Bagian: 16
"Mafuyu-san, anda bekerja dengan sangat baik setiap hari! Aku merasa bersyukur menjadi manager anda! " Kata seorang wanita yang menjadi manager Mafuyu.
"Eetto... Sebenarnya ada apa ya? Kenapa tiba-tiba... " Mafuyu memandang heran managernya. Tidak biasanya dia memuji Mafuyu sampai seperti ini.
"Mafuyu-san, anda sekarang bisa melakukan tour! Dan itu keluar Jepang! Bukankah itu hal yang sangat hebat?! " Katanya berapi-api.
"Ah! Ya! Tentu saja! Terimakasih, ini juga berkat Misaki-san! " Mafuyu menunduk berterimakasih.
"Nah! Sekarang kita akan mulai membicarakan tentang rencana anda selama tour! Ini akan menjadi pembicaraan yang menyenangkan! " Misaki masih dengan senyum lebarnya mengatakan jadwal padat Mafuyu padanya.
"Ah! Misaki-san, apa aku akan sendirian melakukan tour? " Tanya Mafuyu pada Misaki.
"Anda bisa membawa teman anda yang ingin di collab. Aku akan membicarakan dengan manager penyanyi itu, siapa tahu bisa. " Jelas Misaki pada Mafuyu.
"Sebenarnya... Tentang album yang kubuat beberapa hari yang lalu... Dengan Senra-kun, dan—"
"Oh! Lagu collab kalian bertiga yang itu ya? Boleh! Tentu saja aku akan menyetujui nya! Aku suka lagu itu! Tenang saja, Mafuyu-san! Aku akan sebisa mungkin mengajak Senra-san dan membujuk managernya untuk mengosongkan jadwal! Tapi kalau untuk yang satunya..." Misaki melirik Mafuyu.
"Tentu saja. Aku akan mengajak kak Nqrse sendiri. Karena lagu itu akan kami nyanyikan bertiga. " Mafuyu tersenyum lembut.
***
"Um... Jadi, bapak tidak tahu siapa yang memecahkan ban mobil si Aho ini? Karena CCTV saat itu tepat di bagian yang memperlihatkan bagian mobilnya si Aho ini rusak? Gitu? " Urata mempelototi satpam perusahaan mereka dengan tajam.
"Ya... Begitulah... Urata-san, kita tidak akan tahu apa yang terjadi secara kebetulan. Mungkin si hater's tau CCTV sedang mati atau semacamnya. " Kata satpam gendut penuh keringat itu.
"YA MANA MUNGKIN AKU PERCAYALAH! KEBETULAN MACAM APA INI?! ADA DUA CARANYA, PERTAMA! ORANG ITU TAHU KALAU CCTV MATI! KEDUA! DIA MENYOGOK SATPAM! " Urata menggebrak meja dengan keras. "Haaah... Katakan, berapa dia membayarmu? Akan kubayar lebih! " Urata menghela nafas. Sakata takut-takut di sebelahnya.
Satpam itu semakin berkeringat. "Saya tidak disogok siapapun. Saya hanya menjalankan tugas. "
"Sudahlah! Aku pergi! Tapi... Jika terjadi sesuatu pada Sakata ku! Kau akan jadi orang pertama yang menerima bogemku! " Urata keluar dari ruang satpam dengan aura kelam. Sakata hanya bisa menunduk meminta maaf atas kelakuan Urata yang kelewatan.
Baru beberapa meter dari sana, satpam itu berujar lemah.
"Bukan Sakata-san yang diincar... Aku pikir dia bukan seorang heater's... Tapi maniak... " Ujarnya pelan.
Urata melebarkan matanya. Ia berpikir, kemudian berbalik ke arah satpam dan Sakata yang ada di belakangnya.
"Bukan... Sakata? Lalu siapa? " Tanyanya entah pada siapa. "Eh... Saat itu kita bersama... "
"MAFUYU! " Ucap mereka bersamaan. Mereka berdua segera berlari meninggalkan area parkir. Mereka segera mencari Mafuyu di setiap ruangan yang biasa ia kunjungi.
'Bodohnya aku! Padahal... Soraru sudah menitipkan Mafuyu padaku! Aku sudah berjanji akan menjaganya! ' Pikir Urata dalam hati. Ia kesal setengah mati tentang hal yang menimpa Mafuyu.
'Siapa sebenarnya yang mengincar Mafuyu-chan? Apa para fans Lon-chan? Atau fans Soraru-san? Tapi... Satpam itu berkata bahwa itu maniak... Siapa yang sebegitu sukanya dengan Mafuyu-chan sampai berbuat seperti ini?! ' Pikir Sakata. Mereka sampai di ruangan Mafuyu.
"Kyaa!" Teriakan Mafuyu membuat mereka semakin panik. Tanpa basa-basi lagi, mereka membukanya.
Brak!
"Mafuyu-chan! "
"Mafu! "
"Are? Urata-san dan Sakata-kun? " Mafuyu memandangi mereka dengan wajah polos. Di ruangan itu ada Mafuyu, Misaki, dan Luz yang tengah duduk santai seraya melihat majalah-majalah pariwisata.
"Ada apa ya? " Tanyanya seraya tersenyum manis.
"Eeh... Etto... Kudengar suara teriakan. Jadi kami masuk, hehe. " Kata Sakata beralasan.
"Ahaha! Aku memang berteriak, tapi itu karena aku senang kak Nqrse bisa ikut tour pertamaku! Dan lagi, kota terakhir di tourku adalah kota yang kak Nqrse sangat ingin kunjungi! " Kata Mafuyu semangat.
"Oh begitu, syukurlah. Tapi... Sebenarnya Mafu, kami punya berita yang lumayan mengerikan nih... " Urata segera mendekat ke tiga orang itu. "Kupikir... Mafuyu punya seorang maniak diantara fans-nya. "
"Eh?! Benarkah?! Gawat sekali itu! " Teriak Misaki histeris.
"Eh? Aku... Harus bagaimana ya? Um... Apa Urata-san tahu pelakunya? " Tanya Mafuyu dengan khawatir.
"Maaf... Tapi aku akan segera mencari tahunya! Aku akan, karena aku telah berjanji pada Soraru! " Kata Urata percaya diri.
"Eh? Tapi Urata-san, kita kan harus cari pelakunya! Bukannya tahu! " Kata Sakata bingung.
"Dasar Aho! Bukan begitu maksudnya! " Urata mengamuk mendengar jawaban enggak nyambung Sakata.
"Tenang saja, Urata-san. Aku akan melindungi Mafuyu-chan, karena aku juga akan ikut tour ini. " Luz tersenyum menenangkan.
"Wah! Terimakasih ya, Luz-san! Dengan begini aku akan sedikit tenang. Mohon bantuannya ya, Luz-san! " Kata Misaki senang. Luz adalah orang yang kaya dan ahli bela diri. Walau masih tak sekuat Soraru yang beberapa tingkat di atas Luz, leher panjangnya bisalah jadi senjata cadangan—enggak.
"Ah... Terimakasih... Luz-kun. " Kata Mafuyu seraya tersenyum. Luz juga membalas dengan senyum manis.
"Aku akan sangat menantikan tour itu. "
***
"WHAT IN THE NANI?! KAKAK BISA IKUT TOURNYA MAFUYU-CHAN?! " Nqrse yang sedang memandikan Sakura tiba-tiba berteriak keras dengan ponsel di telinga yang dijepit dengan bahu.
"Ah! Tentu saja ini tidak merepotkan. Ah~ tidak usah sungkan, aku tahu kau sibuk dan jarang bisa kemari. Sakura? Ah~ Sakura akan kutitipkan pada Araki~
Santai~hah? Kalau dia kerja? Tinggal titipin Shoo-nii lah! Dia dah ada banyak pekerja, pasti banyak senggangnya. Lagipula dia pasti senang... Hum! Hum! Oke, aku akan bersiap dalam beberapa hari! " Nqrse menutup telphon dan melanjutkan memandikan Sakura. Lalu, dia menyadari satu hal.
"Eh, ponselnya ikut kerendam... "
***
Satu hari sebelum keberangkatan, dikatakan bahwa Mafuyu dan beberapa orang yang akan menjalani tour bersama Mafuyu akan menaiki pesawat. Btw, pesawat ini adalah milik Luz pribadi. Ia bersedia membiayai transportasi tour Mafuyu yang pertama entah mengapa. Hanya author dan Luz yang tahu.
"Aku ingin perjalanan yang nyaman bagiku. Tentu saja hal seperti ini perlu. Ini juga untuk kepentingan gaya hidupku, jadi aku tak merasa keberatan. " Kata Luz beralasan.
"Begitu ya... " Misaki tak dapat berkata-kata.
"Lagipula, bukannya lebih aman jika Mafuyu-chan naik pesawat pribadi untuk menghindari si maniak itu? Ini juga demi keselamatan Mafuyu-chan sendiri. " Kata Luz melanjutkan.
"Begitu ya... Benar juga! Terimakasih, Luz-san! " Misaki menunduk berterimakasih.
"Te-terimakasih, Luz-kun. " Mafuyu rupanya sedikit tidak nyaman dengan alasan yang diberikan Luz. Bukankah mereka baru bertemu beberapa kali? Kenapa Luz bisa sebaik ini kepada Mafuyu? Ah! Mungkin saja karena Soraru dan Luz berteman baik. Yah, mungkin saja bukan?
***
Malam itu, langit ditaburi bintang-bintang. Indah gemerlapnya memantul pada manik ruby Mafuyu. Ia tersenyum kecil.
"Soraru-san, besok aku akan melakukan tour pertamaku. Doakan aku untuk bisa melakukan yang terbaik bagi penggemar-penggemarku ya. Aku akan berjuang. " Kata-kata itu diakhiri dengan sebuah kecupan di tangan, yang lalu di arahkan ke langit. "Aku mencintaimu. "
Disisi lain, Satou terbangun dari tidurnya. Suatu perasaan aneh menyusup dalam hatinya. Ia yang semula berbaring memilih untuk mengambil posisi duduk dan memandang langit berbintang dari jendela kamarnya.
"Hwa? Ada apa Satou? Kebelet yak? Keran air udah diperbaiki, kalau belum bisa biar kubantu perbaiki lagi. " Kata Kogeinu setengah terbangun.
"Hah? 'perbaiki' apanya? Kau cuman bisa mukul tuh keran, terus bakal meledak kayak radio waktu itu. " Kata Satou kesal.
"Hwehehe... Hwehehe... Mafuyu-chan imut sekali~" Igau Kogeinu.
"Mafuyu? Siapa itu? " Tanya Satou, ia entah kenapa merasa penasaran.
"Hah? Kau enggak tahu? Mafuyu tuh penyanyi yang terkenal lho! Dan katanya, bentar lagi dia bakalan konser di kota ini lho! Aku sudah tidak sabar lagi~ konser disini itu tour terakhirnya! Jadi pasti bakal seru banget! Kau harus datang, Satou! " Ujar Kogeinu tiba-tiba. Matanya telah 100% terbuka.
"O-Oke, aku mengerti. Aku akan datang, tapi... Kau bayar tiketnya ya! " Kata Satou sebelum berbalik untuk melanjutkan tidurnya.
"Eeehh?! " Teriakan Kogeinu yang membahana membuat Kuroneko yang berada di kamar sebelah melemparinya dengan jam weker.
"KAU PIKIR INI JAM BERAPA HA?! "
"ADUH! " Erang Kogeinu kesakitan. Mereka kembali beradu argumen. Sedangkan Satou sudah terlelap ke dalam alam mimpinya setelah memasang sumbat telinga.
Bersambung...
Halooo SinSanSen disini~ ≧∇≦)/
Minna-san... (´⊙ω⊙')
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TERIMAKASIH ATAS 1K PEMBACANYA~
UWU) /
Sin mau ngucapin banyak-banyak terimakasih telah mengikuti cerita ini dari jaman penulis noob sampai sekarang (enggak terlalu pro juga, setidaknya lebih rapilah ':3)
San seneng banget update hari ini di pagi hari yang cerah ini juga karena kesibukan akhir-akhir ini yang udah selesai ↖(^ω^)↗ tinggal tunggu hasil akhirnya aja~
(ps: semoga enggak remidi)
Dan juga, selamat hari ayah~ ≧∇≦)/
(Sen kagak bakalan tau kalau hari ini itu hari ayah kalau enggak liat status Whatsapp)
Dasar anak ketinggalan tren -_-||
Seperti biasa
Beri vote kalau merasa suka dengan cerita ini (。・ω・。)ノ♡
Beri komentar jika ada yang ingin disampaikan (。・ω・。)ノ♡
Arigatou, senpai-tachi!
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top