chapter 3


Prilly dan milla yg tengah asik makan di sebuah restorand milik sahabatnya itu tiba-tiba tersentak dengan bunyinya hp prilly .

Prilly pun melangkah sedikit menjauh dari milla agar tidak mengganggu orang lain makan.

"Halo"

"........."

"Apa!!! Ya saya kesana sekarang, tunggu saya disana ok!"

Prilly begitu panik bahkan sangat panik ia berlari kearah milla dan meminta izin karna harus kembali kerumah sakit sekarang.untungnya milla mengerti dengan keadaan prily membiarkan prilly pergi .

#####

Prilly memperbesar langkahnya menuju ruangan yg sudah tak asing lagi jika dia kerumah sakit ini . Keringat dingin mulai keluar disudut pelipisnya perlahan ia memasuki ruangan tersebut dengan tangan yg bergetar hebat.

Terlihat disana dokter vani yg sedang mengatasi orang yg sangat ia sayangi dan ia cintai , dengan air mata yg tak lagi biasa ia tahan perlahan mulai keluar begitu saja , ia hancur melihat ibunya yg bertarung antara hidup dan mati.

Setelah dokter vani selesai mengatasi pasien ia melangkah kearah prilly dengan wajah sendunya.

"Prill mama lo..."belum sempat vani melanjutkan bicaranya prilly sudah berjalan gontai kearah ranjang sang ibu .

Di genggamnya perlahan tangan dingin itu di kecupnya lama menumpahkan kerinduannya kepada sang ibu yg diperkirakan 2 tahun lebih tak sadarkan diri.

Vani perlahan mendekati prilly yg masih terisak ia memegang bahu prilly menyalurkan kekuatan yg ia punya kepadanya.

"Sampai kapan lo mau kayak gini prill? Lo harus bisa terima keadaannya prill, ada kemungkinan mama lo bisa sadar tapi itu hanya kemungkinan kecil prill"

"Kemungkinan kecil tak membuat kita putus asa justru kita berjuang agar kemungkinan yg kecil itu menjadi besar, lo pernah baca cerita kan seorang anak kecil saja yg sudah dinyatakan meninggal masih bisa bertahan hidup kembali , kita gak pernah tau kapan kematian, gue yakin mama bakal sadar lagi dan kita bakal ngumpul lagi bersama - sama gue tau tuhan gak sekejam itu , ini hanya cobaan gue hanya bisa bersabar dan menunggu jadi lo jangan pernah bilang kalau udah gak ada harapan lagi , gue percaya mama kuat buktinya dia masih bernafas walau ia tak pernah membuka matanya , tapi setidaknya dengan mendengar jantungnya masih berdetak gue bahagia"

Prilly bangkit dari duduknya sedikit menundukkan kepalanya mencium pucuk kepala sang mama lama sangat lama memberikan kehangatan dan kerinduan yg ia pendam lama.

Vani tersenyum haru melihat sahabatnya itu begitu sabar dalam merawat dan menanti mamanya .

"Kalau gitu gue keluar dulu kalau lo mau disini silahkan tapi..."

"Gue tau vani gue juga dokter jadi lo jangan khawatir ok dah sono pergi ntar dicariin bayu lo !"sindir prilly tersenyum.

"Apaan sih lo udah ahh gue keluar ya byee muahh"vani mengecup singkat pipi kanan prilly dan keluar .

"Mama i'i mau kerja dulu yaa mama cepat sadar i'i sayang mama , kami semua merindukan mu ma , i'i sayang banget sama mama i love you ma"

Prilly tersenyum samar kearah ibunya yg masih tak sadarkan diri dan melangkah pergi.

Walau hatinya yg terlukan karna mamanya yg belum juga terbangun namun ia tak boleh meninggalkan tanggung jawabnya sebagai dokter , nyawa orang lain juga tengah berada di tangannya.

Tanpa sengaja prilly kembali terjatuh karna bertabrakan sama halnya seperti tadi pagi yg sukses membuat pantatnya mendarat sempurna di lantai rumah sakit.

Laki-laki yg tak sengaja menabrak prilly tadi dengan sigap langsung mengulurkan tangannya membantu prilly berdiri.

"Maaf gak sengaja , lo bukannya yg tadi ketemu di parkiran tadi yah " suara berat yang membuat prilly mendongak , matanya dan mata lelaki yg tadi ia beri gelar misterius boy itu bertemu.

"I..ia gak papa kok gue juga yg gak liat tadi , ia kita ketemu lagi yah " prilly mulai kelagapan karna menatap mata hitam legam milik misterius boy itu.

"Hahahh ia gak papa yaudah kalau gitu gue duluan yah ada urusan penting oh ia kita belum kenalan yah "laki-laki itu tergelak berusaha menghilangkan ke gugupannya itu.

"Oh ia nama gue prilly bisa panggil aja i'i" prilly mengulurkan tangannya kearah misterius boy dan dibalas lelaki itu.

"Nama gue ali " ali tersenyum manis kearah prilly membuat prilly lagi-lagi salah tingkah karnanya.

"Hmm gue duluan yah ,sampai ketemu lagi oh ia hati-hati jangan sampai ketabrak lagi ok " ali berjalan meninggalkan prilly dengan senyumannya.

Blushhhh!!!

Pipi prilly mengeluarkan semburan merah di wajah cantiknya karna sindiran ali tadi .
Tak terasa seluas senyum mengembang di wajahnya menatap punggung ali yg sudah mulai menjauh dari pandangannya.

*******
Eitssss mau kemana , balikbalik sini :D

Hohoho vote komentnya ya guys jangan tinggal ya kalau tingga ntar aku jitak atu - atu wkwkwkwk :V

Selamat menjalankan puasa
-
-
-
-
-
Bagi yg muslim :D
-
-
-
-
Dan selamat tidur di ranjang sampai sore :V
-
-
-
-
-
Byeee :-*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top