Bagian: 19
Satou melangkah gontai ke luar kerumunan orang. Ia merasa tidak sehat, nafasnya tersendat-sendat dan kepalanya amat pusing. Ia tak menonton konser sampai akhir, dan hanya melihat sampai lagu terakhir selesai dinyanyikan.
"Ah... Kepalaku pusing sekali... Aku mau pulang duluan saja, lagipula Kogeinu bilang ingin beli merchedise juga... " Satou terus berjalan seraya memegangi tembok dan kepalanya yang terasa sakit. Jarak tempat konser dan rumahnya cukup dekat, jadi ia memutuskan untuk jalan kaki.
Pluk!
'Huh? Salju? Ah... Ini pasti salju pertama tahun ini. Pantas saja akhir-akhir ini dingin sekali di laut. Di saat seperti ini seharusnya aku bawa mantel. ' Pikir Soraru dalam hati. Lama dia berjalan, ia baru menyadari satu hal.
"Huh? Dimana ini? " Satou menoleh-noleh ke kiri dan kanannya. Ia benar-benar pelupa tentang jalan.
Tap!
"Hei... " Suara langkah ringan terdengar di belakangnya. Suara perempuan yang begitu akrab di telinganya.
"Kuro... Kenapa kau bisa disini?! " Tanya Satou pada Kuroneko. Perempuan tomboy itu seperti sedang menunggunya. Ia membawa mantel biru tua dan kuning di tangan kirinya.
"Bodoh, seharusnya liat ramalan cuaca. Hari ini mulai turun salju, jadi aku pikir kalian pasti bodoh karena lupa membawa pakaian yang lebih hangat. Jadi aku menjemput. " Kuroneko menyerahkan mantel itu kepada Satou. Satou menerimanya dengan senang hati.
"Terima kasih, Kogeinu masih di dalam. Kau mau menunggunya juga? " Tanya Soraru pada Kuroneko.
"Mau menunggu bersama? "
"Tentu. "
Mereka berdua kembali ke tempat konser. Lagipula kepala Satou sudah lebih baik, dan dia jarang ada waktu berkeliling di kota. Jadi ini adalah kesempatan untuk menghapal jalan.
"Lama sekali... " Eluh Kuroneko. Satou mengangguk tanda setuju. "Enak banget dia hangat di dalam sana! Sedangkan kita kedinginan disini! Huh! " Kuroneko terus mengeluh seraya memaki Kogeinu yang sedang bertarung dengan penggemar Mafuyu yang lainnya hanya untuk beberapa merchedise. Sebenarnya Kogeinu sedang berjuang juga di dalam :v
"Hei, kau mau minuman kaleng? Akan kubelikan. " tawar Satou tiba-tiba. Sekilas tadi, ia melihat mesin minuman di belokkan saat kembali ke konser.
Kuroneko memerah. "Ya... Aku tidak bisa menolaknya juga. " Satou pun pergi untuk membeli minuman kaleng.
Klang!
Suara jatuhnya kaleng itu terdengar nyaring. Satou membungkuk untuk mengambil kaleng itu.
"Selanjutnya... Kesukaan Kuroneko kalau tidak salah... "
"Jangan, Luz-kun! "
Satou menoleh ke arah suara. Itu adalah gang di antara gedung-gedung tinggi dan tempat konser.
'Apa ada pemalakan atau semacamnya? Apa aku harus menolongnya?' Satou melongokkan kepalanya ke depan gang. Salju berjatuhan cukup banyak. Membuat surai salju gadis itu bersinar seperti peri. Di depannya seorang pria tinggi mencengkram tangan kirinya erat, gadis itu meringis kesakitan.
"Mafuyu... Itu... MAFUYU! SIALAN KAU—"
BUAK!
Satou tercengang saat tangan mungil itu memukul tepat di dagu pria tinggi itu. pria yang terpukul itu terlonjak ke belakang dan membentur tembok. Tak sampai disitu juga, Satou yang terlanjur melancarkan serangan tendangan pada pria tinggi itu membuat pria malang itu terpelanting ke samping.
Bruak!
"A-APA?! " pria tinggi yang sepertinya Satou kenali itu menatap dengan mata melotot. Antara tidak percaya dan terkejut.
"Kamu... Soraru-san?! "
Bruk!
Pelukan hangat Satou rasakan dari belakang punggungnya. Surai salju itu sedang memeluknya dengan berurai air mata dari manik ruby yang tersembunyi di mantelnya.
"Ma... Fuyu... Mafuyu... Mafuyu! " Soraru melepaskan pelukan dan berbalik hanya untuk kembali memeluk tubuh kecil itu.
"Soraru-san! Hiks! Soraru-san! Aku tidak sedang bermimpi bukan?! Ini benar-benar Soraru-san bukan?! Hiks-hiks! Huwaaa!!! " Tangis Mafuyu semakin mengencang. Soraru dengan berurai air mata membalas pelukan Mafuyu.
"Ini aku... Maafkan aku... Mafu..."
"Ka-Kau benar-benar Soraru-san?! Bagaimana bisa?? "
Pria tinggi yang ternyata adalah Luz itu bangkit dari jatuhnya. Ia memegangi tangan kanannya yang sakit akibat tendangan Soraru.
"Kau... Luz? " Soraru mengerutkan keningnya mencoba mengingat-ingat. Entah kenapa saat melihat Mafuyu di antara salju yang berjatuhan membuat ingatannya terpicu untuk kembali. Selama ini ia hanya ingat sampai kematian ibunya dan itu adalah ingatan kelam yang ingin ia lupakan. Seolah-olah ingatan tentang Mafuyu terkunci jauh di dalam dirinya. Soraru merasa bersalah pada Mafuyu yang tentunya sangat khawatir dan sedih karenanya.
"Mafu——"
"Mafuyu-chan! Dimana kau!? "
"Mafuyu-chan! "
"Mafuyu-san! "
Segerumbulan orang berteriak memanggil Mafuyu. Terlihat dari suaranya, itu pasti Nqrse, Senra, dan manager Mafuyu—Misaki.
"Semuanya, aku disini! " Suara serak Mafuyu mencoba memanggil. Itu pelan, tapi cukup bagi ketiga orang itu untuk datang ke tempatnya.
"Mafu! Kemana saja kamu?! Kakak khawatir sekali! Luz juga! Eh... Ka-ka-kau... Soraru-kun?! "
***
Semua orang berkumpul di ruang tunggu para penyanyi. Mereka semua bagai melihat seekor hewan super langkah di hadapannya. Soraru dengan kesal memulai pembicaraan.
"Kalian jangan menatapku seperti itu! Membuatku tidak enak saja! " Ketus Soraru dingin. Mereka semua tertawa canggung.
"Jadi... Soraru-san... Err... Apa yang terjadi padamu sebenarnya? " tanya Misaki pada Soraru.
"Uhum, akan kujelaskan... Sebenarnya aku diselamatkan oleh nelayan bernama Michael. Aku hilang ingatan, dan selesai. " Jelas Soraru super duper singkat.
"Hei! Lalu kenapa kau tidak mencoba mengingat masa lalumu?! Kau tidak tahu seberapa khawatirnya kami?! Apalagi Mafuyu-chan! " Senra menggebrak meja.
"Aku mengingat beberapa. Dan yang paling jelas adalah ketika ayahku meninggalkan keluargaku dan ibuku meninggal. Kupikir akan jadi lebih buruk jika aku mengingatnya. Aku tidak sanggup mengingatnya lagi... Aku terlalu takut. " Soraru menundukkan kepalanya. Mafuyu yang berada di sebelahnya menatap Soraru dengan mata berkaca-kaca.
"Tidak apa! Yang penting Soraru-san sudah kembali! Aku... Tidak apa-apa, Senra-kun! " Mafuyu menggeleng-gelengkan kepalanya. Air matanya hendak mengalir kembali.
"Mafuyu-chan... "
"Maafkan aku... Semuanya... "
"Lalu, siapa yang merawatmu selama ini Soraru-kun? Apa dia tidak tahu bahwa kau adalah penyanyi yang cukup terkenal? " Tanya Nqrse pada Soraru.
"Penduduk yang merawatku hanya nelayan biasa. Ia tidak terlalu mengetahui tren dan artis-artis baru. Orang-orang juga mungkin hanya mengira aku mirip dengan penyanyi 'Soraru' itu. Karena aku hanya menggunakan nama Satou. Saat itu aku hanya ingat nama keluargaku. " semua orang mengangguk.
"Bisakah kita bertemu mereka? Menyelamatkan nyawa seseorang bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Aku harus berterimakasih. " Mafuyu menghapus air matanya dan tersenyum lembut.
"Mereka memang agak aneh. Tapi mereka adalah orang yang baik. " Soraru juga ikut tersenyum tulus.
***
"Ma-Ma-Ma-Mafuyu-cuwaaan~?! Satou! Kenapa Mafuyu-chan b-b-b-bisa bersamamu?! Penyanyi lainnya juga!? " Kogeinu benar-benar gugup dan salting di hadapan idolanya itu.
"Satou! Aku khawatir sekali saat kau tidak kembali! Untungnya Koge sudah kembali dan menerima panggilanmu untuk berkumpul di rumah segera! " Kuroneko memarahi Soraru karena khawatir. Ia takut Soraru benar-benar akan menghilang dari hadapannya.
"Michael, Kuro, Koge, kenalkan... Ini kekasihku, Mafuyu. "
Kratak!
Hati Kuroneko bagai retak dan pecah berkeping-keping. Ketakutannya selama ini menjadi kenyataan. Lebih buruknya lagi ternyata dia sudah mempunyai kekasih. Tak ada tempat bagi Kuroneko.
"Woah! Satou, apakah ingatanmu sudah kembali?! Selamat! " Michael menepuk punggung Soraru seraya tersenyum lebar.
"Ma-Mafuyu-chan... Dan kau... JANGAN BO'ONG KAU BANTAL BERNYAWA! " kogeinu mengguncang tubuh Soraru kencang. "Kau kan pemales, bobrok, dan dulu bodoh banget bahasa inggris! Mana mungkin kau pacarnya Mafuyu-chan~ aku iri, sialaaan~" Kogeinu berlinang air mata.
Mafuyu memandang Kogeinu lalu tersenyun manis. "Meskipun Soraru-san terkadang pemalas, tapi sebenarnya dia orang yang sangat baik... Kogeinu-kun. "
"Ma-Ma-Mafuyu-chan ingat namaku?! Bagaimana bisa?! " Kogeinu tergagap.
"Bukankah tadi kamu meminta tanda tangan sebelum konser? " Mafuyu memiringkan kepalanya imut. Kogeinu nosebleed dan pingsan ditempat.
"A-Akan kubuang mayat inu ini, lalu kubuatkan minuman hangat. Sebentar ya... " Kuroneko beranjak pergi seraya menggeret Kogeinu di kamarnya yang ada di lantai atas.
"Terimakasih, Kuro. "
"Aku masih tidak terlalu paham bagaimana kalian bisa saling kenal. Setidaknya aku harus melepaskan Satou kepada orang yang tepat... Dia sudah kuanggap anakku sendiri. " Michael tersenyum lembut. Jika urusan Mafuyu dan lainnya selesai, itu artinya perpisahan bagi Michael.
"Baiklah... Akan kuperkenalkan diriku sekali lagi. Michael, namaku Satou Satoru. Di Jepang, aku biasa dipanggil Soraru. Beberapa tahun yang lalu, ada masalah yang menimpa hubunganku dan Mafuyu. Aku harus pergi untuk meluruskan segalanya dengan wanita yang merusak kehidupan tentramku dengan Mafuyu. Lalu aku kecelakaan, dan benar-benar melupakannya... Aku benar-benar merindukannya... Dialah takdirku. " Soraru memandang Mafuyu lekat-lekat. Manik Mafuyu juga bertubrukan dengan manik Soraru.
"Hahaha... Aku kalah. Semoga kehidupan kalian bahagia selalu... " Michael menyandarkan punggungnya di sofa. Senyumnya masih terukir di wajahnya.
"Ah, ngomong-ngomong soal wanita itu... Bagaimana dia sekarang? " Soraru berujar dingin. Aura kelam tiba-tiba menguar di ruangan itu.
"Ah! Emm... Dia sangat menyesal, Soraru-san. Dia tidak akan melakukan itu lagi... Kumohon, jangan marah lagi...ya? " Mafuyu mencoba menenangkan Soraru yang sepertinya akan meledak kapan saja.
Di luar, Kuroneko menguping pembicaraan sedari tadi. Ia hampir saja terjungkal dengan minuman yang ia bawa saat pintu di depannya tiba-tiba terbuka.
"Gyaa! " Kuro ditahan dengan cepat oleh pelaku pembuka pintu—Soraru.
"Ah, maaf. Aku hanya ingin mencuci muka untuk menjernihkan pikiran. " Soraru yang masih dengan aura kelam berjalan melewati Kuro.
'A-Apa-apaan itu? Itu bukan Satou yang kukenal... Satou itu seharusnya ceria, pemalas, dan terkadang bertingkah kekanak-kanakan... Apa dia sudah bukan Satou yang kukenal? '
Kuroneko baru mengerti bahwa ia sama sekali tidak mengetahui apa-apa tentang Soraru yang sebenarnya.
Bersambung...
Halo! SinSanSen disini!
Gimana menurut kalian chapter kali ini? Memuaskan, mengecewakan, atau biasa aja? ':3 atau ada tanggapan lain?
Kemungkinan cerita ini akan sampai 2-3 chapter lagi! Bersabarlah! :3 aku benar-benar ingin memberikan mereka ending terbaik yang bisa kulakukan! Semua tak bisa dilakukan tanpa dukungan kalian selama ini!
Terimakasih semuanya! Sampai jumpa di updatetan selanjutnya! Di mulmed ada gambar Soraru dan Mafumafu yang aku buat dari picrew. Lihatlah!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top