[DS] - Fansign
Jungwoo kini berada office SM Entertaiment, di depan pintu ruangan founder perusahaan, Lee Sooman. Semalam dia dihubungi manager agar besok pagi pergi ke kantor pusat. Ia mengetuk pintu dan membukanya, terlihat di sana ada manager-nya dan pendiri SM Entertaiment.
"Kau sudah datang, kemarilah."
Jungwoo melangkah masuk dan memberikan salam hormat kepada dua pria di depannya ini.
"Duduk di sini Jungwoo-ya."
Walaupun nuansanya santai, tetap saja Jungwoo merasa gugup. Dia merasa seperti sudah melakukan kesalahan makanya dirinya dipanggil ke sini.
"Langsung saja, ini silahkan kau baca dulu," Lee Sooman memberikan map hitam dan pulpen kepada Jungwoo, "kau bisa menandatanginya jika setuju."
Jungwoo pun langsung membuka map itu. Dia sangat terkejut saat membaca isinya, secara refleks memandang maneger-nya. "Hyung, ini kan—"
"Majayo, Jungwoo-ya," sang manager menepuk pelan pundak Jungwoo, "itu adalah kontrak kerjamu sebagai member sub unit NCT 127."
>>>
Ia sebenarnya tidak suka ke rumah sakit, tetapi dokter Dongjo menyuruhnya ke sini. Jungwoo berada di ruang tunggu pasien sambil memegang handphonenya dengan posisi landscape
~Welcome to Mobile Legends~
Bermain game memang menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan rasa bosan menunggu. Tetapi ketika ia sedang fokus bermain tiba-tiba...
"Jangan hanya fokus nge-push, kau harus bekerja sama dengan timmu."
Mendengar hal itu Jungwoo langsung menoleh ke sampingnya, ia melihat seorang pria berpakaian rapi—seperti pegawai kantoran.
"Nuguseyo?" tanya Jungwoo.
"Namaku Yoojin, kau?"
"Kim Jungwoo."
"Aa~ Jungwoo-ya, kau bisa menghubungiku jika berminat."
Pria itu memberikan selembar kartu nama berwarna pink kepada Jungwoo lalu pergi. Ketika dia ingin bertanya kepada pria itu, namanya dipanggil sama perawat sehingga dia mengurungkan niatnya. Jungwoo pun berdiri dan masuk ke ruangan dokter Dongjo.
Selang sembilan hari sejak pertemuannya dengan pria itu, di sinilah Jungwoo—di depan ruang yang didominasi kaca bening. Dia ke sini bersama Hyunjung Noona, kalau bukan karena saran dari dokter Dongjo mungkin saja dirinya tidak di sini.
"Kim Jungwoo Hakseng."
Mendengar namanya dipanggil, dia pun memasuki ruangan itu—ruangan yang bertuliskan 'Saturday Audition' dengan logo SM Entertaiment di atasnya.
<<<
"Chukae Jungwoo Hyung," ucap Lucas.
Mereka sedang berkumpul di living room bersama member lain sekaligus merayakan Jungwoo yang resmi menjadi member NCT 127. Sub unit NCT yang debut pada tanggal 7 Juli 2016 dengan mini album pertama mereka 'NCT#127'. Dan kini Jungwoo masuk sebagai member permanent sub unit ini.
"Kau harus mentraktir kami Hyung," ucap Jaemin dan Jeno bersamaan.
"Baiklah, kalian mau apa?"
"Pizza."
"Chikin."
"Jajamyeon."
"Cola."
"Soju."
"Yak! Soju andwae," tegur Taeyong.
Dan Jungwoo meringis dalam hati.
https://youtu.be/Pne7e_FGGsM
Sebagai member NCT 127 peran Jungwoo sangat penting karena sesuai dengan yang ada kontrak, image yang harus ia perlihatkan adalah sweet and chic boy. Menurut Lee Sooman, NCT 127 sudah terlalu banyak member yang mempunyai konsep manly seperti Taeyong, Jaehyun, Mark, Johnny, Doyoung, Yuta. Oleh karena itu Jungwoo akan menjadi pelengkap dan penyeimbang di sub unit NCT itu.
Penambahan Jungwoo sebagai member menjadi jimat keberuntungan bagi NCT 127. Sewaktu comeback mereka, sejak perilisan teaser lead single 'Regular-Irregular' banyak yang menantikan kehadiran Jungwoo di musik video mereka.
Dan benar saja, ketika MV dirilis dalam english ver. banyak menuai pujian dari fans internasional khususnya dari Amerika Serikat. Tentu saja ini bukan hanya karena Jungwoo melainkan karena semuanya sudah bekerja sama dengan baik.
Beberapa bulan berikutnya NCT 127 semakin dikenal dan mencetak prestasi lewat 'Simon Says' yang melejit ke posisi pertama World Digital Song Sales versi Billboard di hari perilisannya dan menjadi boygroup asal Negeri Gingseng keempat yang pernah merajai tangga lagu dunia tersebut, didahului oleh grup yang lebih senior BTS, EXO, dan Bigbang.
∞∞∞
Hari-hari selanjutnya berjalan lancar. Setiap ada kegiatan promosi, live performance, konser dan fansign, Jungwoo tak lupa meminum obatnya. Sejauh ini masih tergolong aman, dia masih bisa mengontrol dan menahannya. Padatnya jadwal memang membuatnya tidak sempat untuk terapi, kini dia jauh lebih sibuk dibandingkan saat dirinya masih menjadi trainee tetapi pria itu sering menghubungi dokter Dongjo untuk konsultasi by phone.
Sekarang ia sedang bersiap untuk melakukan fansign bersama member NCT 127. Mobil mereka telah tiba di Yeouido, mereka masuk ke rest room. Acara akan dimulai pukul 1 siang berarti masih ada waktu satu jam lebih lima belas menit.
"Neo, gwenchana?" tanya Taeyong yang menghampiri Jungwoo.
"Nee, kau tidak perlu khawatir Hyung."
"Kau sudah minum obat?"
"Belum, nanti baru aku minum."
"Jangan sampai lupa Jungwoo-ya, jarak tempat duduk kita lumayan jauh. Aku tidak bisa memperhatikanmu nanti," ucap Taeyong yang khawatir karena baru kali ini dia duduk cukup jauh dari Jungwoo, biasanya hanya selang satu sampai dua member. Tetapi kali ini posisinya Taeyong-Taeil-Haechan-Mark-Yuta-Jaehyun-Winwin-Doyoung-Jungwoo-Johnny.
"Gumawo Hyung."
Tak lama manager mereka memanggil semua member dan staf yang bertugas untuk melakukan briefing.
"Baiklah, NCT 127 Fighthing!"
Kalimat tersebut mengakhiri briefing mereka, para member segera menuju ke ruangan utama untuk menyambut fans-fans mereka.
∞∞∞
Dari bangku fans terlihat seorang gadis berambut panjang sedang bercermin—merapikan poninya yang berantakan. Dia baru saja datang dan tadi diperjalanan dia berlari karena takut ketinggalan.
"Ok, kali ini aku harus bertemu Doyoung Oppa."
Gadis itu merasa senang karena kali ini dia bisa datang ke acara fansign NCT 127—atau bisa dibilang datang untuk menemui Kim Doyoung. Sejak NCT debut dia tidak pernah datang ke acara fansign-nya, bukan karena tidak ada uang tetapi jadwal event-nya selalu berbentrokkan dengan jadwal kerjanya. Bersyukur sekarang ia sempat datang ke fansign ini meskipun waktunya terbatas.
Acara fansign berjalan sesuai rencana dan kini sampai ke bagian face to face dengan para fans, di mana fans akan berhadapan dengan idol mereka, bisa meminta tanda tangan di album NCT mereka, ada beberapa meminta bias mereka untuk menulis pesan khusus untuk mereka dan hal-hal lainnya selama itu hal yang wajar.
Sekarang giliran gadis itu. Sebenarnya bukannya dia tak menyukai member yang lain tapi waktunya tak banyak karena jam setengah 3 siang dia harus balik ke kantor jadi ketika bertatap muka dengan yang lain gadis itu tidak berbicara dan akhirnya ia berpindah ke hadapan Doyoung.
"Annyeong Oppa," sapanya sambil memberikan album miliknya, namun Doyoung tak melihatnya karena ia sedang menandatangani albumnya. Kemudian gadis itu memberikan kotak kecil kepada Doyoung.
"Aku membawakan sisa uang Oppa yang hari itu."
Doyoung yang mendengar itu lantas mendongakkan kepalanya dan ia sangat terkejut karena gadis di depannya itu adalah gadis yang menolongnya waktu di minimarket.
"Neo!" Seruan Doyoung membuat member lain jadi terkejut dan refleks mencari sumber suara itu sama halnya Jungwoo yang berada tepat di sebelah Doyoung, dia menolehkan kepalanya ke kanan. Badannya mendadak membeku dirinya berharap ia salah lihat atau salah mengenali orang. Gadis yang duduk berhadapan dengan Doyoung. Gadis itu..
"Waeyo?" tanya fans yang berada di depan Jungwoo.
"A~ Mianhe, kau mau Oppa menulis pesan apa?" Sebisa mungkin Jungwoo untuk tetap fokus walaupun pendengarannya diam-diam mengawasi pembicaraan Doyoung dan gadis yang di depannya.
"Maaf, aku pasti mengagetkanmu Oppa."
"A-aniya, kau baru pertama kali datang ke fansign kami?"
"Nee, kali ini baru ada waktu sekalian mengantarkan sisa uang Oppa waktu itu."
"He? Bukannya aku bilang disimpan saja," kata Doyoung sambil mengingat-ngingat kejadiannya. Sepertinya ia salah...
"Waktu itu kata Oppa 'sisanya simpankan saja' bukan disimpan. Jadi aku harus mengembali sisa uangnya."
Doyoung tertawa mendengar penjelasan Heeyoung, gadis ini sangat lucu baru kali ini dia bertemu gadis seperti ini. "Aku harus menulis pesan spesial buatmu. Jadi siapa namamu, nona baik hati?"
"E-eh? He-heeyoung. Ki-kim Heeyoung."
Sekarang tepat pukul 4 sore akhirnya acara fansign selesai dan berjalan dengan lancar, semua fans sudah kembali ke kursi mereka ada juga beberapa yang sudah pulang lebih dulu. Kini para member NCT 127 mengucapkan sepatah dua kata sebelum mereka berpisah.
"Terima kasih atas support-nya. Aku mencintai kalian." Perkataan Jungwoo ini disambut riuh oleh para fans.
Hingga seorang fans berteriak, "JUNGWOO AKU JATUH CINTA PADAMU!"
Taeyong yang mendengar itu melihat ke arah Jungwoo yang tersenyum ke arah fans tersebut sambil melambaikan tangan, lalu member NCT 127 meninggalkan ruangan utama. Tepat setelah meninggalkan ruangan itu, Jungwoo langsung berlari menuju ke toilet sungguh ia sudah tidak tahan.
Sesampainya di toilet dia segera ke wastafel. "Uweekk! Ohok Ughh!"
Pria itu muntah sejadi-jadinya, kepalanya mendadak pusing badannya menjadi lemas dan pandangannya menjadi kabur. Inilah hal yang paling ditakutkan Jungwoo, penyakitnya kambuh di saat seperti ini padahal tadi dia sudah meminum obatnya dan sampai akhirnya semua terlihat gelap.
"Jungwoo-ya!" teriak Taeyong yang melihat Jungwoo tak sadarkan diri, ia menepuk-nepuk pipi Jungwoo namun tidak ada respon. Lalu dia mengeluarkan handphone dan mencari nomor manager-nya mereka setelah menelpon Yoojin Hyung—sang manager—dia kembali mencari kontak seseorang.
"Yeoboseyo dokter Dongjo."
Ketika Jungwoo membuka matanya yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit kamarnya. Ah, ternyata dirinya sudah berada di dorm.
Pasti aku merepotkan banyak orang, batinnya.
"Jungwoo-ya."
Taeyong yang membawa semangkuk bubur dengan cepat menaruhnya di meja lalu menghampiri Jungwoo dan memeluknya.
"Mianhe Jungwoo-ya, aku tidak bisa menjagamu."
"Tidak apa-apa Hyung, ini bukan salahmu. Penyakitku memang tidak bisa diprediksi waktu kambuhnya, semua tergantung dari diriku sendiri. Tadi aku kepikiran sesuatu saat fansign jadi tidak bisa mengontrol diri," jelas Jungwoo panjang lebar. Dia tak ingin Taeyong merasa bersalah atas kejadian tadi.
"Tetap saja aku merasa bersalah, Jungwoo-ya."
"Gwenchanayo ... Oh ya, apa tadi ada Dokter Dongjo?" tanya Jungwoo.
"Ya, tadi setelah memeriksamu dia keluar bersama manager kita. Dokter Dongjo juga menyuntikanmu sesuatu, aku baru pertama kali lihat kalau penyakit psikis..."
Tanpa mereka sadar ada seseorang di depan pintu kamar Jungwoo yang mendengar semua perkataan mereka dari awal hingga akhir. Dirinya terkejut ternyata selama ini Jungwoo menderita penyakit semacam itu.
"Tolong bilang ke yang lain kalau aku cuma anemia. Ku mohon Hyung."
Taeyong sebenarnya tidak ingin menyembunyikan hal ini, tapi di sisi lain ia paham, Jungwoo baru bergabung di sub unit ini dan tidak ingin merepotkan yang lain. Leader itu terlihat bimbang dan sepertinya hal ini harus dibicarakan bersama manager mereka.
Namun ketika Taeyong membuka pintu—hendak keluar, dia melihat Doyoung yang terdiam di depan pintu kamar Jungwoo, ketika Doyoung melihat Jungwoo detik berikutnya air mata pria itu mengalir. Kim Doyoung menangis sambil menahan suaranya.
"Doyoung-ah," "Hyung," ucap mereka bersamaan.
Doyoung masih saja tidak merespon ataupun bergerak dari tempatnya. Suara yang tadi dia tahan mulai terdengar, karena takut member lain melihat Doyoung. Taeyong menariknya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.
"Kau dengar semua?" tanya Taeyong dan direspon dengan anggukan.
"Sudah Hyung, aku sudah tidak apa-apa." Jungwoo bangkit dari tempat tidurnya lalu mengusap pundak Doyoung.
"Aku juga akan menjagamu Jungwoo-ya," kata Doyoung sambil memeluk Jungwoo, "aku akan menjagamu seperti Taeyong Hyung yang menjagamu."
Menyaksikan itu membuat Taeyong terharu, ia bersyukur Doyoung sangat peduli pada Jungwoo yang terhitung masih baru bergabung dengan mereka.
[n.s]
😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top