[DS] - Bond
Sekarang sub unit NCT 127 sedang berlatih di room practice. Seperti biasa, Taeyong berada di depan member yang lain.
"Ta drata ta ta ta."
"Woh!"
"Ta tra ta deng deng ta!" gerakan mereka berakhir dengan tepat, tidak ada yang miss atapun out tempo. Taeyong pun berbalik menghadap mereka. "Jalhaesseo yedera."
"Okey!" kata Haechan dengan suara melengkingnya, melepaskan rasa lelah yang dia rasakan beberapa hari ini karena harus double practice. Ya wajar saja, itu karena Haechan adalah member NCT yang debut di dua sub unit : Dream dan 127.
Pria itu menuju sudut ruang latihan lalu mengambil handphone, Haechan terkejut dengan notifikasi yang tertera dilayarnya, dia membaca ulang headline itu—mungkin saja dia yang salah baca.
"Taeyong-hyung! Coba baca ini," ucap Haechan, memberikan handphone itu ke leader-nya.
정우가 NCT 127 서브 유닛에 있지 않아야 함
JUNGWOO SEHARUSNYA TIDAK BERADA DI NCT 127.
Entah siapa yang membuatnya tapi ini sungguh keterlaluan. Di situs Pann ada yang membuka diskusi dengan topik tadi.
[+112] [-201]
Syukurlah dia hiatus, Kim Jungwoo! Kau tidak usah kembali.
└[+11] [-8] : Dasar gila! terlebih yang membuat diskusi ini, kau sangat tidak punya malu.
└[+3] [-1] : Berhenti mengganggunya, kau mau di tuntut SM? Dengan senang hati akan kami laporkan.
Taeyong terkejut membaca itu. "Michinsekki."
Kalau saja handphone itu bukan punya Haechan mungkin saja sudah dibanting mulai tadi. Doyoung yang berada di sebelah Taeyong ikut membaca karena penasaran.
[+109] [-178]
Dia terlalu mudah gugup di depan kamera, mental dan kepribadiannya tidak cocok untuk konsep NCT Ilicil yang manly.
└[+54] [-77] : Dia sangat tidak cocok, bahkan untuk menggantikan posisi Winwin sekalipun. Mereka berdua sangat berbeda! Cepat kembalikan Winwin dan buang saja member kalian yang sedang hiatus itu.
└[+27] [-47] : Kau benar, dia selalu berhati-hati seolah takut bertemu fansnya. Dia sangat menyebalkan karena selalu tersenyum palsu saat fansign.
└[+25] [-2] : Wah orang-orang yang berada di atas komentarku ini mengerikan. Ajhuma kusarankan untuk berhenti! Omong kosongmu sangat bau.
Doyoung berusaha menenangkan Taeyong dengan menepuk pundak sang leader. Sebenarnya dia sendiri juga emosi membaca ini. Hah yang benar saja! Siapa orang bodoh yang mikir Jungwoo tidak pantas di tim?
[+401] [-23]
Kuharap orang-orang bodoh di sini bisa membacanya dengan teliti. Kalian tidak tau? Kim Jungwoo menjadi trainee melalui audisi mingguan, kalian pasti sudah tau betapa susahnya itu.
Sejak Jungwoo menjadi hidden trainee dia memang dipersiapkan untuk debut bersama NCT 127, ditraining khusus selama 3 tahun supaya bisa mengejar semua ketertinggalannya, ditambah dengan persaingan sesama trainee lainnya. Tolong hargai dia yang sudah berusaha keras untuk itu! Kalau kalian yang berada diposisinya apa sanggup? Paling kurang dari seminggu sudah tidak tahan.
Dengan sistem persaingan yang lebih kejam dari program produce, dia berhasil debut, itu artinya Jungwoo memenuhi segala aspek yang diinginkan SM. Lalu kalian bilang dia tidak pantas? Heol!! segeralah ke rumah sakit dan periksa otak kalian.
Dan untuk akgae Winwin, aku paham maksud kalian yang mengingankan Winwin kembali. Tapi bukankah itu egois? Kalau kalian benar-benar fans Winwin pasti tau mana yang terbaik buat karirnya kedepan, seharusnya juga kalian bisa membedakan perubahan Winwin saat di Ilicil dan di WayV. Sekarang dia terlihat lebih mengeksplor bakatnya tanpa terhambat komunikasi, saat dia masih di Ilicil aku sangat kasihan melihatnya yang selalu kebingungan karena tidak paham bahasa kita. Jadi biarkan dia berkarir di tempat yang membuatnya nyaman.
└[+218] [-11] : Aku terharu membaca komentarmu karena ini mewakili semua perasaan kami. Kau sangat hebat! Terima kasih sudah mendukung Jungwoo.
└[+197] [-9] : Aku bahkan sudah menangis. Kita semua pasti sangat merindukan Jungwoo, karena semenjak dia hiatus tidak ada kabar sama sekali.
└[+183] [-11] : Aku sebagai salah satu stan Winwin setuju dengan ini, jujur saja semenjak awal aku mengidolakannya baru kali ini aku melihat dia bisa sesenang dan sebebas itu. Winwin sudah jelas lebih nyaman berada di WayV, jadi tolong untuk yang lain berhenti mengganggu Jungwoo dan member yang lainnya.
Lebih baik kita gunakan waktu untuk mendukung idol kita, jangan membuat Winwin terlihat buruk hanya karena tingkah konyol kalian! Untuk stan Jungwoo, aku mewakili yang lain meminta maaf ke kalian, kuharap kalian tetap setia menunggu Jungwoo kembali ke tim.
└[+181] [-2] : Kau sangat dewasa, Winwin pasti bangga memiliki fans sepertimu.
Setelah membaca itu, Doyoung mengembalikan benda itu ke Haechan dengan perasaannya yang kacau. Sedangkan Taeyong masih menahan amarahnya, terlihat dari jemari-jemari tangannya yang ia genggam erat hingga sedikit bergetar.
"Hyung," panggil Haechan, "sebenarnya sudah lama aku ingin menanyakan ini ... Jungwoo Hyung hi—"
"Kita sudahi latihannya, kalian bisa kembali ke dorm," potong Taeyong.
"Apa hanya aku yang merasa manager berbohong saat menjelaskan alasan Jungwoo Hyung harus haitus?" desak Haechan.
"..."
"Aniya, aku juga merasa seperti itu," timpal Yuta, "manager bilang hiatus karena cedera, tapi tidak dijelaskan cedera apa. Waktu Jungwoo kesini, dia juga terlihat sehat."
Member lainnya; Johnny, Jaehyun, dan Taeil mangangguk setuju, memang terasa ganjal seperti yang dibilang Haechan dan Yuta.
"Sudah pasti ada hal lain yang Taeyong Hyung sembunyikan dari kami, " ucap Haechan.
Taeyong mengusap kasar wajahnya dan meremas bagian belakang rambutnya. Dia sangat bingung, sebagai leader sudah seharusnya dia memberitahu ke member tentang ini, "Benar, Jungwoo tidak cedera fisik ... tapi lebih parah dari itu."
Taeyong berusaha mengontrol emosinya, biar bagaimanapun setidaknya dia harus menjelaskan garis besarnya. "Penyakit psikis, dokter psikolognya menyarankan Jungwoo untuk hiatus supaya bisa fokus terapi ... untuk kepastian sembuhnya tergantung dari hasil terapi."
Perkataan dari sang leader tentu saja membuat mereka terkejut. "Apa agensi tau tentang ini?" tanya Yuta.
"Ya, agensi memberinya waktu enam bulan terhitung dari bulan Agustus kemarin."
"Kalau lebih dari itu?"
"Kemungkinan besar dia akan dikeluarkan dari tim."
"Penyakit psikis apa? Bagaimana dengan keadaannya sekarang?"
"Aku tidak tau perkembangannya, hal itu bukan sesuatu yang pantas untuk ditanyakan ke Jungwoo ... untuk detail penyakitnya, aku tidak bisa memberitahu kalian."
"Mworageo!?"
"Aku tidak bisa memberitahu nama penyakit Jungwoo ke kalian."
Detik berikutnya sebuah tangan yang terkepal mengarah ke pipi Taeyong. Nakamoto Yuta baru saja meninju leader-nya. Johnny berusaha menahan Yuta namun tidak berhasil, pria berdarah jepang itu kembali meninju Taeyong lalu menarik kerah baju sang leader.
"Ku kira kita ini sudah seperti keluarga, tapi ternyata hanya sekedar rekan kerja ... kenapa kami tidak berhak tau Hyung? Kalau agensi memberi waktu enam bulan berarti hanya tersisa dua bulan lagi dan Hyung baru memberitahu kami yang sebenarnya—"
"Sudah Hyung! Hentikan."
"Yak! kenapa kau membelanya? Dia sudah jelas salah, tidak seharusnya Taeyong Hyung menyembunyikan ini, seandainya Haechan tidak bertanya, apa dia bakal beritahu kita? Bisa-bisa kita taunya setelah ada berita Jungwoo dikeluarkan dari tim."
Yuta melepaskan kerah baju Taeyong lalu berdiri menghadap Doyoung. "Seolma, jangan bilang kau juga sudah tau duluan sebelum ini?"
Doyoung hanya terdiam, dia tidak bisa berbohong ke member jadi sebisa mungkin pria itu menghindari tatapan matanya Yuta.
"Yak! Kim Doyoung. Aku sedang bertanya padamu, jawablah!"
"..."
"Kim Dongyoung!" bentak Yuta, sudah bisa dipastikan saat ini dia benar-benar marah.
"Mianhe Hyung, memang benar aku sudah mengetahui ini lebih dulu."
Suasana sempat hening beberapa detik, sebelum seseorang yang tadinya hanya duduk mengamati kini ikut berdiri.
"Aku merasa gagal jadi Hyung kalian," ucap Taeil lalu meninggalkan ruang latihan dan disusul oleh Yuta.
"Aku kecewa padamu Hyung."
"Jaehyun—"
"Aku teman sekamarnya Hyung, seharusnya kau mengatakan ini lebih awal ... sama seperti Taeil Hyung, aku pun merasa gagal menjadi temannya. Kaja Haechan-ah." Jaehyun dan Haechan pun meninggalkan ruang latihan.
"Aku tidak akan minta maaf karena sudah menanyakan ini Hyung."
Sedangkan member yang masih di ruang latihan hanya terdiam, mereka tidak bisa berkutik karena masih mencerna kejadian barusan. Taeyong terduduk lemas, merenungkan semua perkataan Yuta. Memang benar apa yang dikatakannya, mungkin kalau Haechan tidak bertanya dia tidak akan memberitahu ke yang lain.
Melihat itu membuat Johnny merasa iba, ia pun mendekat.
"It's okey man, pasti ada alasan kenapa kau merahasiakan ini ... nanti biar aku yang bantu jelaskan ke mereka," ucap Johnny yang berusaha menguatkan Taeyong, meskipun saat ini rasa kecewanya sama besar dengan yang lain.
Mark yang sejak tadi tidak bersuara mengalihkan atensinya ke cermin besar yang berada di depan mereka, dia bisa melihat pantulan dari mereka; Johnny mengusap pundak Taeyong dan Doyoung yang menitikkan air matanya tanpa suara.
"Museun iriseo?"
Semenjak kejadian itu, tidak ada lagi dari mereka yang saling berkumpul kecuali kalau ada urusan pekerjaan mereka. Suasana berubah sangat dratis, cenderung menjadi canggung satu sama lain. Ini sudah hampir 3 hari, tentu bukan hal yang baik jika tidak diluruskan.
Jungwoo sedang berada di depan rumahnya, tadi dia menerima telepon dari salah satu member yang mau mengunjunginya. Dari kejauhan dia melihat seseorang yang melambaikan tangan ke arahnya, lalu orang itu berlari.
"Jungwoo Hyung."
"Ku kira kau tersesat," ucap Jungwoo, "ayo masuk, udaranya mulai dingin."
Mereka pun masuk ke dalam rumah.
"Di mana paman dan bibi?"
"Mereka menginap di rumah Noona."
"Apa karena aku mau datang ke sini?"
"Aniya, mereka memang sering menginap di sana, sebulan bisa sampai empat kali."
"Ah arra."
Jungwoo menuju dapur dan menyeduhkan teh untuk tamunya yang menunggu di depan TV, "Yang lain tau kau ke sini?"
"Hmm, ne ... mungkin."
"Mungkin? Jadi kau diam-diam ke sini?"
"Aniya, mereka melihatku pergi... sepertinya."
"Sepertinya?" tanya Jungwoo, namun tidak ada respon. "Mark-eu, apa kalian sedang bertengkar?"
Lagi-lagi Mark hanya bisa terdiam, sebenarnya tujuan dia ke sini untuk menceritakan kejadian itu ke Jungwoo, tetapi ketika melihat Hyung-nya itu, niatannya langsung hilang entah ke mana.
"Gwencaha, malhaebwa," ucap Jungwoo, pria itu memang merasa aneh saat Mark menelponnya, di samping itu dia paham betul saat tim sedang berselisih, mereka akan saling tidak peduli satu sama lain dan itu yang terlihat sekarang.
"Dua hari yang lalu kami bertengkar."
"Wae?"
"Member lain salah paham dengan Taeyong Hyung."
"Salah paham karena?"
"Hyung."
"Eh?"
Mark pun menjelaskan semuanya dengan detail, dari pemicu awal hingga insiden Yuta meninju Taeyong.
"Mian, ini salahku."
"Jebal Hyung, maksudku datang ke sini bukan untuk menyalahkanmu," sanggah Mark, "aku ingin memperbaiki keadaan ... Jungwoo Hyung, bolehkah aku tau cerita yang sebenarnya?"
(..)
Sepanjang perjalanan pulang, dia tidak bersuara sama sekali—lebih tepatnya setelah mendengar cerita dari Hyung-nya itu. Mark tidak menyangka situasinya seperti itu, pantas saja Taeyong dan Doyoung merahasiakan ini. Memang benar, hal itu harus diceritakan langsung oleh Jungwoo.
"Ah sial, kenapa air mataku terus keluar?"
Begitu sampai di dorm, Mark segera menuju kamarnya. Namun, dia dibuat terkejut ketika melihat para member yang sedang berkumpul di living room.
"Yak! Kau darimana?" tanya Yuta.
"Lain kali kalau tidak sempat izin, kabari di group chat," timpal Taeyong.
"Ho-o, n-ne," respon Mark yang kebingungan, perasaan tadi saat dia berangkat mereka masih bertengkar.
Tak lama Haechan keluar dari kamar mandi sambil mengusap perutnya. "Oh! Mark Hyung, kita harus bersiap ke dorm Dream. Chenle sudah pulang dari China," ajak Haechan yang menarik lengan Mark dan masuk ke kamarnya.
Member lain berusaha menahan tawa pasti Mark sangat bingung melihat mereka. "Nanti kita ceritakan habis dia pulang dari dorm," kata Johnny, mereka pun lanjut menonton TV. Taeil yang berada di ujung melihat ke arah member, dia mendengus sambil tersenyum tipis sebab teringat salah satu percakapannya tadi.
>>>
"Paling lama akhir bulan Desember Hyung, aku janji."
"Jungwoo-ya."
"Saat kembali nanti, akan kuceritakan semuanya. Maka dari itu, kalian harus menungguku."
<<<
(..)
Tepat setelah Mark pulang, Jungwoo segera mengambil handphone-nya. Dia mencari kontak seseorang lalu menelponnya. Setelah selesai, Jungwoo masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur, dia berharap para member bisa berbaikan.
Sekitar 20 menit kemudian, terdengar notif chat lantas pria itu membukanya.
Mark
Aku sebenarnya tidak tau bagaimana ceritanya Hyung, tapi kelihatannya kami sudah berbaikan.
Jungwoo tersenyum membaca isi chat itu. Syukurlah kalau mereka sudah berdamai, pria itu terbangun lalu menuju meja belajar, netranya tertuju pada sebuah bingkai foto. Dia pun mengambilnya, di situ terlihat potret semua member NCT 127, Dream dan WayV. Momen ini diambil saat mereka photoshoot NCT Back to School Kit.
Sebenarnya tadi dia sudah terlebih dahulu membaca diskusi online yang membahas tentang dirinya. Rasanya memang menyakitkan dan hal itu sempat membuatnya kembali merasa ragu untuk kembali. Tetapi perasaan itu segera ditepis begitu mengingat perjuangannya bersama yang lain.
Jungwoo harus membuktikan ke orang-orang yang menganggapnya tidak pantas kalau dia lebih baik dari yang mereka kira.
[n.s]
Dah lah ya~ aku kehabisan kata-kata pengen mau nangis dulu. Baper bgt pas ngetik ini berasa sesak-sesak gitu...
NCT 127
Sayang mereka banyak-banyak, dan sayang Kim Jungwoo lebih banyak dari banyak-banyak 💚💚💚
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top