◌9 Apa Kemampuan Novel? (Part 2)◌

"Ask yourself. How you hurt your friends?"

-Lucidna Jingga


Ketika kembali ke kelas, anehnya masih ramai dan tidak ada guru yang menjaga. Padahal, Lucidna yakin tadi mereka berbicara cukup lama.

"Kelihatannya ada masalah," ucap Novel yang berjalan di belakangnya. Karena tempat duduknya di depan, ia duduk terlebih dahulu. "Mau pindah?"

Lucidna menggeleng cepat dan berjalan terburu-buru ke tempat duduknya. Lagi pula ia sudah memutuskan untuk pindah tempat duduk hari ini.

"Dari mana, Lucidna?" tanya Kayala begitu ia duduk.

Lucidna menoleh. "Cuma dari taman, kenapa?"

"Oh, dari taman?"

"Bukankah baru kujawab?"

"Oh." Setelah menjawab itu, Kayala tidak bertanya lagi.

Sementara Lucidna mengalihkan perhatiannya ke kaca jendela. Benda itu memantulkan bayangan lemari kelas yang terletak jauh di belakangnya. Semula, ia hanya termenung, menunggu guru atau rasa kantuknya datang. Namun, mendadak ia tersentak.

Ia menoleh cepat ke depan, lebih tepatnya ke arah Novel.

Lelaki itu juga mengamati jendela.

Lucidna menunduk, lalu menyembunyikan wajah dengan menidurkannya di atas meja.

Apa yang dia lihat dari jendela?

Kalau semua jendela sama, artinya kaca dari jendela di sebelah Novel juga dapat memantulkan bayangan dari objek yang ada di belakangnya. Apalagi, jendela itu dibuka. Arah yang dipantulkan pasti belakang Novel.

Bukan aku kan?

Lucidna memberanikan diri mengangkat wajahnya, tapi Novel bergeming, masih dalam posisi yang sama.

Nggak mungkin kan? pikirnya lega. Kalau Novel memang melihatnya bukankah paling tidak akan ada perubahan pada gerak-geriknya? Jadi, Lucidna yakin apa pun itu bukan dia.

"Kamu kenapa sih, Lucidna?" tanya Kayala, entah mengapa terdengar seperti risih.

Lucidna tidak mengerti. Padahal, dia tidak melakukan sesuatu yang menurutnya bisa membuat orang risih.

"Menurut kamu?"

"Ha." Kayala tertawa singkat dan tersenyum. "Entahlah, caper?"

Tanpa sadar, Lucidna menegakkan tubuhnya. "Caper? Kamu merasa aku caper?" Ia melihat ke sekeliling. "Yang memperhatikan aku cuma kamu, kok? Kamu buper?"

"Hah, apalagi itu? Kamu aneh ya?" balas Kayala, semakin sinis.

"Butuh perhatian, seperti sekarang. Oke, kamu mau apa, sih? Aku bakal perhatiin."

Lucidna tidak paham. Ia mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Tiba-tiba disebut caper tanpa sebab, bukankah karena ingin perhatian? Tapi ia tidak tahu, makanya ia menanyakan. Bahkan ia mengurang nada sarkasnya meski ingin.

Tapi mengapa Kayala menatapnya berapi-api? Mengapa gadis sebangkunya yang baru ia kenal hari ini terlihat marah?

Ia tersentak melihat Kayala berdiri begitu tiba-tiba dan cukup kasar. Saat menyadari kalau sekeliling langsung sunyi, Lucidna semakin yakin kalau itu bukan perasaannya.

"Kayala?" panggil Lucidna. Tapi tidak dibalas Kayala. Ia hanya berdiri, lalu menitikkan mata. "Oh, hei?"

"Aku salah apa, sih, sama kamu?"

Lucidna merasa pertanyaannya direbut darinya. Semua terasa tiba-tiba aneh. Namun, di saat yang bersamaan terasa familier.

"Aku nggak bilang kamu salah–"

"Terus kenapa kamu gitu ke aku? Emang nggak bisa ngomong baik-baik!" teriak Kayala.

Lucidna dapat melihat beberapa perempuan berdiri, menarik Kayala menjauh darinya. Mereka menenangkan gadis yang entah kenapa menangis dan histeris itu dengan pelukan.

Sementara anak-anak lain yang masih berkumpul bersama teman mereka hanya memandangi itu seperti menghakimi, tatapan yang Lucidna tak sukai.

"Hei–"

Belum sempat Lucidna membela diri, sang ketua kelas memotongnya.

"Semuanya tolong jangan terlalu ramai, barusan aku ditegur lewat pesan kalau kelas kita terdengar sampai ke kelas di bawah kita."

Setelah mengatakan itu, ia berjalan ke belakang. Berdiri di hadapan Lucidna hingga menutupi pandangan anak-anak lain.

"Lalu kamu, Lucidna, diam dan pindah saja ke sebelah kursiku."

Lucidna mengepalkan tangan. Perutnya seperti diaduk. Ada sesuatu yang seolah ingin meledak dari dalam dirinya.

"Iya."

Lucidna berhasil menelan semuanya, tanpa penjelasan, lagi.

21-01-2025 | 566 kata

Author note

YEM

WKWKW

JADI ADA CERITA LUCU

AKU KAN NULIS DI LAPTOP

PAS SIMPAN KOK DISURUH CEK KARENA ADA PERUBAHAN MAU SAVE VERSI MANA

KUKIRA TUMBEN DI LAPTOP EROR

TERUS AKU PINDAH KE WP HAPE

MAU KETIK AUTHOR NOTE

TERUS PAS MAU CEK DAFTAR

...?

LO ...?

LOH!

KOK!

KOK 8 NYA GA ADA?!

KOK CUMA 7 LANGSUNG 9??????

ANEH!

PANIK DONG YEMI! 😭😭😭😭😭😭

CEK LAGI DI LAPTOP

CEK LAGI DI HAPE

UH OH INI UDAH DIPUBLIKASIKAN?

INI CHAPTER 8 GA SIH HARUSNYA??

😭😭😭😭😭😭sat set pulihkan di hape yang chapter 8 dan pastiin lagi di laptop

[21/1 21.30] 🦋🍀: TIBA TIBA CHAPTER 8 KU HILANG
[21/1 21.31] 🦋🍀: KENAPA AKU TARUH NASKAH NO 9 DI NO 8 WOI
[21/1 21.34] 🦋🍀: WKWKKW UDAH AKU PULIHKAN YANG KEMARIN

KOCAK 😭😭😭SEREM BANGET 8 TIBA-TIBA RAIB MANA ITU CHAPTER PAS NOVEL LAGI AGAK BIKIN HAH HEH HOH😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Anyway

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN SEMUA🌷💗

‧༓☾𝙼𝚊𝚢 𝚌𝚕𝚘𝚟𝚎𝚛 𝚋𝚎 𝚠𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞☽༓

Kepak kupu-kupu di atas daun semanggi,
Peluk hangat untuk semuanya dari Yemi
┈˚୨୧⋆。⛧˚ ⋆ 🦋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top