I Remember 🔥 36
Day 25
Penjaga CCTV itupun memutar rekaman pada tanggal 13 September 2015.
"Hentikan rekamannya," perintah Dokter tersebut pada penjaga CCTV.
"Ada apa dok?" tanya Rosé.
"Pasien yang didorong oleh perawat laki-laki itu ... adalah laki-laki yang kau tabrak, Rosé-sshi."
Aku? Menabrak seseorang? Bukan kecelakaan tunggal? Pertanyaan-pertanyaan itu berkelebatan di benaknya.
"Kalau begitu, Ahjussi, tolong perbesar gambarnya."
Gambar itupun diperbesar. Tampaklah seorang lelaki berpostur tinggi tegap memakai masker.
Tapi mata lelaki itu, tidak asing bagi Rosé. Mata yang sering ia temui.
Gadis itu mengernyit dalam.
Mata Rosé membulat.
***
Jennie terbaring lemah di ruang ACU dengan bantuan selang pernafasan di hidungnya. Tubuh gadis itu sempat drop selang ketika dia datang ke rumah sakit ini.
Hati Jeslyn sakit melihat putri semata wayangnya harus terbaring tidak berdaya seperti itu. Semakin sakit ketika ia bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk Jennie.
Terdengar suara derap langkah kaki gusar. "Jeslyn!" Panggilan itu membuat wanita itu menoleh. "Apa yang terjadi?" Terus terang saja, Jeslyn terkejut saat ini.
Kim Han Geum. Mantan suami Jeslyn. Papa Jennie.
"Jeslyn! Kutanya apa yang terjadi?" Nada pertanyaan Hangeum semakin meninggi.
"Dia .. mencoba bunuh diri." Ketahuilah, tidak mudah bagi seorang ibu harus mengatakan hal semacam ini.
"Apa?" Kaki Han Geum terasa telah kehilangan belulangnya. Tubuhnya terhuyung-huyung menghampiri kursi tunggu luar ruang ACU.
Mereka saling larut dalam pikiran masing-masing. Tidak ada yang diperbolehkan masuk ruangan kecuali dokter, karena walaupun keadaan Jennie sudah cukup stabil, ia masih harus dirawat intesif agar tidak drop lagi.
Lisa dan Jisso saling menenangkan satu sama lain. Hingga akhirnya Rosé yang tiba-tiba terduduk gusar disamping mereka berdua; Membuat dua gadis itu langsung memfokuskan pandangan ke Rosé.
"Ada apa Rosé?" Jisoo memegang bahu gadis itu. Tapi Rosé tak bergeming. Lisa mengibas-ibaskan tangannya di hadapan Rosé. Tidak berkedip. Pandangannya kosong.
Lisa memandang Jisoo dan sebaliknya. "Rosé-ah? Kau kenapa? Jennie sudah baik-baik saja, tinggal menunggu dia siuman. Tidak perlu khawatir lagi sekarang."
Rosé memegang kepalanya lalu menunduk. "Aaahh!!"
"Rosé, kau kenapa? Apa kau sakit?" Jisoo mendadak panik.
"Yak, jangan bercanda seperti ini, Rosé. Tidak lucu sama sekali kau tahu," sahut Lisa.
Jeslyn dan Hangeum datang mendekati para gadis itu. "Ada apa?"
Rosé tidak bisa mendengarkan apa yang mereka katakan. Rosé terus memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.
Rosé menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak. Tidak mungkin. Tidak!" pekiknya.
Ingatan-ingatan itu berkeliaran di benaknya. Setetes air bening mengalir dari sudut matanya.
"Rosé-ah! Ada apa denganmu?" Jisoo bertambah panik.
"Hiks .. Hiks .." tidak bisa, gadis itu tidak bisa menahan air matanya untuk keluar. Parahnya, kepalanya semakin pusing.
"Sakit! Sakit!" Ia mengerang sambil terus memegangi kepalanya.
Lisa berlari mendekat bersama seorang dokter dan suster. "Tolong bantu papah dia."
Tubuh Rosé melemas. "Rosé!" Gadis itu pingsan.
Jisoo mulai menangis lagi. "Ada apa denganmu Rosé? Bangunlah."
Hangeum menggendong gadis itu, membawanya ke ruangan periksa.
***
Junhoe tersenyum, "Kau selalu meminta padaku makanan itu. Padahal kau bisa membelinya sendiri. Dasar bocah," kemudian senyum itu memudar.
"Jeongmal mianata." Mata lelaki itu berubah pilu.
***
08 September 2015
"Hyung! Aku sudah tiba di Seoul. Cepatlah menjemputku."
"Kenapa kau tidak naik taxi saja? Merepotkan!"
"Kau suruh aku naik taxi tapi tidak mau membayarkan taxiku? Ck." Go Jaesin mendecak sebal. "Palli! Jemput aku!"
"Berisik!" Tut ... Tut ... Tut ..
"Dasar Batu Es! Sudah jutek, hidup lagi! Pantat panci cireng!" Go Jaesin mengumpat pada layar ponselnya. "Untung hyung satu-satunya."
Suasana halte bus telah sepi. Tinggal Go Jaesin saja. Anak lelaki itu baru saja tiba di Korea setelah menempuh pertukaran pelajar di Jepang selama satu tahun. Sekarang Go Jaesin naik kelas 2 SMP, ia ingin meneruskan pendidikannya di Korea saja. Padahal tawaran beasiswa datang dari sekolahnya di Jepang.
"Sepertinya dia benar-benar tidak akan menjemputku."
***
"Hiks ... Hiks ... mianata Jaesin-ah ... jeongmal mianhae ... hiks .."
Seorang pria brengsek seperti Junhoe pun bisa menangis. Dia bukan manusia es seperti yang sering dikatakan banyak orang. Dia juga memiliki perasaan. Hanya saja, setiap hal pasti memiliki alasan, hanya itu saja yang tidak banyak orang ketahui; Alasannya. Orang-orang hanya sibuk menilai penampilan luar seseorang.
***
Rosé membuka matanya perlahan. Namun rasa sakit dikepalanya masih tertinggal sehingga ia pun kembali merintih.
Mendengar rintihannya, membuat Jisoo dan Lisa melega, pasalnya akhirnya gadis itu sadar juga. Lisa lantas menekan tombol pemanggil dokter.
Tak bicara apapun, mereka hanya memegangi tangan Rosé dengan hangat, mencoba menyalurkan energi mereka untuk Rosé.
Jeslyn dan Hangeum tidak ada disini karena ditempat lain, dokter sedang mengajak mengobrol mereka berdua.
"Bagaimana dok?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Lisa.
"Kondisinya baik-baik saja. Saya mengenal Rosé agasshi, dia adalah pasien saya dulu."
Jisoo dan Lisa mengernyit. "Pasien?" tanyanya bersamaan.
"Dia hanya berusaha mengingat apa yang telah dia lupakan."
"Maksud dokter?" Lisa bingung.
"Jadi-"
"Dokter Yang," panggil Rosé.
"Ada apa agasshi? Apa kepalamu masih sakit?"
"Tidak," jawab Rosé lirih. "Bisa kita bicara?"
"Tapi kondisimu tidak memungkinkan agasshi."
"Saya sudah tidak apa-apa, dok." Rosé mencoba untuk tersenyum.
Dokter Yang berbalik dan menatap Jisoo serta Lisa bergantian, "Kalian bisa tunggu di luar?"
"Tapi, dok-"
Jisoo memegang lengan Lisa, "Iya, dok. Kita berdua akan menunggu di luar. Permisi," lalu menariknya keluar ruangan periksa.
Setelah Jisoo dan Lisa keluar, Rosé bangun dari tempat tidurnya. "Dokter Yang, aku mengenal laki-laki yang ada di CCTV itu," ucapnya langsung.
"Sekarang, apa kau mengingat kejadian dua tahun lalu?"
"Masih sedikit," jawab Rosé.
"Jangan memaksakan diri, agasshi. Nanti kau bisa mengalami traumatik jika memaksa untuk mengingat apa yang kau lupakan dua tahun silam."
"Tapi saya harus mengingatnya, dok. Saya memiliki alasan kuat untuk ini."
"Baiklah tapi kau perlu mengkonsumsi obat yang kuresepkan. Jujur saja, tubuhmu sedang tidak stabil, Rosé-sshi."
"Baiklah, dok."
***
"Aku tahu hari ini kau pasti kemari." Suara itu langsung menghentikan tangisan Junhoe.
Junhoe sangat mengenal suara itu. "Untuk apa kau kemari?"
Orang itu membuka kaca persemayan abu dari Go Jaesin. "Selamat ulangtahun Jaesin-ah, noona membelikanmu coklat yang kau suka. Apa kau senang?"
Seulgi menoleh, menatap Junhoe yang mematung di sebelahnya dengan matanya yang masih basah. "Menangislah jika kau memang bersedih. Berhenti berpura-pura acuh tak acuh pada dunia. Belajarlah untuk menunjukkan emosimu."
"Kau kesini untuk menceramahiku atau menjenguk Jaesin?" Junhoe lalu mendengus. "Berhentilah memperdulikanku. Apapun yang kau lakukan untukku itu hanya akan menjadi sia-sia."
"Aku tahu kau masih belum bisa membenci Roséanne Park sepenuhnya." Ucapan itu membuat Junhoe tercekat. "Itu membuatku kesal setengah mati." Seulgi menatap manik mata Junhoe. "AKU TAHU KAU MENCINTAI GADIS ITU!"
"IYA!" pekik Junhoe keras. "AKU MENCINTAI PARK CHAEYOUNG!"
"Dia yang membunuh Jaesin, APA KAU LUPA?"
Junhoe tidak bisa membalas kata-kata Seulgi. "Kenapa? Kau tidak tahu mau berkata apa bukan?"
"Seharusnya alasan itu cukup untuk membuatmu menjauhi gadis itu, June-ah." Seulgi memegang lengan Junhoe.
Tapi alasan itu menyakitiku lebih. - Junhoe.
Junhoe menepis tangan Seulgi dan berlalu pergi.
Kenapa aku harus membenci seseorang yang kucintai? - Junhoe
"June-ah! Go Junhoe!"
Junhoe tidak mengindahkan panggilan dari Seulgi itu.
***
08 September 2018 (Hidden)
Rosé menerima telepon dari managernya bahwa hari ini, malam ini, ia harus datang ke acara pesta penyambutan Direktur Majalah An'Vien yang baru.
Gadis itu lupa. Ia lupa jika ada acara pesta penyambutan. Acara itu sangat penting untuk menjaga reputasi Rosé sebagai model tetap majalah An'Vien selama satu tahun ini.
Jalanan sepi. Menguntungkan Rosé. Gadis itu memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Aishh! Menyebalkan. Baru juga bertemu teman-temanku lagi," gerutu Rosé.
"Kenapa-" Matanya membulat
Seseorang menyebrang.
"AAA!" pekiknya kencang.
Cittt ...
"AAA!" Orang itu berteriak.
BRAK!
Tubuh lelaki itu terlempar jauh.
BRAK!
Mobil Rosé menabrak pohon.
***
Junhoe tersenyum jahil. "Padahal kan aku sudah dalam perjalan menjemputnya."
Kening lelaki itu mengernyit. "Ada apa ini?" Ia langsung membuka kaca helm-nya.
"Apakah ada kecelaka .. an?" Ia langsung turun dari motornya dan menghampiri tubuh seseorang yang tergeletak penuh darah itu.
Junhoe membalikkan tubuh laki-laki itu.
Matanya membulat.
"Jaesin-ah!" pekik Junhoe shock.
***
Hai ...
Akhirnya, ketemu lagi kita di new part cerita Dorm Blackpink 😄😄
Gimana?
Akhirnya terungkap satu per satu misteri cerita ini. Semakin seru dan menguras emosi.
Sebelumnya, terimakasih untuk kalian yang selalu setiap nunggu update cerita Maddi padahal Maddi hiatusnya lama buangeett .. terimakasih banyak :))
Dorm Blackpink mungkin akan segera tamat karena cerita ini lama menunggu tamat, dan cerita lain menunggu untuk diperhatikan.
Tapi tenang aja gak tamat cepet kok, cuma "segera" aja. Mengingat, ceritanya juga udah sampai klimaks.
Btw, sekalian mau kasih ucapan selamat untuk YG Family atas prestasinya tahun ini.
iKON - LOVE SCENARIO benar-benar bikin aku nangis haru. Karena iKONIC pasti tahu, ini adalah comeback setelah hiatusnya iKON di Korea selama dua tahun. Keinginan kita gak muluk-muluk, cuma ingin liat lagi aktifitas mereka di Korea dan ternyata sambutannya diluar dugaan. LS dapat PAK, bahkan 204 PAK 😭😭😭 Dapat Platinum streaming dari GAON. Lagunya viral sama anak TK dan SD 👏👏👏 Untuk pertama kalinya MV bisa capai 100M 💖💖💖
BIGBANG - FLOWER ROAD, no MV no promotion, tapi bisa kuasai chart bahkan dapat PAK 👏👏👏 Tapi juga sedih karena ini adalah salam perpisahan mereka untuk pergi wamil 😭😭😭
WINNER - EVERYDAY, dengan genre yang kurang diminati Korean tapi bisa huge chart bahkan dapat CAK pertama mereka, finally! Walaupun belum bisa PAK tapi gapapa, next time 😙😙
BLACKPINK - DDU DU DDU DU, ini membuat Maddi tercengang. MV trending #1 di banyak negara bahkan di Indonesia 👏👏👏 Juga, pecahin banyak rekor. Masuk Billboard Chart. Dapat PAK. Album fisik juga cukup bagus (YG bukan monster fisik, as YG stan know). Rilis Light Stick unik banget, beda dari yang lain 💖💖💖💖
Sekarang Bang Riri comeback! 😍😍😍 Congratulations 🎊🎊🎊 YG stan pasti lagi pusing streaming lagu-lagu anak YG 👏😅
Okelah sekian ... see you 😙😙😙
Jangan lupa tonton MV baru Bang Riri Panda 👇👇👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top