[DS] - Hiatus
Sekarang Heeyoung berada di Hallym Medical Center, duduk di kursi tunggu dengan perasaan gelisah. Terlihat tangannya saling bertaut erat sembari menahan air matanya agar tidak keluar dari pelupuk. Entah mengapa dia merasa setakut ini, Heeyoung sendiri tidak paham.
"Heeyoung-ssi."
Gadis itu mendongak dan melihat Doyoung, Taeyong dan seorang pria berumur 30 tahunan terengah-engah, sepertinya mereka berlari saat menuju ke sini.
"Oppa, mianhe." Tangisan Heeyoung pun pecah, air mata yang sejak tadi dia tahan keluar membasahi pipinya.
"Kenapa minta maaf? Ini bukan salahmu, Heeyoung-ssi."
"Molla, aku juga tidak tau kenapa aku sedih sekali." Heeyoung kembali nangis. Taeyong dan manager hanya melihat Heeyoung dengan tatapan bingung karena tidak tau harus berbuat apa. Beda halnya dengan Doyoung, pria itu berdiri di hadapan Heeyoung sambil tersenyum tipis.
"Gwenchanayo, Heeyoung-ssi ... Gumawo, sudah menolong Jungwoo," ucap Doyoung sembari mengelus pelan surai Heeyoung.
Tindakan Doyoung membuat Taeyong dan manager mereka saling bertatapan; merasa sedikit terkejut, ternyata gadis ini dan Doyoung cukup dekat—seperti yang mereka lihat.
"Umh, sebaiknya kita masuk ke dalam."
Mendengar ajakan itu tangisan Heeyoung perlahan berhenti.
"Aniya, saya harus berangkat kerja ... tadi kata suster dokternya Jungwoo sedang menuju ke sini, kalau begitu saya pamit," ucap Heeyoung. Dia tidak boleh lama-lama di sini, kerjaannya sedang menunggu dan ini sudah lewat dari jam masuk kantornya.
∞∞∞
Jungwoo masih terbaring dengan selang infus yang terpasang di tangan kanannya. Sudah hampir tiga jam tapi pria itu belum sadarkan diri. Kim Doyoung duduk di samping Jungwoo sambil menggenggam tangannya.
"Ug-ughh.."
"Jungwoo-ya!" seru mereka bertiga yang melihat Jungwoo perlahan membuka matanya.
"Hyung, ini di mana?"
"Kita di rumah sakit, kau pingsan di depan minimarket."
"Mianhe Hyung, aku sudah mere—"
"Aniya, Jungwoo-ya ... terima kasih sudah kembali sadar."
(..)
Sudah pukul 10 malam tapi Jungwoo masih terjaga. Berdasarkan saran dari dokter Dongjo, dia harus menginap di rumah sakit. Jika besok keadaannya sudah membaik, maka akan diizinkan untuk pulang.
"Kau tidak tidur?"
"Aku belum mengantuk, Hyung."
"Aigoo, kata dokter kau harus istirahat ... mau dikupaskan buah?"
"Maaf sudah merepotkanmu, Jaehyun Hyung."
"Ah kau ini, sudah kubilang tidak perlu sesungkan itu. Ingat, kita ini roomate ... keterlaluan sekali aku orang terakhir yang tau ini," omel Jaehyun sambil mengupaskan buah pear.
Bagaimana tidak mengomel? Pasalnya, saat Jaehyun baru saja sampai di dorm—setelah seharian melakukan pemotretan majalah—member lain memberitahunya kalau roomeate-nya masuk rumah sakit. Setelah mendengar itu, dia pun segera pergi ke sini untuk menemani Jungwoo. Bahkan, dia sampai memaksa Doyoung dan Taeyong untuk pulang ke dorm.
"Gumawo, Oppa-rang," canda Jungwoo.
"Auhhh, sepertinya otakmu harus di-scan."
Dalam hati Jungwoo berkata, Maaf sudah merepotkan kalian semua.
(..)
Sedangkan di dorm, terlihat Taeyong sedang duduk balkon dengan secangkir kopi di sampingnya. Memikirkan hal tadi membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang.
>>>
Seorang pria berjas putih memasuki ruangan, dia adalah dokter Dongjo.
"Bisa hubungi manager kalian?" pinta Dongjo sambil mengecek alur infusnya Jungwoo.
"Saya sendiri," sahut pria yang di samping Doyoung.
"Oh, maaf. Saya kira Anda yang membawanya ke sini."
"Bukan, tadi yang membawa Jungwoo ke sini seorang gadis."
"Syukurlah dia lekas dibawa."
"Jadi bagaimana keadaannya, Dok? Kenapa Jungwoo kami belum siuman?"
"Akibat syok yang terlalu berat, membuat kondisi tubuhnya menolak untuk segera sadar. Kemungkinan satu sampai dua jam baru siuman," dokter Dongjo menyerahkan satu klip berkas kepada sang manager, "saya sebagai dokter psikolognya menyarankan agar Jungwoo istirahat dulu dari kegiatan keartisannya dan kembali fokus untuk melakukan terapi... manager-nim bisa membawa dokumen itu untuk dipakai argumen ke agensi."
<<<
Halo.
Ini SM Entertaiment.
Terhitung tanggal 16 Agustus 2019 Jungwoo tidak dapat mengikuti kegiatan NCT. Saat ini dia sedang berisirahat karena masalah kesehatan.
Jungwoo menghela kasar nafasnya setelah melihat pengumuman dari pihak agensi. Jujur, dia tidak suka terlihat sangat lemah sampai harus hiatus dari kegiatan NCT. Sekarang Jungwoo berada di rumahnya, ini sudah hari ke-2 sejak dia keluar dari rumah sakit.
Pria itu bangkit dari kasurnya lalu terduduk di lantai dengan raga yang kembali diselimuti perasaan kecewa. "Bukankah aku sudah berusaha keras? Aku harus berbuat apalagi supaya bisa sembuh?"
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamarnya terbuka. Dan terlihat seseorang tengah berdiri di depan pintu dengan tangan yang membawa dua ice cream cone rasa coklat.
"Kau sudah lihat beritanya? Aku tidak bisa berhenti tertawa, Jungwoo-ya."
"Berita apa? Berita aku hiatus?"
"Pabo-ya bukan itu, tapi yang ini." Orang itu memberikan handphone itu kepada Jungwoo.
쌍둥이 자매처럼, NCT와 Seola WJSN의 10 비슷한 초상화
Bak Saudara Kembar, 10 Potret Jungwoo NCT & Seola WJSN
"Dan yang konyolnya Eunseo juga baru sadar setelah baca ini... jadi aku beritau saja ke member. Tenang saja, mereka janji untuk merahasiakannya."
"Sini es krimku," kata Jungwoo.
"Aigoo, kau ini."
"Gumawo, Hyunjung Noona. Kau seharusnya tidak perlu ke sini untuk menghiburku."
"Cih, percaya diri sekali." Lalu mereka tertawa.
Ini adalah hal yang wajar dan memang selalu seperti ini. Setiap Jungwoo merasa tidak baik-baik saja, dengan ajaib gadis itu akan datang untuk menghiburnya. "Ayo kita keluar, aku mau makan waffle," ajak Hyunjung.
Tak seperti SUM Cafe yang ramai pengunjung, cafe yang berada di dekat rumah Jungwoo ini terbilang cukup sepi sebab hanya ada enam pelanggan—termasuk mereka bedua. Padahal, makanan yang ada di cafe ini sangat enak dan harganya juga murah.
"Noona, lagi nunggu siapa?" tanya Jungwoo, karena melihat Hyunjung yang terus-terusan melihat ke arah jendela cafe.
"Temanku, kami ada janji sebentar. Dia photografer sekaligus editor di agensiku."
"Memangnya tidak masalah kalau ada aku?"
"Santai saja, kau juga sudah pernah ketemu dia."
"Ha? Kapan?"
"Waktu kita sekolah dasar. Nah, itu dia." Dari pintu masuk cafe terlihat seorang gadis berambut panjang memakai kacamata dan topi kupluk rajutan.
"Eoniee !" seru gadis itu.
"Aa~ Heeyoung-ah, maaf aku tidak bisa ke agensi."
"Permintaan maaf tidak diterima Seola-ssi, kecuali kau mentraktirku har...." Ucapan Heeyoung terhenti saat dia menyadari sesuatu.
"Oh ya, kau ingat dia? Yang dulu pergi bersama kita ke Aquarium Park."
"Hah?" respon Heeyoung yang kebingungan. Dan tiba-tiba pupil gadis itu melebar, Jangan bilang kalau—
"Aigoo, dia yang selalu kaupanggil 'snoopy' ... Kim Jungwoo. Du—"
"Maaf Noona, aku mau pulang duluan."
Jungwoo pergi meninggalkan cafe dengan perasaan yang mengganjal. Mungkin, takut adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perasaannya sekarang. Di saat dia mengetahui kebenaran bahwa gadis tadi adalah Heeyoung. Entah mengapa, pikiran Jungwoo spontan memberi perintah kepada tubuhnya untuk segera pergi—sejauh mungkin.
Tentu saja hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Tepat di saat mata mereka saling menatap, Kim Jungwoo harus kembali teringat akan masa lalunya. Kejadian 12 tahun yang lalu.
>>>
"Kenapa kau menolongku? Kakimu jadi berdarah."
"Karena aku menyukaimu, Snoopy-ah."
<<<
"Aku merindukanmu, Heeyoung-ah," Jungwoo memegang dada sebelah kirinya, merasakan detak jantungnya yang bergemuruh. "Mianhe, jeongmal mianhe."
∞∞∞
Heeyoung sedang berbaring di kamarnya dengan posisi terlentang; menatap langit-langit kamarnya. Kemudian, gadis cantik itu mengambil album NCT 'Regular-Irregular' lalu membuka lembar demi lembar untuk mencari sosok pria yang tadi.
"Akhirnya, aku tau nama aslimu... aku tidak salah saat mengira kalau kalian adalah orang yang sama."
>>>
"Maaf Noona, aku mau pulang duluan."
"Wae? Kalian bahkan tidak sempat mengobrol setelah dua belas tahun tidak bertemu."
"Mungkin lain kali saja Noona ... kalau begitu aku permisi."
Setelah berpamitan, Jungwoo langsung keluar dari cafe. Hal itu membuat Heeyoung bertanya-tanya dalam hati, Apa karena aku?
"Aigoo, anak itu... maaf ya, Heeyoung-ah."
"Aniyo Eonnie. Jungwoo-ssi sepertinya sedang tidak sehat."
"Uhm, dia hiatus dari kegiatan NCT. Aku membawanya ke sini supaya dia tidak terlalu memikirkan hal itu."
<<<
"Kim Jungwoo," Heeyoung berbicara sambil menatap foto Jungwoo yang berada di album miliknya. Gadis itu mengusap lembar tersebut. "Apa yang sudah terjadi? Kenapa kau jadi idol? Bukannya dulu kau bilang mau jadi atlet?"
"Pantas saja waktu melihatmu terluka, membuatku sesak," Heeyoung memeluk album itu seiring dengan air matanya yang ikut mengalir, "aku merindukanmu, Jungwoo-ya."
∞∞∞
Jungwoo baru saja selesai cuci muka. Padahal belum ada seminggu, tapi dia sudah mulai merasa sedikit bosan di rumah. Jungwoo pun memutuskan untuk pergi jogging sebentar, saat pria itu ingin memakai headband, tiba-tiba terdengar handphone-nya berbunyi.
"Yeoboseyo, Doyoung Hyung?"
"Hari ini jadwal terapimu kan? Jam berapa?"
"Nee Hyung, terapinya nanti jam satu siang."
"Aku akan menemanimu."
"Tidak usah, Hyung."
"Kau tidak mau kalau aku yang temani? Kalau begitu nanti ku suruh Taeyong Hyung saja."
"Bukan begitu, aku tau jadwal kalian lagi padat... tenang saja, aku bisa pergi sendiri."
"Jangan lupa pakai topi dan maskermu, kalau bertemu sasaeng fans langsung lari."
Jungwoo tertawa mendengarnya. Hyung-nya yang satu ini terkadang suka berlebihan "Kau semakin cerewet Hyung, sudah dulu ya aku mau pergi jogging dulu."
Setelah itu Jungwoo mengakhiri obrolan mereka lalu memakai sepatu jogging-nya. Ketika dia keluar pintu rumah, dirinya melihat seseorang yang terlihat sedang menunggunya.
Orang itu...
"Annyeong, aku tau alamatmu dari Hyunjung Eonnie," sapanya.
"Ada perlu apa?" tanya Jungwoo.
Bukannya menjawab pertanyaan Jungwoo, gadis itu malah bertanya balik, "Kau mau jogging?"
Masih dengan ekspresi datar, Jungwoo pun melewati orang itu tanpa menjawab pertanyaannya. "Aku hanya mau tau kabarmu, Kim Jungwoo... apa tidak boleh?"
Langkah kaki Jungwoo terhenti sejenak, pria itu membalikkan badannya dan kembali melihat sosok itu.
Lagi-lagi aku membuatmu sedih.
"Kabarku baik ... sudah lama tidak bertemu, Heeyoung."
[n.s]
Nam Heeyoung 💞💞
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top