[DS] - Aware
Setelah masuk ke dalam kamar, Kim Jungwoo langsung merebahkan tubuhnya, pria itu baru saja kembali dari kamar Taeyong. Akhirnya setelah 2 bulan lebih, dia bisa mengaktifkan kembali handphone miliknya.
Hal pertama yang dia lakukan adalah membuka aplikasi KakaoTalk. Jungwoo tersenyum tipis ketika melihat ada 11 chat yang belum dia baca dari orang itu. Lantas dia pun mengklik kolom chat itu.
Heeyoung
[19 - 31/12] : Selamat tahun baru, Jungwoo-ya. Semoga di tahun ini lebih baik dari sebelumnya ya. Oh ya, kau sedang apa?
[20 - 2/01] : Jungwoo-ya, Bagaimana hari pertamamu di tahun baru? Huh, kalau aku sudah di tumpuk banyak project ;(
[20 - 13/01] : Semangat latihannya, jangan lupa untuk makan.
[20 - 20/01] : Tadi aku bertemu dengan Hyunjung Eonnie, Wah gelang yang kau berikan ke dia sangat bagus! Itu bunga daisy kan?
[20 - 31/01] : Jungwoo-ya, kau sedang apa? Oh ya! besok sudah ganti bulan, semoga bulan ini bisa lebih baik ya. Tetap semangat.
[20 - 19/02] : Selamat ulang tahun Kim Jungwoo, maaf tidak bisa mengucapimu langsung. Kapan-kapan mari bertemu, nanti aku ajak Hyunjung Eonnie juga.
[20 - 21/02] : Hari ini banyak sekali project yang harus dikerjakan, tapi aku menikmatinya. Bagaimana denganmu Jungwoo-ya, apa hari ini menyenangkan? Jangan lupa untuk makan dan jaga kesehatan
[20 - 24/02] : Kau masih ingat sama atasan yang pernah ku ceritakan waktu itu? Tadi, dia memintaku untuk melakukan pemotretan di 1st Look! Bukankah itu hebat? Menurutmu bagaimana? Jujur sebenarnya aku sedikit tidak percaya diri.
[20 - 4/03] : Selamat atas comebackmu! Aku sudah melihatnya, itu sangat keren! Jungwoo-ya kau sudah berusaha dengan baik. Tetap jaga kesehatanmu ya.
Entah kenapa setiap kata yang Jungwoo baca membuat hatinya terasa hangat, senyum itu kian melebar.
"Dari siapa?" tanya Jaehyun yang sejak tadi memperhatikan Jungwoo.
"Eoh?"
"Senyummu lebar sekali."
"Teman Hyung."
"Yeoja?"
"Uhm," jawab Jungwoo seraya menganggukkan kepalanya.
"Kelihatannya kalian akrab."
"Aniya," ucap Jungwoo yang tersenyum miris, "justru sebaliknya Hyung."
Jaehyun menatap heran ke lawan bicaranya.
"Kau mau ikut keluar bersamaku?"
"Eodi—" Perkataan Jungwoo terpotong, sebab handphone-nya berdering. Dia pun mengangkat telepon itu.
"Akhirnya bisa tersambung!"
"Ada apa Hyunjung Noona? Kenapa suaramu berg—"
"Jungwoo-ya ... Heeyoung kecelakaan, sekarang dia sedang dioperasi."
Mendengar berita itu Jungwoo pun langsung mengambil jaket miliknya, "Jaehyun Hyung, maaf aku tidak bisa menemanimu."
Pria itu menutup pintu kamar dan berlari menuju lift.
"Di rumah sakit mana?"
"Hallym Medical."
"Arraseo Noona, aku segera kesana"
"Hati-hati di jalan."
Begitu sampai di RS, Jungwoo segera menuju UGD, dia melihat Hyunjung yang sedang berdiri di depan ruang operasi.
"Noona!"
Hyunjung pun menolehkan pandangannya, gadis itu melihat Jungwoo dengan nafas yang terengah-engah.
"Jungwoo-ya. Ini salahku," kata Hyunjung, "seandainya tadi aku menemaninya pulang, ini mungkin tidak akan terjadi."
"..."
"Ini salahku, mianhe. " Sedetik kemudian, tangis Hyunjung pun pecah.
"Gwechana Noona, uljima. Semuanya akan baik-baik saja," ucap Jungwoo mencoba menenangkan Hyunjung. Meski saat ini dia juga khawatir.
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, lampu yang bertulisan 'Sedang Operasi' akhirnya padam. Lalu seorang dokter keluar dan mendatangi Jungwoo dan Hyunjung.
"Keokjeong hajimaseyo, operasinya berjalan lancar. Pasien akan segera dipindahkan ke ruang inap. Setelah itu kemungkinan akan ada beberapa pemeriksaan lanjutan."
"Kamsahamnida, Dok." ucap Jungwoo sambil memberi salam 90 derajat.
Tak lama, terlihat 2 orang bruder dan 1 suster yang mendorong brangkar Heeyoung keluar dari ruang operasi. Mereka berdua refleks berlari menghampirinya.
Jungwoo pun mengusap wajah Heeyoung yang masih belum sadarkan diri. "Gumapguna, Heeyoung-ah ... jeongmal gomapta."
Setelah memastikan selang infus pasiennya terpasang dengan baik, dokter Mido kembali melakukan vital respon. Dokter wanita itu menyenterkan cahaya ke mata Heeyoung sambil menggoyangkannya ke arah kanan dan kiri.
"Masih belum," ucap dokter itu ke Jungwoo dan Hyunjung, "tapi jangan khawatir, ini efek anestesi dan hal yang wajar pasca operasi ... nanti tolong panggil saya atau perawat kalau pasien sudah sadar."
"Baik Dok, terima kasih banyak."
Dokter itu pun tersenyum lalu keluar dari ruangan. Jungwoo melihat ke arah Hyunjung yang sedang merapikan selimut Heeyoung.
"Noona, kau juga harus beristirahat. Ini sudah mau jam sepuluh, pulanglah nanti kemalaman."
"Ani, siapa yang akan—"
"Biar aku yang menjaganya," potong Jungwoo, "tenang saja, besok aku tidak ada schedule."
"Kau yakin?"
"Nee, pulanglah Noona. Jangan sampai kau jadi sakit juga."
"Arraseo, kabari aku kalau dia sudah sadar."
Hyunjung mengusap lembut rambut Heeyoung, "Eonnie pulang dulu, cepatlah sadar Heeyoung-ah."
Sekarang waktu menunjukkan pukul 10 malam lewat beberapa menit, terlihat Jungwoo sejak tadi menggenggam tangan Heeyoung, sambil memejamkan matanya.
"Ireona Heeyoung-ah, jebal."
"Ju-jungwoo-ya."
Suara yang terdengar lirih itu membuat Jungwoo terkejut dan refleks membuka matanya. Dia melihat Heeyoung yang tersenyum kecil, gadis itu sudah sadar!
"Sebentar aku panggilkan Dokter dulu."
Jungwoo kembali bersama dokter Mido, setibanya di ruang rawat. Dokter itu langsung mengecek keadaan Heeyoung.
"Jalhaesseoyo, Heeyoung-ah," ucap dokter itu "istirahatlah, jangan lakukan aktivitas berat dulu. Itu pesan kakakmu tadi."
"Dokter kenal sama kakak saya?" tanya Heeyoung.
"Ya, kami berteman sejak kuliah. Dia yang memintaku untuk merawatmu sampai dia balik ke sini," jawab dokter itu, lalu dia menatap ke arah Jungwoo, "pastikan Heeyoung meminum obatnya."
Pria itu menggangguk singkat. "Baik, Dok."
Lalu dokter Mido keluar dari ruangan, meninggalkan mereka berdua. Suasana mendadak sunyi dan nampak canggung.
"Terima kasih Jungwoo-ya, maaf sudah merepotkanmu."
"Tidak masalah Heeyoung-ssi, tadi ada Hyunjung Noona juga."
"Lalu di mana Eonnie?"
"Sudah pulang, wajahnya terlihat pucat jadi aku menyuruhnya untuk istirahat di rumah."
"A~ arra."
"Kau juga harus istirahat," ucap Jungwoo sambil membenarkan selimut Heeyoung. Namun ketika dia menaikkan selimut itu matanya menangkap sesuatu.
Heeyoung sadar ke mana arah pandangan pria ini, "Kalungnya sangat cantik ... gumawo Jungwoo-ya."
"Kau menyukainya?" tanya Jungwoo sambil menatap mata Heeyoung.
"I-iya," jawab Heeyoung dengan wajah yang sudah memerah, sebab jarak mereka saat ini terbilang sangat dekat.
"Syukurlah kalau begitu." Jungwoo kembali menciptakan jarak antara mereka, pria itu duduk di kursi yang ada di sebelah brankar.
"Kau tidak pulang? Ini sudah larut malam."
"Aku sudah izin sama manager-ku untuk menemanimu ... jadi istirahatlah," kata Jungwoo.
Namun, respon Heeyoung di luar dugaan. Gadis itu menitikan air matanya.
"Ada apa? Apa ada yang sakit? Sebentar ku panggilkan d—"
"Aniya, tidak ada yang sakit Jungwoo-ya," kata Heeyoung, "tiba-tiba aku teringat kedua orang tuaku."
Jungwoo masih diam mendengarkan, meskipun dalam hati dia sangat ingin bertanya. Dan seolah bisa menebak pertanyaan Jungwoo, gadis itu kembali melanjutkan perkataannya,
"Itu benar, kedua orang tuaku sudah meninggal, Jungwoo-ya," air mata Heeyoung sudah membasahi pipi putihnya, "aku merindukan mereka."
Jungwoo yang sedari tadi hanya mendengarkan kini duduk di tepi brangkar, tangan pria itu mengusap air mata Heeyoung. Perlahan gadis itu bangkit hingga posisi terduduk dengan mata coklatnya menatap lekat ke arah Jungwoo.
"Menangislah," ucap Jungwoo seraya menarik gadis itu ke dalam pelukkannya, memberikan tempat untuk Heeyoung agar bisa menumpahkan perasaannya saat ini.
"Gumapta Jungwoo-ya," ucapnya pelan, "kurigu..."
"Kurigu?" tanya Jungwoo dengan nada yang tak kalah pelan, bahkan nyaris berbisik.
"Nan chowahae."
Seketika Jungwoo melepaskan pelukan itu dan menjauhkan diri dari Heeyoung, "Tolong jangan katakan itu."
"Ke—"
"Jangan katakan itu, Heeyoung-ssi," ucap Jungwoo, "istirahatlah, aku mau keluar sebentar."
Lalu dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
Heeyoung hanya bisa melihat pemandangan dari jendela ruang rawatnya, gadis cantik itu menghela nafasnya. Sudah 3 hari berlalu, semenjak malam itu hingga hari ini, Jungwoo tidak pernah lagi datang menjenguknya.
"Dia membaca chat-ku, tapi tidak membalasnya."
[n.s]
KIM JUNGWOO
tampan bgt dah, gk ngerti lagi (ノへ ̄、)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top