Dear Vocalist © Rejet

romantic case: Joshua/Yumehara Rinne

.

"Hei, geli."

"Hehe, begitu?"

Dan, kembali lagi dalam secuil waktu Joshua mencuri kesempatan untuk menggapai Rinne dalam pelukan. Padahal, belum sampai semenit Rinne menutup pintu dan berbalik dengan niat menjamu kedatangan Joshua, namanya telah dipanggil hanya untuk mendapati diri telah berada dalam dekapan sang pemuda. Huh, bahkan setelah dengan serangan sentuhan afeksi bertubi-tubi anak ini, Rinne masih tidak terbiasa untuk membalas pelukan, sehingga sebelah tangan dengan ala kadarnya digunakan untuk menepuk-nepuk kepala Joshua. Dalam hening itu, ia hanya dapat bergumam dalam benak, dasar manja.

(Namun, dengan keengganan yang sangat besar untuk mengaku, Rinne merasa tidak masalah akan hal itu.)

Gadis itu lantas mengernyitkan dahi ketika anak rambut Joshua kembali menggelitik pipi ketika kepala sang pemuda menggosok ke ceruk leher. "Apakah sudah?"

"Hmm ...." Oh, entah mengapa, ia mendadak merasakan suatu kesalahan besar karena telah bertanya. "Mungkin, kalau Rin mau berikan ciuman selamat datang, energiku bakal fully recharged?"

"Idih." Tanpa perlu berpikir dua kali, refleks Rinne menyahut. Penuh penekanan ikut menyertai. "Jangan modus."

Spontan saja, Joshua tertawa lebar. Getaran suaranya terhantar di antara pori-pori kulit Rinne yang tengah dipeluk. Maka, itulah yang menjadi akhir sesi dekap-dekapan kali ini dengan Joshua yang menjauhkan diri. Gadis itu memutar bola mata―setengah jengah, setengah terhibur―tak tahu lagi ingin berkata apa. Jadi, ia memutuskan untuk berlalu.

... atau begitulah, meski berakhir dengan menemukan Joshua yang mencuri kecup di pipi.

"Oi, sialan."

Tawa Joshua kembali menggelegar. "Recharged~!"