Bolehkah?

Tak berjudul, katanya.

Jika kehidupanku jadi judul cerita, barangkali judulnya "tak ada judul, main charanya tak punya tujuan hidup."

"Tak ada judul, mc-nya tak punya impian."

"Tak ada judul, mc-nya tak punya nama."

Haha.

Sekiranya judul paling pas adalah "tidak ada"

Aku lebih suka membicarakan kehidupan orang lain sebagai aku daripada aku sebagai aku yang mana aku sendiri tidak tahu aku itu bagaimana?

Aku tidak pernah mau menjadi aku dalam kisah yang kutulis.

Aku, tidak mau membicarakan siapa-siapa dalam topik tak berjudul ini.

Pun, tentang diriku.

Jadi, bagaimana jika menceritakan ia, diriku yang tak pernah kutahu.

Ia, seseorang dengan ambisi.

Ia, seorang gadis penuh mimpi.

Ia, mudah sekali terdistraksi.

Ia, sangat ahli dalam seni.

Aku tak mampu menjadi ia.

Tapi orang-orang bilang, aku adalah ia yang kumaksud tadi.

Padahal, aku tidak begitu.

Aku yang kutahu ...

Sedang mengetik hal yang tidak pernah benar-benar ia pahami.

Tercekik tulisan ambigu yang membuat otaknya tak bisa istirahat sedikitpun.

Ia mengetiknya, otaknya tak memerintahkannya.

Suara dalam kepala menggiringnya, mengecohnya jadi bintang utama.

Jika aku punya kisah.

Barangkali akan jadi tragedi yang tidak indah.

Bagaimana yah, aku itu payah.

Aku bahkan bingung hendak berbangga dengan diri bagian mana.

Tidak, aku tidak merendah.

Sudah rendah bagaimana mau rendah lagi.

Maka kuputuskan judul akhirnya adalah "merendahkan diri sendiri agar terlihat tinggi."

*****
A/N;

15-03-21

Ambigu.