day 29: rendezvous - the end [michael kaiser]

Blue Lock © Kaneshiro Muneyuki, Nomura Yuusuke

romantic case: Michael Kaiser/Haon Ruina

.

"Akan kulakukan."

Ruina berkata begitu saja. Tanpa arah. Tanpa aba-aba. Langkah mereka tidak berhenti menyusuri padang rumput di kala senja, tetapi tetap saja Michael mengernyitkan dahi, tak mengerti topik. "Apanya?"

"Teater."

Dan, itulah saat Michael spontan berhenti untuk berbalik. "Hah?"

"Teater," ulang sang gadis seraya mengerjap. "Bukankah kau yang berkeras akan hal itu?"

Hening sejenak. Kemudian, "... ha."

Ruina diam saja ketika Michael terbahak. Malah, ia memutuskan untuk berjalan mendahului. Jadi, Michael menyahut di antara sisa-sisa tawanya, "Dunia tidak akan kiamat, kan?"

Ruina menghela napas terang-terangan mendengar Michael yang membuntuti di belakangnya. "Kau tidak akan diam jika tak kusetujui. Ini hanya sebagai alat untuk membungkam."

"Hoh ...." Ketertarikan dalam nadanya terdengar.

"Lagipula," sahut Ruina lagi, tak mengizinkan untuk memberi celah, "tak ada ketentuan bagiku untuk berada dalam kondisi prima."

"Aku takkan membiarkannya, sih." Tangan disambar untuk menghentikan langkah. Sepertinya Michael hobi sekali mendekatkan wajah, sehingga Ruina perlu memundurkan kepala. "Sepertinya aku perlu bertingkah lebih menyebalkan lagi sampai kau tidak punya pilihan selain bersinar."

"Meskipun, ini adalah akhir?"

"Justru karena ini adalah akhir."

Ruina mengeluarkan hmm datar, masih tidak tersentuh. "Kalau begitu, festival kampus selanjutnya."

"Haha! Bertambah lagi alasanku untuk mengusikmu dengan festival membosankan itu. Jangan membuatku menyesal."

"Membosankan, ya .... Berarti pilihanku tepat." Ruina melepaskan diri, lanjut berjalan. "Kuharap kau menyesal."

Lagipula, itu hanyalah bintang di masa kanak-kanak.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top