ia membenturkan kepalanya ke stir mobil. Ia teringat sesuatu, akun prince charming. Yola belum mengetahui identitasnya yang satu ini. Ia hanya perlu memancing gadis itu untuk berbicara. Biasanya Yola akan lebih leluasa curhat. Sekarang Arsha harus berpikir jernih untuk menyelasaikan masalah ini. Ia harus mencari akar dari masalah ini. Setelah itu ia akan membakar akar itu hingga menjadi abu. Dan membuang abunya di laut.
****
Sampai di rumah Arsha langsung membuka laptop. Ia harap kekasihnya itu online. Ia masih mengganjal dengan pesan yang dikirim Yola tadi. Tidak mungkin Yola meninggalkannya tanpa alasan. Bukankah menikah dengannya adalah cita-cita gadis itu sejak lahir? Pasti ada yang disembunyikan Yola darinya.
Prince Charming
|Hay..
|Lagi apa?
| Gabut nih nungguin kamu bikin cerita baru.
Lebih dari tiga puluh menit Arsha menunggu. Bahkan matanya tak lepas memandang layar laptop. Kenapa lama sekali? Apa gadis itu tidak on? Seharusnya ada fitur online atau offline agar ia bisa tenang. Rasanya ia ingin melempar laptopnya hingga hancur berkeping-keping. Untungnya tak lama kemudian Yola membalas. Arsha langsung bersorak senang.
Awlala6
|Maaf belum ada ide
|Lagi gk mood juga buat nulis.
Prince Charming
|Kenapa nggak mood?
|Galau? diputusin pacar?
Awlala6
|Ya begitulah
|tapi disini aku yg mutusin. Jujur blm rela.
Prince Charming
|Trus knp diputusin kalau ngk rela?
|Memang alasan kalian putus apa?
|Kamu memang udh ngk cinta lg sama pacar kamu?
Awlala6
|Jujur aku masih cinta
|Ada alasan yg bikin aku harus putus. Aku takut bgt.
Prince Charming
|Cerita aja rahasia kamu aman sama saya
|Siapa tahu saya bisa kasih solusi?
Arsha mendesah ia semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Tidak biasanya Yola menarik ulur seperti ini. Karena sebelumnya hanya perlu pancingan sedikit dan gadis itu akan dengan mudah mengungkapkan isi hatinya.
Awlala6
|Jgn bocor ya. Ini rahasia kita berdua. Awas bocor kena azab bisulan dibibir nanti
Prince Charming
|Semua rahasia kamu aman sama saya
Awlala6
|Aku diancem sama Bu Latifah
|Dia bilang kalau aku ngk nurut, dia bakal bunuh diri.
|Aku ngk mau jadi alasan atas kematian seseorang. Aku takut bgt. Bingung mau ngapain. Jujur aku nggk tau mau ngelakuin apa. Udh putus asa cuma bisa pasrah.
Arsha mengeram marah membaca pesan tersebut. Sudah ia duga. Pasti biang keroknya tidak jauh-jauh dari Latifah. Awas aja setelah ini ia akan buat perhitungan. Tidak ada pengampunan lagi untuk Latifah. Kalau perlu ia akan jadikan wanita itu abu.
Prince Charming
|Kamu ngk diskusi sama pacar kamu mengenai masalah ini?
Awlala6
|Enggak. Aku takut bgt. Takut Bu Latifah nekat.
Prince Charming
|Apa gunanya kalian membangun komitmen jika tidak bisa saling terbuka satu sama lain? Seharusnya kalau ada masalah itu dipecahkan bersama-sama. Dicari jalan keluarnya berdua. Bukan asal lari sendiri begini.
|Ibarat peribahasa itu berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Yola
|Aku yg salah disini. Aku asal ambil keputusan.
|Posisi aku Ngk menguntungkan bgt. Bayangin aja ngeliat orang yg ngiris tangan didepan mata. Sp yg ngk tega liatnya.
Prince Charming
|Saya kasih solusi gmn biar masalah kamu cpt selesai
|Saya ngk mau penulis favorit saya kena mental hanya karena masalah ngk jelas seperti ini
Yola
|Memang kamu punya ide
Prince Charming
|Ada
|Kebetulan saya di Jogja.
|Gimana kalau kita ngobrol-ngobrol santai?
Mungkin ini waktu yang tepat untuk memberitahu identitas sebenarnya pada Yola. Hanya ini satu-satunya cara mereka bisa bertemu tanpa ada hambatan. Ia yakin Yola tidak akan menolak.
Awlala6
|Aku takut ketemu orang asing
|Gmn kalau kamu culik aku
Arsha tertawa membaca pesan itu. Ada sedikit rasa bangga karena kekasihnya itu tak langsung percaya dengan dunia virtual.
Prince Charming
|Dua hari lagi kita ketemu di titik nol kilometer Malioboro
|Disana ramai kalau saya culik kamu. Kamu bisa teriak atau telpon polisi
|Lagian buat apa saya culik kamu?
Awlala6
|Siapa tau kamu penjual organ2 tbh manusia
|Trs aku kamu mutilasi
Prince Charming
|Saya masih pengen baca karya-karya kamu. Jd mana mungkin saya mutilasi kamu.
|Nunggu versi novel cerita kamu aja. Saya penasaran setengah mati. Mana akhirnya kurang puas saya. Berasa dighosting.
Awlala6
|Oke kita ketemu
Arsha menghembuskan napas lega membacanya. Sekarang yang harus ia lakukan adalah membuat Latifah berhenti dengan obsesi gilanya. Ia akan menggunakan kartu As wanita itu. Kalau perlu ia akan membuat Latifah tidak akan muncul lagi di kehidupannya.
***
Spam next buat lanjut!!
100 komen langsung lanjut
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top