News 🔥 25
Day 19
"Hasil pemotretan kalian kemaren sangat bagus. Klien menyukainya. Dan kebetulan kalian memiliki image yang hampir sama." Jennie, Lisa dan Seulgi menatap manajer itu bersamaan. "Badas," tambah lelaki itu.
"Ah, begitu," jawab serempak ketiga gadis tersebut.
"Itu adalah jadwal selanjutnya kalian. Sebagai tiga besar, kalian akan menjadi lebih sibuk dari yang lainnya. Kalian mengerti hal ini bukan? Terutama Jennie. Kau akan menjadi yang tersibuk diantara kalian."
"Iie, arraseumnida."
Seulgi tampak melirik ke arah Jennie. Meskipun Jennie tidak menyadari hal itu, tapi Lisa menyadarinya.
Apa mungkin yang dikatakan Rosé itu benar? - Lisa.
"Seulgi-sshi," panggil manajer tersebut.
"Iie?"
"Kau dan Lisa akan menjalani pemotretan dengan model laki-laki di tiga besar. Jennie individual di majalah Dazed."
"Baiklah, manajer," jawab ketiganya.
Usai manajer itu keluar dari ruangan rapat. Lisa langsung mendekati Seulgi. Tanpa logika, tiba-tiba ia memojokkan gadis itu ke tembok. "Kuberitahu kau untuk pertama dan terakhir kali." Jennie syok dengan kelakuan Lisa. "Jangan pernah bermain-main dengan api jika tidak ingin terbakar."
"Apa kau gila? Apa maksudmu?" Seulgi mendorong Lisa menjauhi tubuhnya, namun sayang, Lisa bertenaga jauh lebih besar dibandingnya.
Gadis blonde itu mencengkeram pergelangan tangan Seulgi. "Apa tujuanmu ke YGKplus?"
"Yak! Kau siapa memperlakukanku seperti ini?"
Bug.
Lisa memukul tembok. Jantung Seulgi berdetak jauh lebih cepat. "Kalau tujuanmu kemari untuk menyentuh Roséanne Park. Akan kupastikan sentuhanku padamu akan jauh lebih menyakitkan dari yang kau lakukan padanya."
Seulgi mendengus. "Heol. Jadi, kau temannya Rosé? Apa dia mengadu hal yang aneh-aneh padamu? Ngomong ap-"
Bug.
"Tidak penting kau tahu. Hanya ingatlah ucapanku." Lisa menatap tajam manik mata Seulgi. "Aku adalah orang yang selalu menjaga omonganku. Permisi." Kakinya lantas membawanya keluar dari ruangan tersebut.
Seulgi syok.
"Ah, dan satu lagi. Aku tahu kau memiliki mata yang tajam, tapi tolong kendalikan tatapanmu pada Jennie."
Jennie terkejut. "Apa maksudmu?" Lisa hanya menghela napasnya kemudian pergi.
Seulgi mengepalkan tangannya.
***
"Dia bahkan sekarang ijin tidak masuk sekolah. Secara resmi." Bobby memandangi surat ijin di tangannya. "Siapa yang membuatkannya surat ijin?" Lelaki itu memandang Hanbin. "Apa dia pulang ke rumah?"
"Kurasa tidak."
"Lalu, apa?"
Hanbin menyerahkan ponselnya.
Tiga model baru YGKplus terlihat menjadi model salah satu brand sepatu olahraga ternama.
Mata Bobby membulat. "Ige mwoya?"
Hanbin merebut kembali ponsel itu. "Saat ini aku sangat amat terkejut."
"Aku juga."
Satu ...
Dua ...
Tiga ...
"WOAH! DAEBAK!" pekik mereka bersamaan. "YASSS!!"
"Apa ini mimpi?" Hanbin lantas mencubit nipple Bobby. "Aya! Sakit, bodoh!"
"Berarti bukan mimpi."
*jangan mikir yadong pleseu 😅
"Gila. Keren banget si Lisa."
"Guys! Berita besar!" Seorang yeoja tiba-tiba berlari masuk ke kelas. "Kalian sudah lihat berita ilykpop terbaru?" Mayoritas menggeleng. "Cepat buka!"
*ilykpop itu nama samaran ya 😉
"Ah, pasti dia ingin mengumumkan kalau Lisa jadi model YGKplus," tebak Bobby.
"Ige mwoya?" pekik salah satu murid perempuan. "Apa ini beneran Lisa?"
"Lihat namanya baik-baik. Namanya tertulis Lalisa Manoban." Bobby tersenyum gigi kelinci. "Adakah Lalisa Manoban yang lain?" Lalu menaik-turunkan alisnya.
"Woah!" Seisi kelas langsung gempar dengan pemberitaan terbaru.
"Woah! Dia rank dua di audisi YGKplus."
Hanbin terdiam. Ia bangkit dan keluar dari kelas. Lelaki itu menekan tombol panggil seseorang. "Ah, tidak aktif."
Apa dia meminjam uang pada agensinya? - Hanbin.
Kecemasan jelas terlukis dalam sorot mata lelaki itu.
***
"Baiklah. Ada berita apa untuk pagi ini?" Jaewon membuka ilykpop. Dia memang gemar mencari tahu berita ter-uptodate.
Retinanya menajam. "Ige mwoya?" Ia mengucek mata. "IGE MWOYA?" pekikan itu membuat Taeyong yang baru saja melangkah masuk ke dalam kedai langsung menoleh.
"Ada apa?"
"Lihatlah berita terbaru ilykpop," jawab Jaewon tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel miliknya.
"Ada apa sih?" Taeyongpun ikutan membuka, "ige ..." lelaki itu memandang Jaewon yang juga menoleh ke arahnya.
"JENNIE?"
***
Junhoe meremas kaleng alkohol. Ia berdiam diri dalam apartemennya. Usai dipecat dari YGKplus, ia tidak memiliki pekerjaan apapun.
Seseorang yang dipecat dari YGKplus selalu dianggap tidak kompeten oleh perusahaan lain. Seharusnya ia mengundurkan diri, itu jauh lebih aman untuknya.
Junhoe kembali mengaktifkan ponselnya setelah beberapa hari ia matikan.
Kumpulan berita dari ilykpop tiba-tiba muncul di ponselnya. Ada satu yang menarik perhatiannya. Ia tersenyum sinis. "Aku pergi, mereka justru mencari model baru?" Lalu lelaki itu membuka beritanya.
Tiga model baru YGKplus terlihat menjadi model salah satu brand sepatu olahraga ternama.
Betapa terkejutnya dia. "Kang-Seul-Gi?"
Untuk apa dia pergi ke YGKplus? - Junhoe.
"Jangan-jangan ..." Junhoe tak bisa berpikir jernih, ia langsung menyambar jaketnya.
***
Jennie menahan langkah Lisa. "Kenapa kau memperlakukannya seperti itu?"
"Aku ada alasan." Lisa melepaskan tangan yang menggenggam pergelangannya tangannya itu, pelan.
Tentu saja Jennie tidak akan menerima semudah itu. Gadis itu kembali menahan Lisa. "Kujelaskan di dorm saat ada Jisoo dan Rosé juga." Gadis blonde itu mencoba untuk menahan amarahnya. "Ini di kantor."
Jennie tidak bisa berbuat apa-apa. Sadar bahwa Lisa memang tidak bisa dikendalikan.
Kenapa dia semarah itu pada Seulgi? Memang apa yang telah gadis itu lakukan padanya? Apa ... dia marah karena cerita Rosé? Konyol. Dia bukan tipe yang seperti itu. Dia cuek sepertiku. - Jennie.
***
Jisoo pergi ke kedai milik Jinyoung. "Karena walau hanya koki sementara, aku tetap harus mengatakannya." Gadis itu tersenyum di depan kedai Jinyoung.
"Selamat pagi," sapanya pada seluruh karyawan.
"Pagi Jisoo-sshi."
"Apa urusanmu telah selesai?" Jinyoung bertanya dengan senyum manis yang tersungging di bibirnya.
"Belum."
Alis lelaki itu terangkat. "Lalu kenapa?" Ia memiringkan kepalanya.
"Bisa bicara sambil duduk?"
"Ah, iya, silahkan duduk."
"Begini, Jinyoung-sshi, apa koki kalian sudah sembuh? Atau koki pengganti telah ada? Aku membantu kalian waktu itu karena koki pembantu kalian belum datang, lalu sampai beberapa haripun, koki itu masih belum datang? Apa dia berada di luar daerah Seoul? Atau-"
"Aku sengaja menyuruhnya tidak datang."
Jisoo tersenyum. "Aku tahu."
"Kau tahu?" Jinyoung tidak menduga mendengar jawaban seperti itu dari Jisoo.
Gadis itu mengangguk. "Aku tahu. Karena aku menyadari hal aneh itu sejak pertama membantumu disini. Kau bilang belum datang tapi sampai berhari-hari tetap aku yang menjadi koki pembantumu."
"Maafkan aku. Seharusnya aku tidak melakukannya."
"Tidak apa-apa. Aku menyukainya. Aku jadi bisa merasakan berada di dapur dan sibuk memasak pesanan pelanggan. Tapi ..." Jisoo memandang Jinyoung, "...cukup sampai disini, ya, Jinyoung-sshi."
Jinyoung seakan tidak rela mendengarnya. Ia ingin menyumpal telinganya dengan kapas yang tebal agar kata-kata itu tak dapat ia dengar. Tapi takdir berkata lain. "Ya, kau bisa menjalankan aktivitasmu seperti biasa. Aku minta maaf telah merepotkanmu, Jisoo-sshi."
"Siapa memangnya yang merasa repot?" Jisoo lantas menggeleng. "Tidak sama sekali. Ini menyenangkan. Dan bukan karena itu aku mengatakannya."
Jinyoung menatap manik mata Jisoo. Lalu?
"Aku memiliki pekerjaan tetap sekarang."
"Bukankah kau masih kuliah?"
"Iya," Jisoo mengangguk-angguk, "tapi aku juga akan bekerja."
"Jadi, pekerjaan apa itu? Apa kau menjadi koki untuk restoran lain? Atau ... manajer?"
Jisoo menggeleng. "Bukan."
"Lalu?"
"Aku tergabung bersama YGKplus sebagai model baru mereka."
"Mwo?" Jinyoung tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya.
***
Saat ini Junhoe telah berada di depan bangunan YGKplus. Napasnya sangat kacau. Wajahnya yang tak terawat selama beberapa haripun juga sangat kacau.
Iapun masuk ke dalam gedung tersebut.
Tapi karena tidak memiliki kartu identitas, maka iapun tidak diijinkan masuk ke dalam gedung. "Biarkan aku masuk!" paksanya.
"Tidak bisa." Satpam itu menahan Junhoe untuk tidak memasuki gedung.
"Aku Go Junhoe! Aku pernah jadi photografer disini! Biarkan aku masuk!"
"Tidak bisa. Anda bukan lagi staff disini, Pak. Silahkan pergi. Jangan mengacau disini."
Saat itulah, Rosé datang ke gedung YGKplus.
"Ada apa ini?"
"Anyeonghaseo, agasshi." Satpam itu menunduk. Junhoe membalikkan badannya.
Rosé tersentak kaget. "Kau?"
-TBC-
***
Nulis kilat ...
Yuhu!!!
Entah, mumpung ide ngalir 😂😂
Doain biar gak tiba-tiba mampet, biar update terus 😆😆
Maddi itu penulis tanpa konsep. Hanya main konsep yang Maddi ingat, jalannya cerita itu gak terduga, bahkan Maddi sendiri gak bisa menduganya. Karena biasanya, hari ini nulis, hari ini update. Jadi, gak ada yang tahu apa yang terjadi di chapter selanjutnya. Semua itu misteri. Maddipun gak tahu 😂😂
Kenapa gak ada konsep setiap part? Karena Maddi gak mau terkekang. Kadang ide yang baru jauh lebih bagus dibanding yang sudah dipikirkan sejak lama.
Tapi main konsep tetaplah main konsep. Ceritanya gak akan ngelantur kemana-mana seperti GGS kok 😉😉
Enak ya? Bukan hanya pembaca aja yang penasaran, penulisnya pun penasaran.
See you 😙😙
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top